Kerangka Berpikir Penelitian

2.3. Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam hasil belajar adalah dari faktor model pembelajaran yang digunakan yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Karena model pembelajaran sangat penting dalam keberhasilan seseorang ketika belajar. Pada pembelajaran Inquiry Learning dan Discovery Learning terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan- aturan dalam berkolaborasi. Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam model Inquiry Learning dan Discovery Learning terdapat sintak yang akan diimplemantasikan pada pembelajaran. berdasarkan pada setiap sintak pada model tersebut akan berdampak pada siswa, dampak tersebut berupa dampak instruksional dan dampak pengiring. Siswa akan tergolong untuk belajar secara aktif, karena model pembelajaran ini sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inquiry Learning dan Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka pelaksanaan pembelajaran IPA dengan model Inquiry Learning dan Discovery Learning pada dasarnya adalah untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh penggunaan model Inquiry Learning dan Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Kartika.

Adapun bagan kerangka pikir sebagai berikut: Adapun bagan kerangka pikir sebagai berikut:

Siswa

dapat mendeskripsikan temuan

yang

tertantang berdasarkan hasil

pengujian permasalahan yang

Merumuskan

Merumuskan

hipotesis berupa teka-teki.

Kesimpulan

Masalah

Hasil Belajar

Siswa

Berkembangnya kemampuan menguji

menebak (berhipotesis) pada hipotesis berarti

Hipotesis

Hipotesis

diri siswa dengan cara guru mengembangkan

Mengumpulkan

mengajukan berbagai kemampuan

Data

pertanyaan yang dapat berpikir rasional

mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara

Siswa mampu menjaring informasi untuk menguji hipotesis yang diajukan

Bagan Kerangka Berpikir Model Inquiry Learning Bagan Kerangka Berpikir Model Inquiry Learning

membantu

peserta didik dalam mengeksplorasi bahan pelajaran.

Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengi- Peserta

dentifikasi dan me-nganalisa melaporkan semua

didik

Stimulus

permasa-lahan yang mereka hasil yang telah

Hasil Belajar

peserta didik membuktikan Peserta didik belajar secara benar atau tidak nya hipotesis

aktif untuk menemukan kemudian

Menguji

Mengumpulkan

sesuatu yang berhubungan dengan hasil data progesing.

dengan masalah yang

Mengolah Data

dihadapi

Semua informasi yang didapat peserta didik akan memperoleh pengetahuan baru tentang jawaban/penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis

Bagan Kerangka Berpikir Model Discovery Learning

Dengan komponen-komponen yang berdampak bagi siswa tersebut maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Karena proses pembelajaran tidak hanya terjadi satu arah. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa terlibat langsung pada tahap-tahap penemuan suatu masalah.

Langkah yang dilakukan peneliti adalah menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya, melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan uji homogenitas untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok tersebut. Dan dari uji homogenitas diketahui bahwa kedua kelompok homogen, maka dapat diperlakukan.

pembelajaran dengan menggunakan model Inquiry Learning. Model Inquiry Learning adalah pembelajaran yang intinya melibatkan siswa ke dalam masalah dan menghadapkan mereka dengan sebuah penyelidikan, membantu mereka mengidentifikasi konseptual atau model pemecahan masalah yang terdapat dalam penyelidikan secara logis, kritis, dan sistematis, dan mengarahkan siswa untuk mencari jalan keluar dari masalah tesebut.

Setelah diberikan treatmen atau (perlakuan) yang berbeda kemudian kedua kelompok tersebut diberi posttest yang sama. Posstest merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Bandingkan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar merupakan hal yang paling penting karena dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan melihat hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat diketahui hasil belajarnya, sehingga dapat diambil Bandingkan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar merupakan hal yang paling penting karena dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan melihat hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat diketahui hasil belajarnya, sehingga dapat diambil

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SDN Bugel 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SDN Bugel 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN BUGEL 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SDN Bugel 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 118

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Think Pair and Share (TPS) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Semester II Tahun 2014/2015

0 0 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Think Pair and Share (TPS) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Sem

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Think Pair and Share (TPS) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Semester II Tahun 2014/2015

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Think Pair and Share (TPS) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Semester II Tahun 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Think Pair and Share (TPS) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Ngelo Cepu Semester II Tahun 2014/2015

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Keefektifan Model Inquiry Learning dengan Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Kelas IV Gugus Kartika Bawen Kabupaten Semarang Sem

0 0 7