sesuai perannnya dalam menjalankannya dengan ideal sebagaimana seperti yang diharapkan oleh masyarakat di sekitarnya.
B. Pandangan Mati Bagi Masyarakat Jepang
Makna mati dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sudah hilang nyawa; tidak hidup lagi. Mati berarti berpisahnya roh dengan raga. Di Jepang dimana
budaya bunuh diri jisatsu 自 殺
sudah menjadi fenomena sosial di dalam masyarakat. Orang Jepang tidak takut mati sehingga berani untuk melakukan
tindakan bunuh diri jisatsu 自殺
hal ini dapat dimengerti dengan melihat makna kematian bagi orang Jepang itu sendiri.makna kematian pada umumnya tentu saja
dikaitkan dengan sudut pandang agama. Meskipun Jepang tidak mengenal berbagai macam agama tidak seperti di Indonesia, akan tetapi di Jepang, jumlah penduduk
beragama lebih besar daripada jumlah penduduk Jepangnya sendiri. Departemen Pendidikan Jepang pada tahun 2007 menyebutkan dari sekitar 127 juta penduduk
Jepang yang ada, pengikut agama Shinto adalah 50,3 atau sekitar 63,8 juta orang, agama Buddha 44 atau sekitar 5,5 juta, agama Kristen 1 atau sekitar 1,2 juta, dan
agama-agama yang tersebar lainnya 4,7 atau sekitar 5,9juta http:www.eonet.ne.jp~limadakibudayajepangartikeljpnagama.html. Data
tersebut menggambarkan keadaan kehidupan beragama di Jepang yang sekuler tidak bersifat religious. Dilihat dari persentase di atas agama Shinto dan agama Budha
merupakan agama yang besar di Jepang. Agama di Jepang tidak dipandang sebagai landasan hidup, Negara juga memisahkan urusan agama dengan urusan kenegaraan.
Maksudnya adalah Negara tidak mencantumkan agama dalam tanda pengenal penduduk atau surat resmi lainnya bahkan dalam dunia pendidikanpun agama tidak
dicantumkan dalam kurikulum pembelajaran. Agama bagi orang Jepang adalah sebagai kebudayan orang Jepang.
Orang Jepang tidak mempercayai adanya Tuhan, melainkan kepada dewa- dewa. Orang Jepang juga memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa yang menghuni
alam ini dan leluhur akan menjadi kamisama serta mengunjungi kuil-kuil untuk memohon keselamatan, kesehatan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu fungsi agama
bagi orang Jepang berbeda maka makna kematian bagi orang Jepangpun berbeda. Makna kematian bagi orang Jepang dilihat berdasarkan 2 agama terbesar di Jepang
yaitu Shinto 神道
dan Buddha .
a. Makna Mati Menurut Agama Shinto