Menuliskan Kembali Cerpen yang Pernah Dibaca
D. Menuliskan Kembali Cerpen yang Pernah Dibaca
Pada pelajaran terdahulu, kalian telah mempelajari unsur-unsur pembangunan cerpen,
Jeda Info
khususnya unsur intrinsik. Unsur-unsur intrinsik
Sastrawan Rusia,
tersebut meliputi tema, latar, penokohan dan
Anton Chekov
perwatakan, alur (plot), dan sudut pandang
(1860 - 1904),
pengarang (point of view). Pemahaman kalian
dianggap sebagai
terhadap unsur-unsur tersebut, akan menjadi
salah seorang penulis cerita
bekal dalam mengikuti Materi ini, yaitu menulis
pendek modern
kembali cerpen yang pernah dibaca.
terbaik.
Langkah-langkah yang dapat kalian gunakan untuk menulis kembali cerpen yang pernah dibaca sebagai berikut.
1. Bacalah sebuah cerpen dengan saksama!
2. Tentukan ide-ide pokok cerpen sesuai dengan alur cerpen (tahapan alur). Alur adalah rangkaian peristiwa yang terdapat dalam karya sastra. Alur disusun dengan tahap-tahap yaitu: pendahuluan, penampilan masalah, puncak ketegangan, ketegangan menurun, dan penyelesaian.
3. Kembangkan ide-ide pokok cerpen itu dengan kalimat sendiri menjadi sebuah ringkasan cerpen.
Bacalah dengan saksama cerpen berikut!
Piano Hati Rena
Oleh: Sri Izzati
Keluarga Darmiati ingin sekali membeli sekali ketika papanya memutuskan ini. piano, sebab semua anggota keluarga
Dengan riang ia ikut papanya pergi ke toko Darmiati menyukai musik. Rencana
alat musik.
membeli piano ini sangat didukung Rena. Hari Jumat, hari yang sangat ditunggu- Di dalam dirinya ada semangat membara
tunggu Rena. Truk pembawa piano yang untuk mahir bermain piano. Setelah
dibeli Papa akan datang ke rumahnya. Rena bermusyawarah, akhirnya keluarga Darmiati
dan kakaknya, Sari, sudah menyiapkan sepakat membeli piano. Rena senang
tempat untuk menaruh piano itu.
82 Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX
Papa punya kamar kerja. Kamar kerja Rena terdiam. “Iya sih, tapi kalau Rena itu luas sekali. Papa hanya mengisinya
ikut les piano, nanti jadi nggak ada waktu dengan meja komputer dan rak buku. Ketika
buat kumpul-kumpul sama teman-teman membeli rumah ini, Papa kebingungan
anggota Musical Do Re Mi.” hendak digunakan untuk apa kamar yang
“Apa? Musical Do Re Mi itu apa, satu itu, akhirnya digunakan untuk kamar
kerja. Nah, karena tempatnya masih luas Ren?” tanya Mama penasaran. Rena dan Sari memutuskan pianonya
“Rena punya kelompok, Ma. Ketua ditaruh di sana saja. Lagi pula, akhir-akhir
kelompoknya Shanti. Kami menamakannya ini Papa jarang memakai komputer kamar
Musical Do Re Mi karena anggotanya kerja dan lebih sering bekerja di laptop milik
semua pecinta musik. Rena baru saja kantor. Rena, Sari, atau siapa pun bakal
bergabung dengan kelompok itu,” jelas bisa bebas berlatih piano tanpa meng-
Rena. “Sebenarnya sih nggak susah untuk ganggu Papa. Teng ... teng ... teng - teng -
jadi anggota kelompok itu. Cuma harus teng - teng - teng ....
memenuhi syarat aja.” “Rajinnya anak Mama!” ujar Mama
“Oh, begitu ... .” senang sambil membawakan susu. Sore
itu Rena sedang berlatih piano. “Makin pintar “Shanti punya kertas yang isinya kamu, Ren. Mama senang punya anak
syarat-syarat jadi anggota. Syaratnya pintar seperti kamu.”
banyak sekali, kurang lebih ada dua puluh “Rena cinta musik, Ma. Bagi Rena,
lima syarat. Rena nggak usah menuhin musik itu indah. Dan musik yang paling
semuanya, Rena bisa milih. Di antara syarat indah menurut Rena adalah dentingan pi-
itu, ada syarat harus bisa jago main piano ano. Terasa begitu mengalun di hati,” ujar
dan punya piano. Lalu ada juga syarat yang Rena sambil memainkan lagu-lagu lainnya.
bilang anggota harus punya banyak waktu “Sebenarnya kenapa kamu menyukai
buat kumpul-kumpul, rapat, atau jalan-jalan. musik? Apa yang membuatmu ingin belajar
Rena pilih dua syarat itu. Makanya ... “ piano?” tanya Mama.
“Makanya kamu mendukung sekali “Soalnya Rena dilahirkan dalam
rencana membeli piano?” keluarga yang suka musik. Papa, Mama,
Kak Sari juga pecinta musik, kan? Masa
“He-eh.”
Rena jadi pecinta ...... pecinta olahraga “Rena, Rena! Mama pikir kamu mau gulat? Ya nggak lucu dong, ma,” canda
serius menekuni dunia musik. Ternyata Rena.
hanya untuk memenuhi persyaratan Shanti Mama tertawa. “Mama daftarkan saja
saja. Ren, di rumah ini, yang paling banyak kamu ke tempat les piano ya, Ren? Bakat
punya waktu untuk latihan piano itu cuma pianomu jangan disia-siakan, harus
kamu. Kak Sari sibuk belajar, Papa sibuk dikembangkan.”
kerja, Mama sibuk mengurus rumah. Tapi “Wah, nggak usah, Ma. Nggak usah
kerjaan kamu sehari-hari, selain sekolah itu repot-repot. Rena cinta musik, nggak
maiiin saja. Kalau begitu, piano ini akan sia- berarti harus les musik juga dong. Lihat
sia!” tegur Mama.
aja Kak Sari, pinter banget nyanyi, tapi “Piano ini mahal, Ren. Kalau tidak nggak ikut les nyanyi.”
terpakai, banyak uang yang terbuang Setiap hari kamu selalu menggunakan
percuma. Lagi pula kamu punya bakat main waktumu untuk main komputer, main sama
piano. Siapa tahu kalau serius menekuni teman-teman, bersepeda, dan lainnya. dunia musik, kamu bisa jadi musikus yang Sayang jika waktumu tidak digunakan
untuk hal yang lebih berguna. Hidup jangan terkenal di seluruh Indonesia atau bahkan disia-siakan!”
mancanegara. Kalau berlatih serius dan giat,
Kegemaran Manusia
bukan sekadar main-main, siapa tahu nanti Rena terdiam. Ucapan Mama benar ada orang yang mendengar permainan
juga. Piano itu kan mahal, sayang banget pianomu yang bagus, terus menawarimu
kalau disia-siain. Lagi pula yang paling tampil di panggung besar. Kalau kamu
banyak punya waktu untuk setia main pi- nggak mau, bisa-bisa orang lain yang dapat
ano kan cuma dia sendiri. kesempatan itu. Terus kalau dia jadi
Ah ... hati Rena jadi terusik. Kini di musikus terkenal, mewakili Indonesia ke
hatinya tertanam keinginan untuk lebih perlombaan musik sedunia, bagaimana?
dalam lagi mempelajari musik. Kamu bakal menyesal, kan? Hidup itu harus
diisi kegiatan-kegiatan berguna!” Nasihat (Sumber: Kumpulan Cerpen Jempolan, 2005) Mama panjaaang - lebar.
Tugas
Setelah kalian membaca kutipan cerpen di atas, kerjakanlah tugas- tugas berikut!
1. Analisislah hal-hal pokok cerpen yang telah kalian baca, sesuai dengan tahapan alurnya!
2. Kembangkanlah hal-hal pokok tersebut menjadi sebuah cerpen dengan menggunakan bahasa kalian sendiri!
3. Tukarkan cerpen yang telah kalian tulis dengan teman sebangku, untuk saling mengoreksi!