Fungsi saliva Perbedaan Jumlah Streptococcus mutans pada Saliva Perempuan Menopause dengan Perempuan Usia Produktif

2.2 Saliva

Saliva adalah cairan rongga mulut yang bersifat kompleks serta berperan penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut.Secara fisiologis, salivadiproduksi0,5-1 liter per hari. Pada orang sehat, laju alir saliva yang tidak distimulasi biasanyadalamkisaran 0,3-0,5 mlmenit dan untuk yang terstimulasidalam kisaran1,0-1,5mlmenit. Aliran saliva akan meningkat sepanjang hari pagi hingga petang dan mencapai puncaknya sekitar pada waktu pertengahan hari dan menurun selama tidur Pedersen. 22

2.2.1 Fungsi saliva

Saliva terdiri dari hampir 99 air dan sisanya 1 adalah protein dangaram yang terdiri dari natrium, kalium, klorida, bikarbonat, kalsium, fosfatdanmagnesium.Komposisisaliva tersebutbergantungpada aliransaliva yangdisekresikandarisel-selasinarke sistemsaluran, oleh karenaitu konsentrasi garamyang meningkat berbanding lurus dengan meningkatnya laju alir saliva . 22 Berikut merupakan fungsi dari saliva, antara lain: 1. Menjaga kebersihan rongga mulut Saliva menyediakan aksi pembersihan mekanis terhadap sisa residu makanan,debris, maupun bakteri. Saliva mengeliminasikarbohidratdan asamyangdihasilkan oleh mikroorganisme dimana proses inibergantung padaaliran saliva danfrekuensimenelan. Dengan demikian jika aliransalivaberkurang, maka aksi pembersihan juga berkurang . 22 2. Kapasitas buffer Fungsi penting lainnya dari saliva ialah kemampuannya untuk menyangga buffer terhadap asamuntuk menjaga nilai pHdi lingkungan rongga mulut diatas pH kritis untuk mencegah larutnya hidroksiapatit enamel. Peranan saliva sebagai kapasitas buffer terdiri dariion bikarbonat, fosfatdan sistem protein. Konsentrasi bikarbonat dalam saliva sangat tergantung pada aliran saliva flowrate. Derajat keasamanpH rongga mulut dalam kondisi normal bervariasi antara 6,0-7,5 pada setiap individu. Konsentrasi bikarbonat meningkat disebabkan aliran saliva yang baik sehingga dapat menstabilkan pH rongga mulut.Bikarbonatmengambil peranan penting dalam fungsinya sebagai buffer sekitar 90 dari ion buffer lainnya. Derajat keasaman pH saliva dan konsentrasi ion kalsium dan posfat adalah faktor yang signifikan untuk menjaga keutuhan hidroksiapatit enamel gigi. 22 3. Antimikroba Komposisi saliva sebagian besar merupakan zat organik dengan efek antimikroba seperti lisozim, laktoferin,peroksidase, histatins, dan immunoglobulin khususnya sekretori immunoglobulin A sIgA. Lisozim adalah enzimyang dapat memecahpeptidoglikanyang merupakan komponen penting dalam dinding sel bakteri gram positif dan menghambataglutinasi bakteri yang memiliki muatanpositif yang kuat.Laktoferin memiliki efek bakterisida, fungisida, dan sebagai antivirus. Laktoferin mengikat ion bebas pada saliva sehingga menyebabkan efek bakterisid dan bakteriostatik terhadap mikroorganisme, salah satu diantaranya adalah Streptococcus mutans.Peroksidase adalahenzim yang mengkatalisisoksigenasi tiosianat menjadi hipothiosianat.Selain itu saliva mengandung protein yang kaya yaitu histidin, sama halnya seperti histatins memiliki fungsi bakterisida danfungisida terutama terhadapCandida albicans , juga mencegah pengendapangaram kalsium fosfat padagigi dari saliva. Sekretori immunoglobulin A sIgA adalah komponen immunoglobulin terbesar dalam saliva.yang dapat menetralisir virus,bakteri, dan enzim toksin. Sekretori ini berperan sebagai antibodi terhadap antigen bakteri dapat menghambat bakteri melekat di permukaan mukosa. Komponen imnuglobulin lain yang juga berperan adalah IgG dan IgM yang berada pada cairan gingival. 22,23

2.2.2 Pengaruh hormon estrogen terhadap saliva