Seni Tari
2.5.3 Seni Tari
Masyarakat Pakpak menyebutkan istilah tari dengan istilah Tatak. Sementara menari disebut tumatak. Penggunaan tatak pada masyarakat Pakpak hampir diseluruh upacara-upacara maupun kegiatan-kegiatan adat pakpak. Upacara dalam Masyarakat Pakpak menyebutkan istilah tari dengan istilah Tatak. Sementara menari disebut tumatak. Penggunaan tatak pada masyarakat Pakpak hampir diseluruh upacara-upacara maupun kegiatan-kegiatan adat pakpak. Upacara dalam
1. Upacara pernikahan (merbayo) Dalam upacara pernikahan pada masyarakat Pakpak, tari atau tatak
digunakan dalam hampir setiap rangkaian acara. Orang yang menari atau tumatak, harus menyesuaikan gerakan sesuai dengan kedudukannya di dalam upacara tersebut, apakah sebagai pihak kula-kula, berru, maupun dengan sebeltek.
2. Mendegger uruk. Pesta ini merupakan pesta syukuran sekaligus mengawali semua kegiatan pertanian yang ada disuatu kampung dandilakukan oleh satu marga tertentu. Orang-orang yang hadir dalam upacara ini adalah sulang silimadari pihak marga tersebut. Sama seperti upacara-upacara lainnya, setiap orang yang tumatak harus menyesuaikan gerakan dengan kedudukannya dalam upacara tersebut.
3. Mengerumbang Mengerumbang adalah suatu rangkaian upacara adat yang dilakukan berdasarkan kemampuan suatu keluarga yang ingin membayar atau menyelesaikan semua hutang adat orang tuanya sebelum meninggal, atau dengan kata lain mengadakan pesta diwaktu orang tua masih hidup. Disini juga dilaksanakan tatak sama seperti upacara-upacara adat lainnya, dimana orang yang tumatak menyesuaikan kedudukannya pada upacara tersebut.
Kerja njahat yaitu acara-acara yang bersifat dukacita, seperti upacara kematian. Di dalam kerja njahat, penggunaan gerakan tatak juga berdasarkan kedudukan seseorang pada upacara tersebut.
Dibawah ini merupakan gerakan yang umum digunakan dalamkerjambaik maupun kerja njahatadalah :
Mengera-ngera Mangera-ngera merupakan nama gerakan yang mengkolaborasikan tatak
(tari) dan moccak (pencak silat) untuk penyambutan sambil memegang serangkaian daun tertentu seperti, bulung (daun) silinjuhang, sangkasa mpilit, asar biang, sanggar, bunga sanggar, jabi-jabi , yang dirangkai dan diikat ke kayu sarkea. Pada konteks upacara sukacita maupun dukacita, gerakan ini dilakukan oleh kaum Beru untuk menyambut Kula-kula dan bisa saja dilakukan oleh orang yang sengaja diunjuk.
Suyuk Gerakan ini digunakan untuk menyambah ataupun menghormati (memasu-
masu ). Gerakan ini digunakan oleh pihak kula-kula kepada pihak berru yang menyimbolkan pemberian berkat.
Mengeleap Gerakan ini adalah gerakan yang secara garis besarnya menggunakan gerakan tangan. Menerser Gerakan ini adalah gerakan yang secara garis besarnya menggunakan
gerakankaki.
Beberapa jenis tatak yang digunakan untuk hiburan atau pertunjukan adalah sebagai berikut :
Tatak Menabi page Tatak Menabi Page merupakan jenis tarian muda- mudi yang menggambarkan suasana kegembiraan pada saat memanen padi. Pada zaman dahulu, saat panen padilah para muda-mudi di daerah Pakpak dapat bertemu dan mengenal lebih dekat satu sama lain.
Gambar 2.3: Tatak Menabi Page (Dokumentasi Sanggar Nina Nola)
Tatak Garo-garo Tatak ini menggambarkan tentang kegembiraan muda-mudi dalam masa
panen. Tatak ini memiliki kemiripan dengan tatak menabi page, namun dalam tatakgaro-garo , hal yang digambarkan tidak hanya dalam memanen padi, melainkan mulai dari proses menanam sampai memanen padi tersebut.
Gambar 2.4: Tatak Garo-garo (Dokumentasi Sanggar Nina Nola)
Tintoa serser Tatak ini menggambarkan tentang bagaimana masyarakat Pakpak dalam bercocok tanam, mulai dari mengolah atau membuka lahan sampai mengambil hasil tanamannya.
Gambar 2.5: Tatak Tintoa Ser-ser (Dokumentasi Sanggar Nina Nola)
Tatak menganjaki takal-takal Dahulu tatak ini adalah rangkaian upacara ritual bagi orang Pakpak, dimana
mereka menginjak-injak kepala musuh atau tawanan yang sudah dipenggal dan kemudian direbus. Namun sekarang tatak ini ditarikan dengan menggunakan replika kepala manusia untuk diinjak dan sudah menjadi bagian pertunjukan bagi masyarakat Pakpak.
Gambar 2.6: Tatak menganjaki takal-takal (Dokumentasi Sanggar Nina Nola)
Tatak Mendedah Tatak ini menggambarkan tentang bagaimana seorang ibu mengasuh bayinya. Tatak ini hanya dilakukan oleh para perempuan.
Tatak Renggisa Tatak ini menggambarkan tentang sepasang muda-mudi yang sedang
kasmaran atau sedang jatuh cinta satu sama lain.
Gambar 2.7: Tatak Renggisa (Dokumentasi Sanggar Nina Nola)
Tatak Ndembas Tatak ini mirip dengan tatak Nantampuk Mas, namun perbedaannya tatak
ndembas iniboleh ditarikan oleh kaum ibu-ibu. Disebut tatak Ndembas, karena tarian ini ditarikan sambil bernyanyi dan umumnya tarian ini merupakan ungkapan penyesalan ataupun pelampiasan dari para ibu-ibu yang mengalami kawin paksa ataupun yang mengalami tekanan-tekanan sehingga mengharuskannya untuk menikah. Isi daripada nyanyian yang dinyanyikan pun juga merupakan ungkapan- ungkapan kekesalan ataupun hal-hal yang mengganjal di hati dikarenakan mereka tidak dapat melawan kata orangtuanya.
Tatak Perampuk-ampuk Tatak ini menggambarkan tentang keharmonisan yang terjalin antara kaum muda-mudi yang ada dalam kebudayaan masyarakat Pakpak.
Gambar 2.8: Tatak Perampuk-ampuk (Dokumentasi Sanggar Nina Nola)
Tatak Mengindangi Tatak ini menggambarkan tentang suasana menumbuk padi pada masyarakat
Pakpak. Tarian ini menggambarkan tentang muda-mudi mulai dari tahap berkenalan hingga menjalin hubungan pada saat menumbuk padi. Pada saat perempuan mulai menumbuk padi, maka pemuda- pemuda yang ada di kampung tersebut akan berdatangan karena mendengar suara tumbukan lesung. Sehingga terjadilah perkenalan dengan saling berbalas pantun.
Tatak Menapu Kopi Tatak ini menggambarkan tentang bagaimana proses memetik kopi yang
dilaksanakan oleh para petani di daerah Pakpak.
Gambar 2.9: Tatak Menapu Kopi (Dokumentasi Sanggar NinaNola)
Perlu diketahui bahwa tatak yang sifatnya hiburan ataupun pertunjukan biasanya hanya di laksanakan oleh para kaum muda-mudi. Serta untuk mengiringi tarian ini digunakan ensambel oning-oningen.