85 Tabel.III.4.
Indikator dan Sub Indikator Disiplin Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang
NO INDIKATOR SUB
INDIKATOR
1 Kemangkiran a. Tingkat kehadiran dan kepulangan tepat waktu
b. Tingkat kerja dalam rangka melaksanakan tugas c. Tingkat tanggung jawab pekerjaan
2 Tanggung jawab
a. Tingkat kepedulian b. Sikap dan perilaku
c. Kerja sama
d. Hirarki 3 Keadilan
a. Kesesuaian tugas dengan latar belakang pendidikan, ketrampilan, profesionalisme yang
dimiliki pegawai b. Tingkat penerapan system karir Merrid Sistem
c. Tingkat penghargaan terhadap prestasi 4 Kepatuhan dan
pengawasan melekat
a. Kejelasan batasan antara keputusan yang diambil bawahan dengan atasan
b. Pemberian sanksi hukuman c. Monitoring dan evaluasi
Sumber : Landasan Teori – Data diolah
E. Sumber data
Adapun data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Data Primer : yaitu data yang diambil langsung dari responden pegawai
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang. b. Data Sekunder: yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumbernya, berupa laporan kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang danatau Stake holder yang lain.
86
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 dua model yaitu kuesioner dan wawancara :
1. Kuesioner, yaitu kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang mengungkap variabel-variabel penelitian yaitu motivasi pegawai, kepemimpinan, dan
disiplin pegawai. Skala pengukuran digunakan skala ordinal, dengan pedoman skala pengukuran jawaban responden dengan bobot rendah
diberikan skore 1 satu dan jawaban responden paling tinggi diberikan skore 4 empat. Dalam jawaban pertanyaan akan berlaku pembobotan
skore sebagai berikut :
1.1 Kategori pilihan jawaban huruf a diberi : skor 4 mendukung
1.2 Kategori pilihan jawaban huruf b diberi :
skor 3 cukup mendukung 1.3 Kategori pilihan jawaban huruf c diberi
: skor 2 kurang mendukung
1.4 Kategori pilihan jawaban huruf d diberi :
skor 1 tidak mendukung
Sebelum instrumen penelitian ini digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa
instrumen tersebut benar-benar dapat dipergunakan sebagai pengukur variabel penelitian, bukan variabel lain. Sedangkan uji reliabilitas
instrumen dimaksudkan sebagai upaya meyakinkan bahwa hasil pengukuran tersebut stabil atau stagnan, karena hasil pengukuran yang
tidak stabil tidak bisa dipergunakan untuk melakukan analisis.
87 2.
Wawancara Indepth Interview Guna mempertajam hasil penelitian, peneliti disamping menggunakan
kuesioner juga akan dilakukan dengan wawancara indepth interview yang dilakukan dengan beberapa responden yang dipandang menguasai
informasi key informan tentang efektifitas di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang dengan menggunakan pedoman wawancara
terlampir. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial adalah masalah cara memperoleh data yang akurat dan obyektif. Hal ini menjadi
sangat penting artinya karena kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada data yang dapat dipercaya. Agar
penelitian tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari kenyataan yang sebenarnya, maka diperlukan instrumen pengukuran
yang valid sahih dan reliabel handal. Uji validitas instrumen pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat
tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukannya pengukuran. Sementara itu, uji reliabilitas digunakan untuk
melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap
88 kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Sugiyono,
2000. Uji validitas dalam penelitian menggunakan analisis butir item yakni
dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total per konstrak contruct dan skor total seluruh item. Dalam output SPSS, analisis
itembutir tersebut dinyatakan sebagai Corrected Item-Total Correlation dan batas kritis untuk menunjukkan item yang valid pada umumnya dalah
0,30. Sehingga nilai Corrected Item-Total Correlation di atas 0,30 menunjukkan item yang validsahih Ghozali, 2005. Hasil lengkap
terlampir dan rangkumanya ditampilkan dalam tabel di bawah ini. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode internal
consistency , yaitu metode untuk melihat sejauhmana konsistensi
tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam suatu instrumen penelitian. Dalam penelitian ini pengukuran konsistensi
tanggapan responden internal consistency menggunakan koefisien alpha cronbach
. Ambang batas koefisien alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,6 sebagaimana disarankan oleh Hair et al. 1995.
G. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel