Perubahan pada menopause Perbedaan Jumlah Streptococcus mutans pada Saliva Perempuan Menopause dengan Perempuan Usia Produktif

c. Menstruasi tidak teratur Sebuah studi memperkirakan sebanyak 10 menopause mengalami penghentian menstruasi secara tiba-tiba, tetapi mayoritas mengalami perdarahan tidak teratur sebelum berhentinya menstruasi. 2 d. Gejala dan simtom lainnya Beberapa gejala lain dilaporkan sebagai gejala menopause seperti depresi, palpitasi, insomnia, sakit kepala, retensi cairan, nyeri punggung, sulitnya berkonsentrasi dan pusing kepala. 2

2.1.3 Perubahan pada menopause

a. Perubahan fisik Banyak jaringan pada tubuh manusia yang sensitif terhadap pengaruh hormon estrogen seperti payudara, tulang, jantung, arteri serta sistem gastrointestinal. Penurunan level estrogen pada menopause menyebabkan masalah pada jaringan tersebut. 4 1. Osteoporosis Osteoporosis dapat meningkat 5-10 tahun setelah menopause. 5 Studi menunjukkan adanya hubungan antara rendahnya level hormon estrogen dengan kehilangan tulang.Osteoblas dan osteoklas memperlihatkan keterlibatan reseptor estrogen yaitu ERα dan ERβ. Hormon estrogen mengurangi aktivitas osteoklas dan meningkatkan apoptosis sel osteoklas. 7 Osteoporosis mendukung lebih dari 1,5 juta fraktur setiap tahunnya yang kebanyakan ditemukan pada perempuan. 20 2. Penyakit kardiovaskular Estrogen berperan penting dalam proteksi melawan penyakit kardiovaskular.Setelah menopause, terjadi perubahan kolesterol dalam darah. Level kolesterol, LDL low-density lipoproteins meningkat, dan HDL high-density lipoproteins yang dikenal sebagai “kolesterol baik” menurun. HDL berperan dalam menjaga arteri tetap bersih, sehingga aliran darah lancar.Penyakit kardiovaskular dapat menyebabkan kematian 11 kali lebih besar dari kanker payudara.Gangguan kardiovaskular diantaranya adalah arterosklerosis, tekanan darah tinggi, angina, chest pain, serangan jantung dan stroke. 4 b. Perubahan psikologis Perubahan psikologis pada perempuan menopause terjadi karena produksi hormon estrogen di ovarium yang tiba-tiba berhenti.Biasanya pertistiwa ini ditandai dengan terjadinya rasa panas dalam tubuh hot flushes, perasaan mudah cemas dan mudah berkeringat.Dalam masa ini, perempuan menopause sering mengalami depresi yang ditandai dengan the emptiness syndrome rasa kesendirian. Sindrom ini muncul dalam bentuk perilaku yang seringkali berada di luar kontrol dan susah dimengerti oleh lawan interaksinya. Secara psikis sindrom ini terjadi karena perempuan kehilangan peran reproduksinya, disamping itu dipengaruhi oleh terjadinya berbagai perubahan yang menimbulkan keluhan-keluhan fisik dan psikologis, seperti terjadi sakit pada punggung dan kepala, badan panas, keringat pada malam hari, pikiran kacau. 21

2.1.4 Manifestasi menopause pada rongga mulut