Tujuan Rencana Tahapan Berikutnya.

70 meningkatkan kesejahteraan rakyat dan apakah produk-produk kriya tekstil aplikatif tersebut sudah sesuai dengan topic riset yang dibutuhkan Program Studi Seni Rupa Universitas Negeri Gorontalo yaitu teknologi terapan untuk mengangkat budaya lokal sehingga pada akhirnya akan sampai pada keputusan apakah produk-produk ini layak diproduksi atau tidak, serta diterima atau tidaknya pengusulan hak paten, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tahap III.

6.2. Tujuan Rencana Tahapan Berikutnya.

Pada penelitian tahap III ini ditargetkan akan dibuat kriteria yang digunakan dalam melakukan evaluasi produk dan uji pasar yaitu meliputi: a. Aspek kualitas bentuk meliputi Nilai Estetika, Daya Tarik, keunikan dan original tidak meniru yang telah ada, ukuran proporsional, memiliki nilai kenangan dan menyiratkan nilai-nilai seni budaya tradisional Gorontalo. b. Aspek ketepatan Fungsiergonomis, c. prospek pasar yang menjanjikan. Dalam uji pasar ini juga produk dipersiapkan sudah memiliki “Brand”, merk dan juga sudah tersedia kemasan yang akan digunakan pada saat produk akan dipasarkan. Evaluasi akan melibatkan pakar budaya, seniman, desainer, pengusaha kerajinan, calon konsumen, dan lembaga terkait, yang diadakan dalam suatu seminar dan pameran. Pada penelitian tahap ke III ini juga akan di Evaluasi kembali dan melakukan perbaikan pada produk jika masih terdapat kekurangan sesuai masukan dan saran yang diterima pada saat evaluasi, baik itu dari aspek kualitas, aspek ketepatan fungsiergonomis agar prospek pasar dari produk ini dapat lebih terbuka luas. Pada penelitian tahap II telah dilakukan uji serat pada kulit jagung sebagai bahan dasar pembuatan kain kulit jagung, namun diadakan konsultasi langsung dengan para ahli yang ada di Balai Besar Tekstl di Bandung didapati kenyataan bahwa bahan yang paling banyak digunakan 71 untuk pembuatan produk-produk kriya tekstil aplikatif adalah dominan dari bahan yang diselesaikan dengan tenun ATBM sehingga dianggap penting untuk menguji kekuatan bahan tenunan kulit jagung tersebut. Maka penelitian tahap ke III ini juga akan dilakukan tambahan pengujian kain kulit jagung, pengujian tambahan masih dilakukan pada laboratorium yang relevan dan jika diperlukan pengujian akan dilakukan pada laboratorium yang tersertifikasi karena secara otomatis laboratorium tersebut telah memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian tekstil yang modern serta berkompeten untuk menerbitkan sertifikat untuk Tekstil dan Produk Tekstil TPT, dalam hal ini kami bekerjasama dengan Balai Besar Tekstil di Bandung. Pengujian meliputi pengujian pada kain yang telah dibuat menggunakan alat tenun bukan mesin ATBM, jenis uji yang dibutuhkan adalah: a. Uji Kekuatan Kain : Kekuatan Tarik, Sobek, Tahan Pecah b. Uji Tahan Luntur Warna pada Serat c. Uji Sifat Tahan Air atau Tolak Air Pengujian menjadi faktor penting dalam menilai dan mengukur mutu produk dari bahan kulit jagung tenun ATBM yang telah dihasilkan atau jika memungkinkan dilakukan standarisasi untuk memperkuat daya saing produk tersebut.

6.3. Metode Penelitian Tahapan Berikutnya.