Teori Kepemimpinan X 2 : Landasan Teori

58 positif mengarah pada pemenuhan, maka individu akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Motivasi pada penelitian ini menggunakan beberapa indikator yang didasarkan dari beberapa teori – teori di atas, meliputi : 1 Aktualisasi 2 Penghargaan dan prestasi 3 Harapan dan rangsangan 4 Kenaikan pangkat

5. Teori Kepemimpinan X 2 :

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok agar kegiatan atau pekerjaan yang saling berkaitan dalam organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi Robbins, 2002 :3. Kepemimpinan merupakan suatu aktivitas mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu untuk bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas kerja pegawai sebagai tingkat keberhasilan pegawai dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh kepemimpinan organisasi. John Kotter dalam Robbins 2002:3 menjelaskan : Kepemimpinan berbeda dari manajemen. Pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan dan mengkomunikasikan suatu visi terhadap masa depan dengan karyawan. Bahwa kebanyakan organisasi kurang dipimpin underled dan terlalu ditata-olah overmanaged. Jadi kepemimpinan dalam organisasi perlu dikembangkan karena 59 orang-orang yang mempimpin dewasa ini terlalu memperhatikan agar semua urusan senantiasa tepat waktu, tepat anggaran, dan dengan melakukan yang kemarin hanya membuat 5 prosen lebih baik. Menurut Fiedler dalam Robbins 2002 : 11-12 menjelaskan bahwa : Faktor situasional utama kunci yang menentukan keefektifan kepemimpinan, yaitu : a. Hubungan pemimpin – anggota, yaitu bahwa pimpinan akan mempunyai lebih banyak kekuasaan dan pengaruh apabila ia dapat menjalin hubungan yang baik dengan angota-anggotanya, artinya kalau ia disenangi, dihormati, dan dipercaya. b. Struktur – tugas, yaitu bahwa penugasan yang berstruktur baik, jelas, eksplisit, dan terprogram, akan memungkinkan pemimpin lebih berpengaruh daripada kalau penugasan itu kabur, tidak jelas dan tidak terstruktur. c. Kekuasaan Jabatan, kekuasaan pemimpin akan mempunyai kekuasaan dan pengaruh lebih banyak apabila posisinya atau kedudukannya memperkenankan ia memberi ganjaran, hukuman, mengangkat dan memecat, daripada ia tidak memiliki kedudukan seperti ini. Pemimpin berbeda dengan manajer, kepemimpinan dan kekuasaan amat dekat, kekuasaan merupakan sarana bagi pemimpin untuk mempengaruhi perilaku pengikutnya. Hubungan integral antara kepemimpinan dan kekuasaan, menurut Hersey dan Blanchard Natemeyer dalam Thoha, 2002 : 227 dijelaskan bahwa pemimpin itu tidak hanya menilai perilaku kepemimpinan mereka, tapi bagaimana sebenarnya mereka mempengaruhi orang-orang lain, juga mengamati posisi mereka dan menggunakan kekuasaannya. Menurut Abraham Zaleznik dalam Robbins, 2002 :2-3 dijelaskan bahwa pemimpin dan manajer sangat berbeda. Mereka 60 berbeda dalam motivasi, sejarah pribadi, dan cara berfikir serta bertindak. Manajer cenderung mengambil sikap impersonal, jika tidak pasif terhadap tujuan, sedangkan pemimpin mengambil sikap pribadi dan aktif terhadap tujuan. Oleh Abraham Zaleznik dalam Robbins, 2002 : 3-4 pemimpin dijelaskan sebagai : a. Lebih suka memperhatikan gagasan b. Suka berhubungan dengan orang-orang dalam cara yang lebih intuitif dan empatik Keberhasilan kepemimpinan dipengaruhi oleh 4 sifat umum sebagaimana dijelaskan oleh Keith Davis dalam Thoha 2002 :251-252 yaitu dirumuskan 4 sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap organisasi, antara lain : a. Kecerdasan, pada umumnya pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih dibandingkan dengan orang yang dipimpin. b. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial; pemimpin menjadi matang dan emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas sosial. c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi; pemimpin secara relative mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Pemimpin bekerja berusaha mendapatkan penghargaan intrinsic dibandingkan dari yang ekstrinsik. 61 d. Sikap – sikap hubungan kemanusiaan. Pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya. Berdasarkan penjelasan beberapa ahli tersebut di atas, maka penulis berasumsi serta menyimpulkan tentang kepemimpinan adalah sebuah proses mempengaruhi, memerintah, mengganjar, dan menghukum bawahan dalam suatu organisasi yang terstruktur dengan baik, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara optimal. Kecerdasan, kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan berprestasi, sikap-sikap hubungan kemanusiaan merupakan indikator kepemimpinan Dengan demikian kepemimpinan itu menjadi variabel yang dapat mempengaruhi efektivitas organisasi. Kepemimpinan pada penelitian ini menggunakan beberapa indikator yang didasarkan dari beberapa teori, meliputi : 1. Gaya kepemimpinan 2. Pengambilan keputusan 3. Kebebasan dan keteladanan

5. Teori Kedisiplin Pegawai X 3 :