feodal jisatsu 自 殺
dilakukan dikalangan samurai sebagai bentuk pengabdian terhadap tuannya, loyaliatas terhadap tuannya dan penghormatan terhadap tuannya
namun zaman sekarang jisatsu 自殺
menjadi sebagai bentuk penyelesaian masalah dan pelarian dari perasaan depresi.
2.3 Angka Statistik Bunuh Diri Di Jepang
Bunuh diri atau di Jepang lebih dikenal dengan sebutan jisatsu 自殺
merupakan salah satu cara untuk mengakhiri hidup yang dilakukan oleh manusia untuk lepas dari masalah yang dihadapi. Bunuh diri merupakan kasus kematian
terbesar yang terjadi di Jepang. Angka kematian di Jepang dari tahun ketahun mengalami peningkatan,
semakin lama cara-cara dan alasan bunuh diripun semakin beragam. Dari tahun 2010 sampai 2011 angka kematian diakibatkan karena bunuh diri di Jepang sedeikit
menurun, rata-rata angka kematiannya di Jepang pada tahun 2010 sampai 2011 mencapai selisih lebih dari 1.000 orang hal. 4.
Menurut seorang pakar psikologi Supraktiknya, dalam bukunya “Mengenal Perilaku Abnormal” 1995 : 103 – 104, kebanyakan percobaan bunuh
diri dikalangan perempuan dan laki-laki dilakukan ditengah tekanan hidup yang berat lainnya seperti tekanan sosial dalam masyarakat dan tekanan usia.
2.3.1 Menurut Usia
Di Jepang golongan usia dibagi diantaranya ialah orang yang berusia 14 tahun disebut dengan usia muda atau shounen jinkou, yang berusia 15 – 64 tahun
disebut usia produktif atau seisan nenrei jinkou, berusia 65 tahun disebut dengan usia lanjut atau korei jinkou, yang berusia lebih dari 65 tahun disebut lansia atau
koureisha, orang yang berusia 65-74 tahun disebut lansia periode awal atau zenki koureisha, yang berusia lebih dari 75 tahun disebut lansia periode tengah dan di atas
85 tahun disebut lansia periode akhir atau makki koureisha. Persentase penduduk lansia di Jepang semakin meningkat. Tingginya
persentase penduduk lansia di Jepang, menyebabkan munculnya masalah-masalah yang akan dihadapi oleh masyarakat. Salah satu masalah yang muncul adalah beban
yang berat akan menimpa keluarga yang merawat sendiri anggota keluarga lainnya yang berusia lanjut sampai-sampai mungkin harus melepaskan pekerjaannya sendiri.
Tahun 2011 tercatat lebih dari 30 jumlah kematian akibat bunuh diri dialami oleh masyarakat Jepang yang berusia lanjut. Hal ini disebabkan karena
masyarakat Jepang yang berusia lanjut tergantung kepada keluarganya sehingga menjadi beban bagi keluarganya dan mengalami pengucilan sosial sehingga
mengalami ganguan mental dan melakukan tindakan bunuh diri dengan cara yang beragam.
a. Table Angka Kematian di Jepang Tahun 2010 - 2011