44 memerlukan jelujur namun kita memerlukan kain keras agar mudah
dijahit dan hasilnya lebih rapi mengikuti bentuk yang diinginkan.
Bagian – Bagian
Quilting
atau
Patchwork
Gambar 16.
Patchwork
dari Kulit Jagung
b. Proses Penenunan Kulit Jagung
Kain tenun adalah kain yang dibuat dengan menyilangkan antara benang- benang vertical benang lusi dengan benang-benang yang horizontal
benang pakan pada mesin tenun. moerdoko, 1973:248 Tenunan yang dibuat uji coba ini menggunakan alat tenun
sederhana atau alat tenun bukan mesin ATBM dengan struktur tenun anyaman dasar yaitu persilangan antara dua benang yang terjalin saling
tegak lurus satu sama lain. Jenis tenunan sama dengan jenis tenunan pada umumnya yaitu benang-benang ini terbagi dalam dua arah yaitu arah
vertikal yang disebut benang lungsin dan arah horizontal yang disebut benang pakan, hanya saja pada tenunan yang digunakan pada penelitian
45 unggulan perguruan tinggi tahap ke III ini, benang pakan pada tenunan
diisi dengan bahan kulit jagung.
Gambar 17. ProsesPenenunan Kulit Jagung Foto: Penulis
Gambar 18. Hasil tenunan dari Kulit Jagung Foto: Penulis
5.4. Mengeksplorasi Teknik Pengolahan Bagian-bagian Jagung.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, limbah tongkol jagung yang dimaksud adalah sisa buangan dari jagung yang telah diambil
bijinya sehingga tongkolnya hanya menjadi bahan buangan dan tidak dimanfaatkan lagi atau terkadang hanya jadi bahan makanan untuk
ternak.
46 Tongkol jagung yang digunakan dalam pembuatan karya ini adalah
tongkol yang tua, berwarna agak putih gading, lebih diutamakan mempunyai diameter yang besar, dengan diameter ±3 cm dan panjang
bervariasi. Tongkol jagung yang di pilih kemudian dikelompokkan dan di bersihkan. Setelah itu dilakukan proses pemotongan dan pelubangan.
Pertama-tama tongkol
jangung dibersihkan
lalu dikelompokkan sesuai dengan ukuran panjang dan diameternya.
Eksplorasi material merupakan tahap kegiatan untuk memperoleh sebuah hasil kreasi yang didapat dari respon yang diberikan oleh satu material,
pendekatan ini dinilai sebagai pendekatan yang cukup efektif untuk mendapatkan suatu karakter unik dari suatu bentukan Masri, 2011;24.
Gambar 19. Tongkol Jagung
Setelah dilakukan eksplorasi material pada bahan dasar utama yaitu tongkol jagung kemudian dilakukan eksplorasi material pada bahan-bahan
penunjang lainnya dan menentukan cara pengaplikasian bahan-bahan tersebut pada bentuk-bentuk desain lampu hias dan struktur penunjang
lain.
47
Gambar 20. Pengelompokan Tongkol Jagung
Proses pemotongan tongkol jagung dilakukan dengan menggunakan alat schroll saw. Tongkol jagung dipotong dengan ukuran 1 centimeter,
lalu dilanjutkan dengan Proses pelubangan tongkol jagung dilakukan untuk untuk membuang bagian tengah tongkol jagung.
.
Gambar 21. Proses Pemotongan Tongkol Jagung
Proses
Finishing
meliputi pemberian efek warna coklat pada kayu, pengecatan dan Pengeringan.
Gambar 22.
Finishing
48
Gambar 23. Lampu Hias Dari Tongkol Jagung
5.5. Menentukan Ukuran dan menganalisa model.