Perancangan, pengembangan, dan efektivitas penggunaan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google

(1)

PERANCANGAN, PENGEMBANGAN, DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DENGAN

MEMANFAATKAN PRODUK GOOGLE(FORM, GMAIL, MILIS, DAN YOUTUBE) DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS X MIA 5 DI SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA TENTANG VEKTOR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

ALOYSIUS JAKA SUSANTA WIDJAJA 131414072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017


(2)

i

PERANCANGAN, PENGEMBANGAN, DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DENGAN

MEMANFAATKAN PRODUK GOOGLE(FORM, GMAIL, MILIS, DAN YOUTUBE) DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS X MIA 5 DI SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA TENTANG VEKTOR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

ALOYSIUS JAKA SUSANTA WIDJAJA 131414072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017


(3)

(4)

(5)

iv


(6)

v


(7)

(8)

(9)

viii

ABSTRAK

Aloysius Jaka Susanta Widjaja. 2017. Perancangan, Pengembangan, dan Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran dengan Memanfaatkan Produk Google (Form, Gmail, Milis, Dan Youtube) ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 5 Di SMA Negeri 7 Yogyakarta Tentang Vektor. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Latar belakang penelitian ini didasari oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat, namun tidak banyak guru yang dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Penelitian ini sebagai salah satu model pembelajaran yang menggunakan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara merancang, mengembangkan serta efektivitas penggunaan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) yang dikembangkan oleh Sugiyono (2008). Langkah-langkah dalam penelitian ini, yaitu: menemukan potensi dan masalah; studi literatur dan pengumpulan informasi; rancangan produk; validasi desain; revisi desain; pembuatan produk; uji coba lapangan utama; dan revisi produk.

Produk Google yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Form, Gmail, Milis, dan Youtube. Fungsi setiap produk Google dalam penelitian ini, yaitu: 1) Form berfungsi sebagai media membuat dan mengujikan kuesioner dan soal tes; 2) Gmail berfungsi sebagai media pemberitahuan kegiatan di Milis; 3) Milis berfungsi sebagai media forum penyampaian materi dan pengumuman; dan 4) Youtube berfungsi sebagai media yang memuat materi belajar. Rancangan model pembelajaran dimulai dari membuat grup Milis dan mengundang siswa untuk bergabung. Kemudian, menentukan materi yang akan menggunakan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google. Setelah itu, guru membuat rencana pembelajaran beserta bahan materi, latihan soal, tugas, dan tes. Kemudian bahan materi dimuat dalam bentuk video dan di unggah ke produk Youtube. Tes dan latihan soal dimuat ke produk Form. Selanjutnya, input linkForm dan Youtube yang berisi materi, latihan soal, dan tes ke grup Milis. Siswa akan mendapat notifikasi melalui Gmail, dan dapat mengakses materi, latihan soal, dan tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA 5 di SMA Negeri 7 Yogyakarta.

Penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube): 1) efektif ditinjau dari motivasi belajar berdasarkan pengamatan pelaksanaan model pembelajaran serta komentar positif siswa (lebih dari 41%); dan 2)efektif ditinjau dari hasil belajar yang mendapatkan persentase ketuntasan (70) sebesar 91% (sangat tinggi).

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Google, MetodePenelitian dan Pengembangan, Hasil Belajar, Motivasi Belajar.


(10)

ix

ABSTRACT

Aloysius Jaka Susanta Widjaja. 2017. Design, Development, and Effectiveness of Use of Learning Models Using Google Products (Forms, Gmail, Milis, and Youtube) In Term of Student Motivation and Learning Outcomes of Class X MIA 5 in State Senior High School 7 Yogyakarta about Vector. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, the Faculty of Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research based on rapid technology developments, but not many teachers used technology in learning maximally. This research in one of learning model that use technology. This research aims to determine how to design, develop and knowing effectiveness of the use of learning model by using Google products (Form, Gmail, Milis, and Youtube) viewed by motivation and learning outcomes. This research used research and development (R & D) method developed by Sugiyono (2008). The steps that used in this research: finding potentials and problems, literature study and gathering information, product design, design validation, revision of design, product creation, main field trial, and product revisions.

Google products that developed in this research were Form, Gmail, Milis, and Youtube. The function of each Google product in this study, namely: 1) Form as a media to create and test questionnaires and test questions; 2) Gmail as a media of the activity notification medium in Milis; 3) Milis as a forum for delivery of materials and announcements; and 4) Youtube as a media containing learning materials. This learning model start from create a Milis and invite students to join. Teacher should be decide learning materials with using Google products and after that make a learning plan along with material, exercises, tasks, and tests. Learning materials loaded into video and uploaded into Youtube. Test and exercises loaded into Form. Form and Youtube links that contain material, practice questions, and tests will be sent to Milis. After that, students will get Gmail notifications, so they can access materials, practice questions, and tests. The subject of the research is the students of class X MIA 5 in State Senior High School 7 Yogyakarta.

This research shows that learning model by using Google product (Forms, Gmail, Milis, and Youtube): 1) effective review of learning motivation based on observation of learning model implementation and positive comments of students (more than 41%); and 2) effective review of learning outcomes which gets the percentage completeness (70) of 91% (very high).

Key Words: Learning Model, Google, Research and Development Methods, Learning Outcomes, Learning Motivation.


(11)

x

KATA PENGANTAR

Pertama penulis mengucapkan terima kasih atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian yang telah terlaksana tidak lepas dari masalah-masalah, akan tetapi semua itu dapat diatasi dengan bantuan, dukungan, kerjasama, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan syukur dan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak R. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. M. Andy Ruditho, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Pendidikan Matematika.

4. Bapak Dr. M. Andy Ruditho, S.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan sabar selama proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.

5. Bapak Drs. Budi Basuki, MA. selaku Kepala SMA Negeri 7 Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis penelitian di SMA Negeri 7 Yogyakarta. 6. Ibu M. Ernawati M, S.Pd. selaku guru bidang studi matematika peminatan

di kelas X MIA 4 dan X MIA 5 SMA Negeri 7 Yogyakarta yang telah membantu peneliti dalam proses pengambilan data di sekolah.

7. Siswa dan siswi kelas X MIA 4 yang telah membantu peneliti sebagai kelas uji validitas dan reabilitas tes.

8. Siswa dan siswi kelas X MIA 5 yang telah membantu peneliti sebagai kelas uji coba model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis dan Youtube).

9. Orangtuaku terkasih, Papa Vinsensius Widjaja dan Mama Martina Marjiyem yang selalu mendoakan dan memberikan semangat selama penyusunan skripsi ini.


(12)

xi

10.Saudariku tercinta, Friska Dona Saphani Widjaja dan Ivanny Safitrianingsih yang telah mendukung selama penyusunan skripsi ini.

11.Valentina Retno Pujiati yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan waktu selama penyusunan skripsi ini.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah turut membantu dan memberikan dukungan selama penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam penyusunan skripsi. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca.

Penulis


(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL --- i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING --- ii

HALAMAN PENGESAHAN --- iii

HALAMAN PERSEMBAHAN --- iv

HALAMAN MOTTO --- v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA --- vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI --- vii

ABSTRAK --- viii

ABSTRACT --- ix

KATA PENGANTAR --- x

DAFTAR ISI --- xii

DAFTAR TABEL --- xiv

DAFTAR GAMBAR --- xv

DAFTAR LAMPIRAN --- xvi

BAB I --- 1

PENDAHULUAN --- 1

A. Latar Belakang Masalah --- 1

B. Identifikasi Masalah --- 5

C. Batasan Masalah --- 6

D. Rumusan Masalah--- 6

E. Tujuan Penulisan --- 7

F. Batasan Istilah --- 7

G. Manfaat Penelitian --- 8

H. Sistematika Penulisan --- 9

BAB II --- 11

LANDASAN TEORI --- 11


(14)

xiii

B. Motivasi Belajar --- 17

C. Efektivitas Pembelajaran --- 18

D. Model Pembelajaran --- 20

E. Blended Learning --- 21

F. Produk Google (Form, Gmail, Milis, Youtube) --- 22

G. Materi Pembelajaran --- 31

H. Kerangka Berpikir --- 39

BAB III --- 41

METODE PENELITIAN --- 41

A. Jenis Penelitian --- 41

B. Waktu dan Tempat Penelitian --- 44

C. Subjek dan Objek Penelitian --- 44

D. Bentuk Data --- 44

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data --- 46

F. Teknik Pengujian Instrumen --- 53

G. Teknik Analisis Data --- 57

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan --- 62

BAB IV --- 64

PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - 64 A. Tahapan Penelitian --- 64

B. Data Hasil Penelitian --- 65

C. Analisis Data Hasil Penelitian --- 89

D. Pembahasan --- 100

E. Keterbatasan Penelitian --- 107

F. Refleksi --- 108

BAB V --- 114

KESIMPULAN DAN SARAN --- 114

A. Kesimpulan --- 114

B. Saran --- 116


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Siswa ... 19

Tabel 2. 2 Tabel Kriteria Efektivitas Motivasi Belajar Siswa ... 20

Tabel 2. 3 Besar Sudut ... 38

Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara Guru Analisis Kebutuhan ... 48

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Siswa Analisis Kebutuhan ... 48

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Produk ... 49

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi ... 51

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Soal ... 51

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Evaluasi Model Pembelajaran ... 52

Tabel 3. 7 Interpretasi Nilai Kevadilan ... 54

Tabel 3. 8 Interpretasi Nilai ... 56

Tabel 3. 9 Interpretasi Nilai ... 57

Tabel 3. 10 Pedoman Penilaian Tes ... 58

Tabel 4. 1 Hasil Wawancara Guru ... 65

Tabel 4. 2 Hasil Wawancara Siswa ... 66

Tabel 4. 3 Penilaian Kelayakan Aspek Media Google Grup/Milis ... 68

Tabel 4. 4 Kritik dan Saran Ahli Media Google Grup/Milis ... 70

Tabel 4. 5 Penilaian Kelayakan Aspek Media Google Mail/Gmail ... 71

Tabel 4. 6 Kritik dan Saran Ahli Media Google Mail/Gmail ... 72

Tabel 4. 7 Penilaian Kelayakan Aspek Media Google Form ... 73

Tabel 4. 8 Kritik dan Saran Ahli Media Google Form ... 74

Tabel 4. 9 Penilaian Kelayakan Aspek Media Youtube ... 76

Tabel 4. 10 Kritik dan Saran Ahli Media Youtube ... 77

Tabel 4. 11 Penilaian Kelayakan Aspek Materi ... 78

Tabel 4. 12 Kritik dan Saran Ahli Materi ... 79

Tabel 4. 13 Interpretasi Validasi Media dan Materi ... 82

Tabel 4. 14 Data Validasi Soal Tes ... 91

Tabel 4. 15 Tabel Nilai Tes Siswa ... 92

Tabel 4. 16 Tabel Ketercapaian Tiap Indikator Soal Tes ... 94

Tabel 4. 17 Hasil Kuesioner Evaluasi Model Pembelajaran ... 96


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Logo Google ... 23

Gambar 2. 2 Tampilan Awal Google Form Versi Desktop ... 23

Gambar 2. 3 Tampilan Awal Google Form Versi Mobile ... 24

Gambar 2. 4 Lembar Pembuatan Form ... 24

Gambar 2. 5 Tampilan Awal Google Mail (Gmail) Versi Desktop ... 26

Gambar 2. 6 Tampilan Awal Google Mail (Gmail) Versi Mobile ... 27

Gambar 2. 7 Tampilan Awal Google Group (Milis) versi Desktop ... 28

Gambar 2. 8 Tampilan Awal Google Group (Milis) Versi Mobile ... 28

Gambar 2. 9 Tampilan Halaman Membuat Milis... 29

Gambar 2. 10 Tampilan Halaman Membuat Topik di Milis ... 29

Gambar 2. 11 Tampilan Awal Youtube Versi Desktop ... 31

Gambar 2. 12 Tampilan Awal Youtube Versi Mobile ... 31

Gambar 2. 13 Vektor Dimensi Dua... 34

Gambar 2. 14 Vektor Dimensi Tiga ... 35

Gambar 2. 15 Sudut Antara Vektor dan ... 37

Gambar 3. 1 Bagan Alur Penelitian ... 41

Gambar 4. 1 Tampilan Awal Tes di Google Form Sebelum Revisi ... 83

Gambar 4. 2 Tampilan Awal Tes di Google Form Setelah Revisi ... 83

Gambar 4. 3 Tampilan Video pada Youtube Sebelum Revisi ... 84

Gambar 4. 4 Tampilan Video pada Youtube Setelah Revisi ... 84


(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A --- L-1

LAMPIRAN A.1: Surat Ijin Penelitian --- L-1 LAMPIRAN A.2: Surat Keterangan Penelitian --- L-2

LAMPIRAN B --- L-3

LAMPIRAN B.1: Silabus Pembelajaran --- L-3 LAMPIRAN B.2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran --- L-6

LAMPIRAN C --- L-29

LAMPIRAN C.1: Lembar Validasi Produk --- L-29 LAMPIRAN C.2: Lembar Kerja Siswa --- L-49 LAMPIRAN C.3: Transkrip Kuesioner Motivasi Belajar --- L-66 LAMPIRAN C.4: Transkrip Kuesioner Evaluasi Model Pembelajaran - L-69 LAMPIRAN C.5: Validasi Tes --- L-78 LAMPIRAN C.6: Reabilitas Tes --- L-88 LAMPIRAN C.7: Nilai Tes --- L-89 LAMPIRAN C.8: Foto Uji Coba Lapangan Utama --- L-90 LAMPIRAN C.9: Screenshot Tampilan Media --- L-92


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman membuat banyak hal-hal baru dalam kehidupan manusia. Termasuk juga teknologi yang selalu terdapat pembaharuan. Teknologi sejatinya dibuat dan digunakan manusia untuk mempermudah keperluan hidupnya. Oleh karena itu teknologi sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dijauhkan dari kehidupan manusia. Teknologi yang sedang berkembang dengan pesat, menuntut manusia untuk mengikuti dan menyesuaikan dalam perkembangannya. Internet adalah kemajuan teknologi yang cukup cepat dalam kehidupan manusia. Internet dapat dengan mudah di akses oleh manusia melalui berbagai media. Internet dapat menyalurkan informasi dengan cepat. Dahulu kita harus menunggu waktu cukup lama untuk memberi kabar atau menanyakan kabar seseorang, tetapi sekarang kita dapat langsung seketika melakukan hal tersebut melalui internet.

Pendidikan juga mendapatkan dampak dari perkembangan teknologi seperti internet. Manusia dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet. Dahulu kita mencari informasi dengan cara mencari di perpustakaan, tetapi sekarang kita dapat langsung mencari informasi melalui internet. Pendidikan beserta komponennya yaitu siswa dan pendidik diharapkan dapat menyesuaikan perkembangan teknologi. Siswa saat ini disebut “Z Generation” atau “Net Generation” karena keaktifannya dalam penggunaan internet. Hal ini


(19)

didukung dengan adanya data dari APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) yang menunjukkan bahwa 8,41% (11,2 juta) dari 132,7 juta pengguna internet di Indonesia adalah pelajar (Hasil survei APJII, November 2016). Hasil tersebut naik 6,8 juta pada tahun 2014. Kemudian hanya 9,2% (12,2 juta) atau urutan ke 5 dari 7 alasan utama pengguna internet menggunakan internet untuk pendidikan. Data tersebut menunjukan bahwa pendidikan bukan hal utama yang diakses oleh siswa. Pendidikan diharapkan dapat menjadi hal yang menarik dan dapat lebih dekat dengan siswa.

Sebagai pendidik, profesionalisme guru tidak hanya mencakup kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga kemampuan mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa agar menjadi lebih mudah (Ibrahim, et.al., 2001 dikutip oleh I Wayan Santyasa, 2007). Internet dapat membantu guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa dan lebih dekat dengan dunia siswa. Maka dari itu, guru dapat mengembangkan blended learning. Blended learning merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan online learning. Model tersebut tetap membutuhkan tatap muka seperti biasa, namun ada beberapa komponen pembelajaran e-learning yang disisipkan dalam pembelajaran. Menurut Chen dan Yao (2016), kemudahan penggunaan sistem e-learning dalam blended learning mendorong peserta didik untuk mencurahkan perhatian mereka untuk mempelajari konten sehingga kepuasan belajar yang lebih tinggi akan diraih.


(20)

Peneliti melakukan observasi dan wawancara di SMA Negeri 7 Yogyakarta. Observasi dilakukan saat Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada bulan Juli-September 2016 dan wawancara kepada siswa dan guru matematika saat menjelang dilakukan penelitian pada bulan Januari 2017. Berdasarkan observasi dan wawancara terdapat beberapa permasalahan, yaitu: 1) hanya sedikit siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar; 2) beberapa siswa terlihat menggunakan smartphone dalam proses belajar mengajar; 3) terdapat banyak siswa tidak mengerjakan latihan ataupun Pekerjaan Rumah (PR) sehingga memperlambat proses belajar mengajar selanjutnya; 4) terdapat beberapa siswa yang tidak fokus terhadap penjelasan guru; 5) proses belajar mengajar terasa monoton; 6) guru belum dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam proses belajar mengajar. Beberapa permasalahan tersebut seharusnya menjadi bahan refleksi bagi guru untuk membenahi proses belajar mengajar. Kemudahan mengakses dunia maya dengan melalui smartphone adalah salah satu peluang yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Menurut survei APJII 61,7% (81,8 juta) pengguna internet Indonesia, menggunakan alamat email dari Google. Berdasarkan hasil pengamatan, mayoritas siswa SMA Negeri 7 Yogyakarta mempunyai smartphone yang memiliki sistem operasi Android. Sesuai hasil pengamatan, setiap siswa menggunakan akun Google pada smartphone-nya karena menggunakan sistem operasi Andorid. Smartphone yang dimiliki siswa dapat digunakan oleh guru menjadi media pembelajaran yang inovatif, efektif dan interaktif.


(21)

Google merupakan salah satu perusahaan multinasional dari Amerika Serikat yang berkekhususan pada jasa dan produk internet. Produk-produk tersebut meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring. Kemudahan untuk mengakses berbagai produk dari Google memberikan peluang yang dapat digunakan sebagai media belajar. Tujuannya agar siswa dapat mempelajari matematika dengan lebih mudah dan cepat melalui smartphone. Terdapat beberapa produk Google yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu: Google Form, Google Mail, Google Grup (Milis), serta Youtube.

Google Form merupakan salah satu produk Google yang berfungsi sebagai media membuat survei, formulir, dan soal yang berbasis online. Kemudian, Google Mail merupakan salah satu produk Google yang berfungsi sebagai media mengirim surat yang berbasis online. Milis merupakan salah satu produk Google yang berfungsi sebagai forum diskusi dan pemberi pengumuman yang berbasis online. Youtube merupakan salah satu produk Google yang berfungsi sebagai media berbagi video yang berbasis online. Fungsi dari setiap produk tersebut akan saling melengkapi dalam proses belajar mengajar. Form sebagai media latihan soal maupun tugas bagi siswa. Milis sebagai media penyampaian materi atau pengumuman antara siswa dan guru. Gmail sebagai tempat pemberi informasi dari setiap kegiatan dalam Milis. Youtube sebagai tempat menampilkan materi yang interaktif. Berbagai produk Google tersebut dapat digunakan media pembelajaran e-learning dalam blended learning.


(22)

Perancangan dan pengembangan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) akan diterapkan pada materi vektor. Materi vektor merupakan materi yang dipelajari selama satu semester di kelas matematika peminatan. Ketuntasan nilai siswa X MIA 5 pada Ulangan Tengah Semester (UTS) tergolong rendah, yaitu 73.53% siswa belum tuntas. Oleh karena itu, peneliti memilih materi vektor dalam penelitian. Berdasarkan latar belakang maka penelitian ini mengambil judul “Perancangan, Pengembangan, dan Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran dengan Memanfaatkan Produk Google(Form, Gmail, Milis, dan Youtube) ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 5 di SMA Negeri 7 Yogyakarta Tentang Vektor”.

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi faktor-faktor sebagai berikut:

1. Motivasi siswa dalam belajar sangat kurang.

2. Guru belum dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

3. Model pembelajaran konvensional yang monoton mengakibatkan siswa mudah jenuh selama proses pembelajaran.

4. Siswa terbiasa dengan hadirnya teknologi. 5. Siswa kurang termotivasi akan sumber belajar.


(23)

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar peneliti lebih memfokuskan penelitian pada hal-hal berikut ini:

1. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: dibatasi pada kompetensi dasar berupa menjelaskan vektor, operasi vektor, jarak vektor, serta sudut antara dua vektor dalam ruang dimensi tiga.

2. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 7 Yogyakarta, tahun ajaran 2016/2017.

3. Penelitian ini membahas tentang perancangan, pengembangan dan efektivitas model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube).

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan mengembangkan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) untuk membelajarkan vektor?

2. Bagaimana efektivitas penggunaan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar?


(24)

E.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Menghasilkan rancangan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) untuk membelajarkan vektor.

2. Mengetahui efektivitas pelaksanaan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar.

F.

Batasan Istilah

Istilah-istillah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Produk

Produk adalah apapun yang ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.

2. Google Form

Google Form adalah produk dari Google yang berfungsi sebagai media membuat dan mengujikan survei, formulir, dan soal yang berbasis online.

3. Google Mail (Gmail)

Gmail adalah produk Google yang berfungsi sebagai media mengirim surat yang berbasis online.

4. Google Group (Milis)

Milis adalah produk Google yang berfungsi sebagai forum penyampaian materi dan pengumuman yang berbasis online.


(25)

5. Youtube

Youtube adalah produk Google yang berfungsi sebagai media berbagi video yang berbasis online.

6. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah suatu dorongan/kekuatan individu untuk bertindak/aktif melibatkan diri untuk belajar.

7. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu hasil/prestasi dari suatu perubahan dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengalami proses interaksi belajar dan mengajar.

8. Blended Learning

Blended learning merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan e-learning.

G. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih kepada guru dan murid untuk merancang dan mengembangan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika.


(26)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan kepada guru dalam menemukan model pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif. Siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 bab, garis besar pada masing-masing bab adalah sebagai berikut:

1. Bab 1 Pendahuluan

Bab 1 berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 berisikan teori mengenai belajar, motivasi belajar, efektivitas pembelajaran, model pembelajaran, blended learning, produk Google, materi pembelajaran, dan kerangka berpikir.

3. Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 berisikan jenis, waktu, tempat, subjek, dan objek penelitian, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan penelitian secara keseluruhan.

4. Bab 4 Pelaksanaan, Hasil, dan Pembahasan Penelitian

Bab 4 berisikan tahapan, data hasil, analisis data hasil, pembahasan, refleksi dan keterbatasan penelitian.


(27)

5. Bab 5 Kesimpulan dan Saran


(28)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Peningkatan kemampuan manusia disebabkan oleh dua hal, yaitu kematangan dan belajar. Keduanya sering terjadi bersama-sama dalam kehidupan manusia. Perubahan yang disebabkan kematangan disebut pertumbuhan atau growth, sedangkan perubahan karena belajar disebut perkembangan atau development (Muhibbin Syah, 2003). Menurut Lester D. Crow and Alice Crow (Khadijah, 2009), belajar adalah perolehan kebiasaan, pengetahuan dan sikap termasuk cara baru untuk melakukan sesuatu dan upaya-upaya seseorang dalam mengatasi kendala atau menyesuaikan situasi yang baru. Belajar menggambarkan perubahan progresif perilaku seseorang ketika bereaksi terhadap tuntutan-tuntutan yang dihadapkan pada dirinya. Belajar memungkinkan seseorang memuaskan perhatian atau mencapai tujuan (Wahab, 2006).

Menurut Drs. Slameto (2003), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kemudian O. Whittaker (Djamarah, 2011), belajar adalah sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.


(29)

Jika disimpulkan dari berbagai pendapat di atas, maka belajar adalah suatu usaha melalui latihan untuk memperoleh suatu penyesuaian, pengetahuan dan pembentukan perilaku yang bersifat menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.

2. Sumber Belajar

Menurut Rusman (2009) sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membentu optimalisai hasil belajar. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1997) (Sundayana, 2015) mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Terdapat enam jenis sumber belajar menurut AECT, yaitu:

a. Pesan (Massage)

Pesan adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai, dan data. b. Orang (Person)

Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengelolah dan penyaji pesan.

c. Bahan (Material)

Bahan adalah sesuatu ujud tertentu yang mengandung pesan atau ajaran untuk disajikan dengan menggunakan alat atau bahan itu sendiri


(30)

tanpa alat penunjang apapun. Bahan ini biasanya disebut sebagai media atau software.

d. Alat (Device)

Alat adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Alat ini biasanya disebut sebagai hardware.

e. Teknik (Technique)

Teknik adalah prosedur yang runtut atau acuan yang dipersiapkan untuk menggunakan bahan peralatan, orang dan lingkungan belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi untuk menyampaikan ajaran atau materi pelajaran.

f. Lingkungan (Setting)

Lingkungan adalah situasi di sekitar proses belajar mengajar terjadi.

3. Tujuan Belajar

Menurut Sardiman (2012), tujuan belajar meliputi: a. Mendapatkan Pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan ialah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembanganya di dalam


(31)

kegiatan belajar. Dalam hal ini peran guru sebagai pengajar lebih menonjol.

b. Penanaman Konsep dan Keterampilan

Pemahaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan keterampilan. Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan sesuai dengan kaidah-kaidah dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.

c. Pembentukan Sikap

Pembentukan sikap dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatanya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh.

Menurut Dryden, Gordon, dan Jeannette (Hernowo, 2001) belajar seharusnya memiliki tiga tujuan:

a. Mempelajari Keterampilan dan Pengetahuan

Mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran spesifik dan dapat melakukannya dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih mudah.

b. Mengembangkan Konseptual

Mengembangkan konseptual untuk mampu belajar menerapkan konsep yang sama ataupun yang berkaitan dengan bidang-bidang lain.


(32)

c. Mengembangkan Kemampuan dan Sikap

Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalam segala tindakan kita.

4. Hasil Belajar

Menurut Mulyasa (2006) hasil belajar adalah prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung. Nana Sudjana (2009) berpendapat bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Berdasarkan tiga pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil/prestasi dari suatu perubahan dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengalami proses interaksi belajar dan mengajar. Penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa.


(33)

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara umum, menurut Muhibbin Syah (2003) dalam bukunya Psikologi Belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Faktor internal, yaitu keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal berdasarkan aspek fisiologis dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Menurut Muhibbin Syah (2003), kondisi organ tubuh yang lemah, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Faktor internal berdasarkan aspek psikologis pada umumnya dipandang lebih esensial. Beberapa faktor yang termasuk aspek psikologis adalah sebagai berikut: 1) tingkat kecerdasan/inteligensi siswa; 2) sikap siswa; 3) bakat siswa; 4) minat siswa; 5) motivasi siswa.

b. Faktor eksternal, yaitu lingkungan sosial dan nonsosial

Lingkungan sosial terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, teman-teman sepermainan di lingkungan tempat tinggal dan tetangga.


(34)

Lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

c. Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi yang dimaksud adalah seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu (Lawson, 1991).

B.

Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Hani Handoko (Wahab, 2015), bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Wahab, 2015). Hamzah B. Uno (2008) mengatakan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Menurut Winkel (1992) motivasi belajar adalah motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan/kekuatan individu untuk bertindak/aktif melibatkan diri untuk belajar.


(35)

2. Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Menurut Hani Handoko (Wahab, 2015), motivasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu, motivasi dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik”. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang tanpa rangsangan dari luar. Kemudian motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar.

3. Faktor-Faktor yang Meningkatkan Motivasi Belajar

French dan Raven (Djamarah, 2008) menyarankan beberapa cara yang dapat meningkatkan motivasi anak didik, yaitu:

a. Pergunakan pujian verbal

b. Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana

c. Membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi d. Merangsang hasrat anak didik

e. Memanfaatkan apersepsi anak didik f. Pergunakan simulasi dan permainan

C. Efektivitas Pembelajaran

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata efektif dapat diartikan sebagai beikut:

1. Adanya efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) 2. Manjur atau mujarab (tt obat)


(36)

4. Mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan).

Menurut Tanlain, Wens, Marpaung, Kartika Budi (1995) efektivitas guru dapat diartikan sebagai suatu ukuran keberhasilan guru mengajarkan suatu mata pelajaran kepada siswa dan dinyatakan dengan hasil yang dicapai siswa. Yusup dalam Hamzah mengatakan bahwa suatu pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur yang tepat, serta suatu proses belajar mengajar tersebut dapat membangkitkan proses belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran adalah suatu keberhasilan yang memberikan efek atau manfaaat yang dilihat dari hasil belajar dan dapat membangkitkan motivasi siswa. Menurut Kartika Budi (2001) model pembelajaran dikatakan efektif ditinjau dari hasil belajar jika mendapatkan persentase ketuntasan siswa lebih dari 56% atau dapat dilihat dari tabel kriteria efektivitas belajar berikut ini:

Tabel 2. 1 Tabel Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Siswa Persentase Ketuntasan Siswa Efektivitas

≤ % Sangat Rendah

% − % Rendah

% − % Cukup

% − % Tinggi

% − % Sangat Tinggi

Kemudian untuk motivasi, model pembelajaran dikatakan efektif jika mendapatkan lebih dari 41% (Riduwan, 2005) pada tiap indikator menunjukkan


(37)

komentar positif serta dapat dilihat langsung melalui pengamatan pelaksanaan model pembelajaran.

Tabel 2. 2 Tabel Kriteria Efektivitas Motivasi Belajar Siswa Persentase Komentar Positif Efektivitas

% − % Sangat Rendah

% − % Rendah

% − % Cukup

% − % Tinggi

% − % Sangat Tinggi

D. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Ismail, 2008). Menurut Leslie Briggs, model adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses melaksanakan pengembangan sistem pengajaran seperti penentuan suatu kebutuhan, pemilihan media, atau penilaian (Briggs, 1998). Menurut Knirk dan Gustafon, model pembelajaran adalah rancangan yang dibuat oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai-nilai baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rencana, pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar (Knirk & Gustafon, 1986). Winkel juga memiliki pendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu pegangan praktis dalam pengelolaan pengajaran di kelas. Model itu mencakup semua komponen pokok yang harus dipertimbangkan dan diatur oleh guru (Winkel, 1992). Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud model pembelajaran adalah alat bantu berupa rancangan yang dibuat oleh guru melalui tahap rencana,


(38)

pelaksanaan, dan evaluasi dalam pengelolaan pengajaran di kelas untuk membantu siswa mempelajari sesuatu.

2. Tujuan Model Pembelajaran

Menurut Joyce dan Weil (1980), ada beberapa kegunaan dari model, antara lain:

a. Memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen, unsur atau elemen sistem tertentu.

b. Prosedur yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan dapat diidentifikasi secara tepat.

c. Dengan adanya model maka berbagai kegiatan yang dicakupnya dapat dikendalikan.

d. Model akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen, elemen yang mengalamani hambatan, jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif dan tidak produktif.

e. Mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah dirumuskan.

f. Dengan menggunakan model, guru dapat menyusun tugas-tugas siswa menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.

E.

Blended Learning

Menurut Heather Staker and Michael B. Horn (2012), blended learning adalah sebuah program pendidikan formal di mana siswa belajar dengan sebagian pembelajaran melalui pengiriman materi dan pengajaran secara online dengan beberapa perangkat instruksi untuk mengontrol siswa mengenai waktu,


(39)

tempat, jalur, dan / atau kecepatan dan setidaknya sebagian diawasi jauh dari rumah. Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa blended learning adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan e-learning dan guru dapat mengontrol siswa kapanpun dan dimanapun.

Salah satu bagian penting dari definisi blended learning adalah bahwa ia melibatkan "beberapa elemen kendali siswa terhadap waktu, tempat, jalan, dan / atau kecepatan, penjelasannya disajikan sebagai berikut:

1. Waktu

Belajar tidak lagi terbatas pada hari sekolah atau tahun ajaran.

2. Tempat

Belajar tidak terbatas pada dinding kelas. Sehingga siswa dapat belajar dimanapun.

3. Jalur

Belajar tidak lagi terbatas pada pedagogi yang digunakan oleh guru. Perangkat lunak interaktif dan adaptif memungkinkan siswa untuk belajar (sesuai kebutuhan siswa).

4. Kecepatan

Belajar tidak lagi terbatas pada kecepatan seluruh siswa.

F.

Produk

Google

(

Form, Gmail, Milis, Youtube

)

1. Google

Google Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berkekhususan pada jasa dan produk internet. Produk-produk


(40)

tersebut meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring.

Gambar 2. 1Logo Google

2. Form

Form atau Google Form merupakan salah satu produk dari Google. Form adalah produk yang memiliki fungsi sebagai media membuat dan mengisi suatu formulir, survei, kuesioner, bahkan soal. Peneliti menggunakan Form sebagai media untuk membuat/mengujikan soal dan kuesioner.


(41)

Gambar 2. 3 Tampilan Awal Google Form Versi Mobile

Langkah-langkah membuat soal:

a. Buka halaman awal Google Form melalui link:

https://docs.google.com/forms/u/0/

b. Pilih ikon . Tunggu hingga muncul tampilan seperti Gambar 2.4.

Gambar 2. 4 Lembar Pembuatan Form

c. Lengkapi bagian Judul dengan cara klik “Formulir tanpa judul”. Lengkapi juga deskripsi Judul dengan cara klik “Deskripsi Formulir”


(42)

d. Lengkapi bagian “Pertanyaan Tanpa Judul” sesuai pertanyaan yang telah dipersiapkan. Anda dapat menambahkan gambar pada pertanyaan dengan cara pilih ikon . Untuk bagian jawaban, terdapat sembilan jenis jawaban, yaitu:

i. Jawaban singkat ii. Paragraf

iii. Pilihan ganda iv. Kotak Centang

v. Tarik Turun vi. Skala linier

vii. Kisi Pilihan Ganda viii. Tanggal

ix. Waktu

e. Terdapat fitur “Wajib Isi” yang berfungsi untuk mewajibkan pertanyaan tersebut diisi. Cara mengaktifkan fitur tersebut adalah


(43)

f. Terdapat beberapa fitur lain seperti:

Berfungsi untuk menambahkan pertanyaan.

Berfungsi untuk menambahkan judul dan deskripsi. Berfungsi untuk menambahkan gambar.

Berfungsi untuk menambahkan video. Berfungsi untuk menambahkan bagian.

3. Gmail

Gmail atau Google Mail merupakan salah satu produk dari Google. Gmail adalah produk yang memiliki fungsi sebagai media mengirim dan menerima pesan elektronik. Peneliti menggunakan Gmail sebagai media pemberitahuan untuk setiap aktivitas dalam Milis. Setiap siswa yang memiliki aplikasi Gmail di smartphone-nya akan mendapatkan secara langsung setiap aktivitas dalam Milis. Link Gmail: https://mail.google.com.


(44)

Gambar 2. 6 Tampilan Awal Google Mail (Gmail) Versi Mobile 4. Milis

Milis atau Google Grup merupakan salah satu produk dari Google. Milis adalah produk yang memiliki fungsi sebagai media mengirim, menerima, dan berdiskusi dalam sebuah kelompok/kelas. Peneliti menggunakan Milis sebagai media pemberian materi serta latihan soal.


(45)

Gambar 2. 7 Tampilan Awal Google Group (Milis) versi Desktop

Gambar 2. 8 Tampilan Awal Google Group (Milis) Versi Mobile Langkah-langkah membuat grup di Milis:

a. Buka halaman awal Google Grup (Milis) melalui link:

https://groups.google.com/forum/#!overview

b. Pilih ikon . Tunggu hingga muncul tampilan seperti Gambar 2.9.


(46)

Gambar 2. 9 Tampilan Halaman Membuat Milis c. Lengkapi nama grup, alamat email grup dan deskripsi grup. d. Atur pilihan Bahasa, jenis grup, dan izin dasar.

e. Pilih untuk konfirmasi. Langkah-langkah membuat topik di Milis:

a. Buka halaman awal Milis. b. Pilih Milis Anda.

c. Pilih “TOPIK BARU”, tunggu hingga muncul tampilan seperti Gambar 2.10.


(47)

d. Lengkapi bagian Subjek sesuai dengan judul topik

e. Lengkapi bagian Isi dengan materi yang ingin disampaikan.

Anda dapat membuat variasi seperti warna, tata letak, ukuran font, jenis font, bold, underlined, serta italic.

f. Untuk menambahkan lampiran:

• Lampiran berupa File (word, pdf, ppt, excel, dsb)

Dapat anda pilih pada “Lampirkan File”, kemudian anda pilih file, kemudian pilih unggah.

• Lampiran berupa Gambar

Dapat anda pilih pada ikon , kemudian anda pilih gambar, kemudian pilih unggah.

• Lampiran berupa Tautan

Dapat anda pilih pada “Tautan”, kemudian lengkapi tautan, kemudian anda dapat merubah tampilan teks tautan, kemudian pilih OK.

g. Setelah anda selesai melengkapi semua kelengkapan topik, pilih “POS” untuk mempublikasi topik.

5. Youtube

Youtube merupakan salah satu produk dari Google yang memiliki fungsi sebagai media berbagi video. Peneliti menggunakan Youtube sebagai media yang memuat materi belajar. Link untuk membuka Youtube: https://www.youtube.com.


(48)

Gambar 2. 11 Tampilan Awal Youtube Versi Desktop

Gambar 2. 12 Tampilan Awal Youtube Versi Mobile

G. Materi Pembelajaran

Materi pada penelitian ini diambil dari submateri Operasi Vektor dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.2 dan 4.2 matematika peminatan kelas X menurut Permendikbud tahun 2016 No 24.

Isi KD:

3.2Menjelaskan vektor, operasi vektor, panjang vektor, sudut antarvektor dalam ruang berdimensi dua (bidang) dan berdimensi tiga.


(49)

4.2Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan vektor, operasi vektor, panjang vektor, sudut antar vektor dalam ruang berdimensi dua (bidang) dan berdimensi tiga.

1. Vektor dalam Ruang Dimensi Tiga a. Acuan Arah Cartesius dalam ��

Misalkan titik mempunyai koordinat , , dalam sistem koordinat Cartesius. Vektor letak titik adalah ⃗⃗⃗⃗⃗ = ̅ dan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ dapat disajikan secara analitik sebagai , , sesuai dengan koordinatnya , , atau ( ), dapat juga dinyatakan:

, , = ( ) + ( ) + ( ).

Oleh karena ̅ = ( ) , ̅ = ( ) , ̅ = ( ), maka , , = ̅ + ̅ + ̅

Hal yang perlu diingat adalah sebagai berikut:

• Vektor satuan pada sumbu : ̅ = ( ) searah sumbu +

• Vektor satuan pada sumbu : ̅ = ( ) searah sumbu +


(50)

Secara umum:

• Jika koordinat titik , , maka:

Vektor posisi adalah ⃗⃗⃗⃗⃗ = ̅ = ( ) atau ̅ = ̅ + ̅ + ̅. Besaran vektor adalah |⃗⃗⃗⃗⃗ | = | ̅|√ + +

• Jika Jika koordinat titik , , dan , , maka: ⃗⃗⃗⃗⃗ = ̅ − ̅ = − , − , − , sehingga

besaran/panjang vektor adalah

|⃗⃗⃗⃗⃗ | = | ̅| = √ − + − + −

b. Opersasi Aljabar Vektor dalam Ruang

Secara umum, penjumlahan dua buah vektor dalam dimensi tiga, sama seperti penjumlahan vektor dalam dimensi dua.

Jika ̅ = ̅ + ̅ + ̅ dan ̅ = ̅ + ̅ + ̅, maka:

• ̅ + ̅ = + ̅ + + ̅ + + ̅

• ̅ − ̅ = − ̅ + − ̅ + − ̅

Perkalian vektor ̅ dengan skalar (bilangan real) didefinisikan sebagai ̅ = ̅ + ̅ + ̅ + ⋯ + ̅⏟

� ����

c. Jarak dalam Dimensi Tiga

Misalkan sebarang , adalah titik pangkal dan , adalah titik ujung vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ dalam ruang dimensi dua.


(51)

Gambar 2. 13 Vektor Dimensi Dua

Berdasarkan Gambar 2.13 dari titik ditarik garis tegak lurus dengan sumbu dan titik ditarik garis tegak lurus dengan sumbu sehingga mendapatkan titik potong di , . Titik , , dan membentuk segitiga siku-siku dengan ∠ sebagai sudut siku. Melalui rumus Pythagoras kita dapat mencari panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ sebagai berikut:

= |⃗⃗⃗⃗⃗ | = √ +

= |⃗⃗⃗⃗⃗ | = √ − + −

Karena = dan = , maka jarak dalam dimensi dua:


(52)

Gambar 2. 14 Vektor Dimensi Tiga

Misalkan vektor �⃗⃗⃗⃗⃗ adalah vektor dalam dimensi tiga. Melalui langkah yang sama pada dimensi dua, sehingga mendapatkan ⊿ �. Misalkan titik , , , � , , , dan , , , maka panjang vektor �⃗⃗⃗⃗⃗ sebagai berikut:

� = |�⃗⃗⃗⃗⃗ | = √ + �

� = |�⃗⃗⃗⃗⃗ | = √ + + �

� = |�⃗⃗⃗⃗⃗ | = √ − + − + −

Karena = , = , dan = , maka jarak dalam dimensi tiga:


(53)

d. Rumus Pembagian

Misalkan titik terletak pada garis dengan perbandingan ∶ = ∶ . Jika vektor posisi titik dan dinyatakan dengan a dan b dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

∶ = ∶

pa bp=

pa= bp p+ p= b+ a

p + = b+ a

p= b++ a

Jika , , dan , , , maka:

p=

( ) + ( ) +

Koordinat titik adalah +

+ ,

+

+ ,

+

+ .

2. Hasil Kali Skalar Dua Vektor

Hasil kali skalar dua vektor ̅ dan ̅ yang bukan vektor nol dan dinyatakan sebagai vektor ̅ ∙ ̅ didefinisikan sebagai |̅||̅| cos � dengan � adalah sudut antara vektor ̅ dan ̅ seperti gambar 2.15.


(54)

Gambar 2. 15 Sudut Antara Vektor ̅dan ̅ ̅ ∙ ̅ = |̅||̅| cos �

a. Sifat-sifat Hasil Kali Skalar Dua vektor yang saling sejajar

Jika ̅ dan ̅ merupakan dua vektor yang arahnya sama, maka ̅ ∙ ̅ = |̅||̅| cos °

= |̅||̅| ∙ = |̅||̅|

Dua vektor yang saling tegak lurus

Jika ̅ dan ̅ merupakan dua vektor yang saling tegak lurus, maka ̅ ∙ ̅ = |̅||̅| cos °

= |̅||̅| ∙ =

Dua vektor yang berlawanan arah

Jika ̅ dan ̅ merupakan dua vektor yang arahnya berlawanan, maka ̅ ∙ ̅ = |̅||̅| cos °

= |̅||̅| ∙ − = −|̅||̅|


(55)

Tanda hasil kali skalar dua vektor

Tanda dari hasil kali skalar dua vektor ditentukan oleh besar sudut yang dibentuk oleh dua vektor tersebut.

Tabel 2. 3 Besar Sudut Besar Sudut Tanda

°≤ � < ° positif

� = ° nol

°< � ≤ ° negatif

Sifat komutatif ̅ ∙ ̅ = ̅ ∙ ̅

̅ ∙ ̅ = |̅||̅| cos � = ̅ ∙ ̅ = |̅||̅| cos � • Sifat distributif

̅ ∙ (̅ + ̅) = ̅ ∙ ̅ + ̅ ∙ ̅

b. Perkalian Skalar Dua Vektor dalam Bentuk Komponen Misalkan vektor ̅ dan ̅ dinyatakan dengan bentuk tripel berikut:

̅ = ̅ + ̅ + ̅ dan ̅ = ̅ + ̅ + ̅ Maka ̅ ∙ ̅ = ( ̅ + ̅ + ̅) ∙ ( ̅ + ̅ + ̅)

Dengan menggunakan sifat distributif dan hasil kali skalar dua vektor basis yang saling tegak lurus dan searah, yaitu:

̅ ∙ ̅ = , ̅ ∙ ̅ = , ̅ ∙ ̅ = , ̅ ∙ ̅ = , ̅ ∙ ̅ = , ̅ ∙ ̅ =


(56)

Sehingga diperoleh rumus hasil kali skalar dua vektor adalah sebagai berikut:

̅ ∙ ̅ = + +

c. Sudut Antara Dua Vektor

Mengingat ̅ ∙ ̅ = |̅||̅| cos �, maka kosinus sudut antara vektor ̅ dan ̅ dapat ditulis sebagai berikut:

cos � = ̅ ∙ ̅ |̅||̅|

H. Kerangka Berpikir

Tujuan utama dari model pembelajaran adalah mempermudah guru sebagai administrator untuk merencanakan suatu kegiatan serta dapat mengidentifikasi dan mengendalikan komponen dan elemen yang mengalami hambatan, jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif dan tidak sesuai tujuan. Perkembangan teknologi komunikasi termasuk internet yang begitu cepat dan begitu mudah diakses oleh siapa saja, dapat digunakan oleh guru sebagai alat bantu dalam model pembelajaran. Google adalah salah satu perusahaan multinasional yang berkekhususan pada jasa dan produk internet.

Beberapa produk Google yaitu: Google Search, Google Maps, Google Mail, Google Drive, Google Translation, Google Grup (Milis), Google Form, Youtube serta penyedia sistem operasi Android. Kemudahan untuk menggunakan, interaktif, inovaif serta sebagian besar siswa telah menggunakan berbagai produk Google adalah hal baik yang dapat diterapkan pada model


(57)

pembelajaran. Guru dapat membuat suatu media penyampaian materi atau pengumuman melalui Google Grup atau Milis sehingga mempermudah siswa mencari materi dan guru mudah untuk menyampaikan materi serta pengumuman. Guru juga dapat membuat soal-soal latihan melalui Google Form atau guru juga dapat membuat video mengenai materi pembelajaran kemudian di unggah ke Youtube.


(58)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis metode penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yang dikembangkan oleh Sugiyono (2008). Penelitian ini digunakan untuk mengembangkan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran pada penelitian ini menerapkan blended learning yaitu model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dan e-learning. Adapun bagan alur penelitian yang akan dilalukan:


(59)

Penjelasan bagan pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

1. Menemukan Potensi dan Masalah

Menemukan potensi dan masalah bertujuan untuk mencari potensi dan masalah yang terjadi di tempat objek penelitian sehingga peneliti dapat menentukan produk yang dapat dikembangkan.

2. Studi Literatur dan Pengumpulan Informasi

Studi literatur dan pengumpulan informasi bertujuan untuk mencari bahan atau materi untuk mengembangkan produk. Produk yang akan dikembangkan adalah model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube).

3. Rancangan Produk

Setelah mendapatkan bahan atau materi untuk mengembangkan produk Google, peneliti mencoba untuk merancang model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) yang sesuai dengan potensi dan masalah pada langkah 1.

4. Validasi Desain

Rancangan yang telah dibentuk, selanjutnya akan dilakukan validasi desain oleh ahli media dan materi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan saran perbaikan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube).

5. Revisi Desain

Setelah mendapatkan saran dari ahli media dan materi, maka selanjutnya dilakukan revisi terhadap desain model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube).


(60)

6. Pembuatan Produk

Berdasarkan hasil revisi desain model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube), selanjutnya peneliti membuat produk secara lengkap.

7. Uji Coba Lapangan Utama

Uji coba lapangan utama bertujuan untuk memperoleh data efektivitas dan saran perbaikan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar. Uji coba dilakukan di sekolah, dengan dicobakan di satu kelas.

8. Revisi Produk

Setelah terlaksananya uji coba lapangan utama, maka akan diketahui perbaikan untuk model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube). Peneliti melakukan analisis terhadap hasil kuesioner motivasi belajar, kuesioner evaluasi produk, dan tes hasil belajar. Analisis bertujuan untuk mengetahui hal yang dapat diperbaiki dan mengetahui efektivitas model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar.


(61)

B.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penilitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Yogyakarta yang beralamat di Jalan MT. Haryono No. 47 Suryodiningratan, Mantrijeron 55141. Pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Januari sampai Mei 2017 (semester genap, tahun ajaran 2016/2017).

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 5 di SMA Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa di kelas X MIA 5 adalah 34 siswa. Objek penelitian adalah model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google. Peneliti ingin mengetahui cara merancang dan efektivitas pelaksanaan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar.

D. Bentuk Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan diperlukan untuk mengetahui kebutuhan yang dapat mendukung perancangan dan pengembangan model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google. Analisis kebutuhan dilaksanakan dengan cara wawancara dengan siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 7 Yogyakarta. Hasil wawancara dianalisis secara kualitatif.


(62)

2. Data Validasi Produk

Data validasi produk diperlukan untuk mengetahui apakah produk yang telah dibuat sudah layak untuk digunakan dalam model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google.

3. Data Pengamatan Pelaksanaan Model Pembelajaran

Data didapat melalui observasi/pengamatan secara langsung. Data pengamatan pelaksanaan model pembelajaran diperlukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan model pembelajaran. Hal ini diperlukan dalam rangka pengembangan model pembelajaran.

4. Data Motivasi Belajar

Data motivasi belajar didapat dari hasil kuesioner terbuka motivasi belajar siswa dan pengamatan pada saat pelaksanaan model pembelajaran. Kuesioner motivasi belajar diberikan pada saat pertemuan terakhir model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google. Kuesioner dimuat dalam produk Google Form.

5. Data Hasil Belajar

Data hasil belajar diperlukan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google. Tes dilaksanakan setelah pertemuan terakhir model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google. Tes dimuat dalam produk Google Form.

6. Data Evaluasi Model Pembelajaran dengan Memanfaatkan Produk Google

Data evaluasi model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google berupa pengamatan pelaksanaan model pembelajaran dan hasil


(63)

kuesioner. Pengamatan dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan model pembelajaran. Kuesioner berbentuk kuesioner terbuka dan berfungsi sebagai evaluasi terhadap model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google.

E.

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

a. Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan

Pengumpulan data analisis kebutuhan dilakukan dengan metode wawancara kepada guru matematika peminatan X MIA 5 dan siswa kelas X MIA 5. Sebelum dilakukannya wawancara, peneliti terlebih dulu melakukan observasi untuk mengetahui gambaran awal sekolah dan proses pembelajaran di kelas.

b. Pengumpulan Data Validasi Produk

Pengumpulan data validasi produk diperoleh dari satu dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dan juga lima mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. c. Pengumpulan Data Pengamatan Pelaksanaan Model Pembelajaran

Pengumpulan data pengamatan pelaksanaan model pembelajaran diperoleh dengan cara observasi/mengamati secara langsung pembelajaran oleh peneliti.

d. Pengumpulan Data Motivasi Belajar

Kuesioner menurut KBBI merupakan suatu alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau


(64)

melalui pos atau daftar pertanyaan. Menurut Hasan (2002), kuesioner dibagi menjadi tiga jenis yaitu kuesioner tertutup, kuesioner semi terbuka dan tertutup, dan kuesioner terbuka. Peneliti menggunakan data pengamatan pelaksanaan model pembelajaran dan kuesioner terbuka untuk mendapatkan komentar dari subjek. Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa mengenai model pembelajaran menggunakan produk Google dan dimuat di Form.

e. Pengumpulan Data Hasil Belajar

Tes dilakukan pada pertemuan akhir pembelajaran yang berupa pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar subjek selama pembelajaran menggunakan produk Google. Tes akan dimuat dan dikerjakan dalam Form.

f. Pengumpulan Data Evaluasi Model Pembelajaran dengan Memanfaatkan Produk Google

Pengumpulan data evaluasi model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google diperoleh dengan cara mengamati pelaksanaan model pembelajaran dan memberikan kuesioner kepada siswa X MIA 5 pada peremuan terakhir model pembelajaran dengan memanfaatkan produk Google. Kuesioner dimuat di Form.


(65)

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Analisis Kebutuhan

Wawancara dilakukan kepada guru matematika peminatan dan siswa X MIA 5. Pedoman wawancara sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara Guru Analisis Kebutuhan

No Topik Pertanyaan

1. Metode mengajar

2. Keefektifan metode mengajar

3. Penggunaan media konvensional maupun modern 4. Kesulitan penggunaan media

5. Hasil belajar siswa 6. Motivasi belajar siswa 7. Sumber belajar siswa

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Siswa Analisis Kebutuhan

No Topik Pertanyaan

1. Metode mengajar guru 2. Keefektifan metode mengajar

3. Penggunaan media konvensional maupun modern 4. Hasil belajar siswa

5. Motivasi belajar siswa 6. Sumber belajar siswa

b. Instrumen Validasi Produk

Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat produk Google yaitu Gmail, Milis, Form, dan Youtube. Produk yang telah disusun akan divalidasi oleh dua dosen dan 4 mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.


(66)

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Produk

Aspek Indikator No.

item

Milis

Ketersediaan petunjuk penggunaan 1

Kemudahan penggunaan media 2

Kemudahan mobilitas media 3

Tombol/icon mudah untuk dimengerti 4

Kemampuan media untuk diakses 5

Kemampuan media menarik motivasi siswa untuk belajar

6 Kemampuan media menfasilitasi siswa untuk berkomunikasi dengan guru

7 Kemampuan media menfasilitasi siswa untuk saling berkomunikasi

8

Total item 8

Gmail

Kemudahan penggunaan media 1

Kemudahan mobilitas media 2

Tombol/icon mudah untuk dimengerti 3

Ketersediaan media pada setiap siswa 4

Kemampuan media untuk diakses 5

Kemampuan media menfasilitasi siswa untuk berkomunikasi dengan guru

6 Kemampuan media menfasilitasi siswa untuk saling berkomunikasi

7 Kemampuan media menarik motivasi siswa untuk belajar

8

Total item 8

Form

Ketersediaan petunjuk penggunaan 1

Kemudahan penggunaan media 2

Kemudahan mobilitas media 3

Tombol/icon mudah untuk dimengerti 4

Kemampuan media menarik motivasi siswa untuk belajar

5

Kemampuan media menyajikan soal-soal 6

Kemampuan media bagi kemandirian belajar siswa

7

Kemampuan media untuk diakses 8


(67)

Aspek Indikator No. item

Total item 9

Youtube

Kemudahan penggunaan media 1

Kemudahan mobilitas media 2

Tombol/icon mudah untuk dimengerti 3

Kemampuan media menarik motivasi siswa untuk belajar

4

Kemampuan media menyajikan materi 5

Kemampuan media untuk diakses 6

Kemampuan media bagi kemandirian belajar siswa

7

Ketersediaan media pada setiap siswa 8

Total item 8

Materi

Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

1 Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek keilmuan

2

Kejelasan topik pembelajaran 3

Keruntutan materi 4

Cakupan materi 5

Kesesuaian bahasa dengan tingkat berpikir siswa 6

Kemampuan materi mendorong motivasi siswa 7

Total item 7

c. Instrumen Data Pengamatan Pelaksanaan Model Pembelajaran Instrumen data pengamatan pelaksanaan model pembelajaran dalam bentuk lembar observasi. Aspek pada lembar observasi sebagai berikut:

Aspek

Keterlaksanaan rencana pembelajaran Motivasi siswa selama pembelajaran Penggunaan media


(68)

d. Instrumen Motivasi Belajar

Motivasi belajar dilihat berdasarkan hasil kuesioner motivasi dan pengamatan pelaksanaan model pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi dari kuesioner yang dilakukan:

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi

Aspek Indikator Pertanyaan

Motivasi belajar

Penggunaan media

sebagai media

pembelajaran membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar.

Bagaimana pengaruh

penggunaan media dalam model

pembelajaran menggunakan

produk Google?

Media pembelajaran

yang disusun membuat siswa lebih termotivasi

untuk belajar

matematika.

Apakah model pembelajaran

menggunakan produk Google

membuat anda termotivasi untuk belajar matematika? Jelaskan!

Pengunaan media

sebagai media

pembelajaran

merangsang rasa ingin tahu siswa.

Apakah model pembelajaran

menggunakan produk Google

merangsang rasa ingin tahu anda

untuk belajar matematika?

Jelaskan! e. Instrumen Hasil Belajar

Tes hanya dilaksanakan sekali, bersifat evaluatif, dan berbentuk soal pilihan ganda. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi dari soal tes yang dilakukan:

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Soal

No Indikator Soal Banyak

Soal 1. Disajikan tiga vektor, siswa dapat menentukan nilai dari

operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian skalar 2 2.

Disajikan tiga vektor, siswa dapat menentukan panjang vektor dari operasi penjumlahan, pengurangan, dan

perkalian skalar


(69)

3.

Disajikan dua titik dengan salah satu titik dalam variabel dan suatu titik membaginya dengan suatu perbandingan,

siswa dapat menentukan koordinat titik

2

4. Disajikan tiga vektor segaris dengan salah satu titik dalam

variabel, siswa dapat menentukan koordinat 1

5. Disajikan panjang dua vektor membentuk suatu sudut,

siswa dapat menentukan hasil kali 1

6.

Disajikan tiga vektor, salah satu vektor terdapat variabel dan suatu persamaan dari ketiga vektor, siswa dapat

menentukan nilai variabel

1

7.

Disajikan dua vektor, salah satu vektor terdapat variabel membentuk suatu sudut, siswa dapat menentukan nilai

variabel

1

Banyak Soal 10

f. Instrumen Evaluasi Model Pembelajaran dengan Memanfaatkan Produk Google

Evaluasi model pembelajaran didapat dari pengamatan pelaksanaan model pembelajaran dan hasil kuesioner. Kuesioner dimuat di Form, dengan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Evaluasi Model Pembelajaran

Aspek Indikator Pertanyaan

Efektivitas media

Dapat digunakan sebagai

media pembelajaran

Matematika.

Apakah produk Google dapat

digunakan sebagai model

pembelajaran matematika?

Jelaskan!

Media sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Bagaimana pendapat anda

mengenai dalam model

pembelajaran menggunakan

produk Google? Isi media mudah untuk

dimengerti dan dipahami.

Apakah isi media dalam model

pembelajaran menggunakan

produk Google mudah untuk dimengerti dan dipahami? Jika belum, jelaskan!

Isi media sesuai dengan

konsep materi yang

dipelajari.

Apakah isi media dalam model

pembelajaran menggunakan


(70)

Aspek Indikator Pertanyaan

konsep materi yang telah

dipelajari? Jelaskan! Media dapat digunakan

dengan mudah dan

fleksibel.

Apakah media dalam model

pembelajaran menggunakan

produk Google dapat digunakan dengan mudah dan fleksibel dalam hal waktu? Jelaskan!

Media menyajikan

tampilan (warna, huruf, gambar, animasi) yang baik dan menarik.

Bagaimana pendapat anda

mengenai tampilan media dalam

model pembelajaran

menggunakan produk Google?

Penggunaan media

sebagai media

pembelajaran dapat

membantu siswa

memperoleh informasi

tentang pembelajaran

matematika yang

dipelajari.

Apakah penggunaan model

pembelajaran menggunakan

produk Google dapat membantu

anda memperoleh informasi

materi pembelajaran?

Pengembangan media Menurut anda, hal apa yang

dapat dikembangkan dari model

pembelajaran menggunakan

produk Google?

Kekurangan media Menurut anda, hal apa yang

menjadi kekurangan dari model

pembelajaran menggunakan

produk Google?

F.

Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Instrumen Analisis Kebutuhan

Instrumen analisis kebutuhan berupa pedoman wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru matematika peminatan dan siswa X MIA 5 SMA Negeri 7 Yogyakarta. Pengujian instrumen dilakukan dengan memperhatikan masukan dari dosen pembimbing.


(71)

2. Pengujian Instrumen Validasi Produk dan Materi

Validasi media dan instrumen bertujuan untuk memperbaiki media dan instrumen yang dilakukan oleh ahli. Validasi menggunakan pernyataan yang kemudian akan diberi skor untuk setiap pernyataan dari 1 hingga 4.

Kriteria penilaian untuk kuesioner validasi produk menurut Zainal Mustafa EQ (2009:150) dengan menggunakan skor rata-rata (MX). Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui persentase nilai kevalidan dari tiap media dan instrumen, sebagai berikut:

� =

� � =

= − = � =

� �:

� = = ,

� � � =

Tingkat validasi menurut Suharsimi Arikunto (2012) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 7 Interpretasi Nilai Kevadilan Nilai Interpretasi , < < , Sangat Tinggi

, < < , Tinggi

, < < , Cukup


(72)

, < < , Sangat Rendah

3. Pengujian Validitas dan Realibilitas Tes

Analisis jawaban tes dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peranan produk Google dalam model pembelajaran. Ketuntasan minimum untuk hasil tes adalah 70.

a. Validitas

Sebelum tes diberikan kepada kelas subjek, sebelumnya soal tes diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah soal tersebut layak untuk digunakan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa. Uji coba dilakukan kepada 33 siswa yang telah mempelajari. Validitas soal dihitung dengan rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

= ∑ − ∑ ∑

√ ∑ − ∑ . ∑ − ∑

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = banyaknya responden

= skor variabel (jawaban responden) = skor total variabel (jawaban responden)

Menurut Arikunto(2012:89), berdasarkan nilai yang telah diperoleh, kemudian diklasifikasikan dalam interpretasi nilai , sebagai berikut:


(73)

Tabel 3. 8 Interpretasi Nilai

Nilai Interpretasi

, < < Sangat Tinggi

, < < , Tinggi

, < < , Cukup

, < < , Rendah

< < , Sangat Rendah

b. Realibilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2012:100), suatu instrumen dapat dikatakan memiliki reabilitas tinggi bila instrumen tersebut dapat konsisten memberikan data sesuai dengan kenyataan. Rumus reabilitas yang digunakan adalah rumus perhitungan K-R 20 sebagai berikut:

= | − || − ∑ |

Keterangan: = reabilitas

= banyaknya butir soal = standar deviasi dari tes

= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑ = jumlah hasil perkalian antara dan

Menurut Sutrisno Hadi (1999:216), berdasarkan nilai yang telah diperoleh, kemudian diklasifikasikan dalam interpretasi nilai , sebagai berikut:


(74)

Tabel 3. 9 Interpretasi Nilai Nilai Interpretasi

, < r ≤ Sangat Tinggi

, < r ≤ , Tinggi

, < r ≤ , Cukup

, < r ≤ , Rendah

, < r ≤ , Sangat Rendah

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Analisis Kebutuhan

Setelah dilakukan wawancara kepada guru matematika peminatan dan siswa X MIA 5 SMA Negeri 7 Yogyakarta, data akan diolah dan ditarik kesimpulan.

2. Analisis Data Motivasi Siswa

Data yang digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa adalah pengamatan pelaksanaan model pembelajaran dan hasil kuesioner. Kuesioner yang bersifat terbuka maka analisis data kuesioner dengan cara mengambil inti dari setiap pernyataan siswa, kemudian di analisis untuk mengetahui tingkat motivasi siswa. Setiap pernyataan siswa akan digolongkan dalam 1) pernyataan setuju/positif mengenai produk; 2) peryataan tidak setuju/negatif mengenai produk. Setelah digolongkan, akan dihitung persentase tiap indikator, perhitungan persentase sebagai berikut:

= ℎ � � � × %

3. Analisis Data Hasil Belajar

Data hasil belajar yang digunakan adalah hasil tes berupa pilihan ganda. Soal tes berjumlah 10 yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana


(75)

hasil belajar siswa setelah melaksanakan model pembelajaran dengan menggunakan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube). Nilai akhir siswa didapat secara langsung dari Form.

Berikut ini disajikan pedoman penilaian untuk hasil tes pada setiap item soal:

Tabel 3. 10 Pedoman Penilaian Tes

No Indikator Soal Jawaban Skor

1.

Disajikan tiga vektor, siswa dapat menentukan nilai dari operasi

penjumlahan, pengurangan, dan perkalian skalar

Diberikan vektor-vektor ̅ = ( ) , ̅ = (−−

− ) dan ̅ = (− ).

Hasil dari ̅ + ̅ − ̅

adalah ... A. ( − − ) B. ( − )

C. (− )

D. (

− )

E. ( )

B 10

2.

Diketahui vektor-vektor

̅ = ̅ − ̅, ̅ = ̅ +

̅ − ̅, dan ̅ = ̅ + ̅.

Hasil dari ̅ − ̅ + ̅

adalah ...

A. ̅ + ̅ − ̅

B. ̅ − ̅ + ̅

C. ̅ − ̅ + ̅

D. ̅ − ̅ + ̅


(76)

No Indikator Soal Jawaban Skor

E. ̅ − ̅ + ̅

3.

Disajikan tiga vektor, siswa dapat menentukan panjang vektor dari operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian skalar

Diberikan vektor-vektor ̅ = (−

− ) , ̅ = ( ) dan

̅ = ( ).

Panjang vektor ̅ − ̅ +

̅ adalah ... A. √ B. √ C. D. E.

D 10

4.

Diberikan vektor-vektor ̅ = (− ) , ̅ = (− ) dan ̅ = (− )

Jika ̅ = ̅ − ̅ + ̅,

maka |̅| adalah ...

A. √

B. √

C. √

D. √

E. √

B 10

5.

Disajikan dua titik dengan salah satu titik dalam variabel dan suatu titik membaginya dengan suatu perbandingan, siswa dapat menentukan

koordinat titik

Diketahui titik , ,

dan , , . Titik

, , membagi

dengan perbandingan ∶

= ∶ . Koordinat titik B adalah ...

A. − , ,

B. , ,

C. , ,

D. , ,


(77)

No Indikator Soal Jawaban Skor

E. , ,

6.

Diketahui titik , ,

dan − , − , − dan

membagi di dalam

dengan perbandingan ∶

. Koordinat titik adalah ...

A. − , − , −

B. − , − , −

C. − , − , −

D. , ,

E. , ,

C 10

7.

Disajikan tiga vektor segaris dengan salah satu titik dalam variabel, siswa dapat menentukan

koordinat

Diketahui titik-titik

− , , , , , dan

, , .

Jika , dan segaris, |̅̅̅̅| = √ , koordinat adalah ...

A. , ,

B. , ,

C. , ,

D. , ,

E. , ,

D 10

8.

Disajikan panjang dua vektor membentuk suatu sudut, siswa dapat menentukan hasil kali

Jika vektor ̅ dan ̅

membentuk sudut °,

|̅| = dan |̅| = . Maka ̅ ∙ (̅ − ̅) = ⋯ A.

B. C. D. E.

E 10

9.

Disajikan tiga vektor, salah satu vektor terdapat variabel dan suatu persamaan dari ketiga vektor, siswa dapat menentukan nilai variabel

Diberikan vektor-vektor

̅ = ( ) , ̅ = dan

̅ = ( )


(78)

No Indikator Soal Jawaban Skor Jika (̅ − ̅) ∙ ̅ = ̅ ∙ ̅,

nilai adalah ...

A. −

B. − ,

C. −

D. ,

E.

10.

Disajikan dua vektor, salah satu vektor terdapat variabel membentuk suatu sudut, siswa dapat

menentukan nilai variabel

Diberikan vektor-vektor

̅ = − dan ̅ = (

− ). Jika sudut ̅ dan ̅ adalah

°, nilai = ⋯

A. 2

B. C.

D. −

E. −

A 10

Jumlah Skor 100

4. Analisis Data Evaluasi Model Pembelajaran dengan Memanfaatkan Produk Google

Data yang digunakan untuk mengetahui evaluasi model pembelajaran adalah pengamatan pelaksanaan model pembelajaran dan hasil kuesioner. Pengamatan pelaksanaan model pembelajaran dilakukan oleh peneliti. Kuesioner yang bersifat terbuka maka analisis data kuesioner dengan cara mengambil inti dari setiap pernyataan siswa, kemudian di analisis untuk mengetahui tingkat motivasi siswa. Setiap pernyataan siswa akan digolongkan dalam 1) pernyataan setuju/positif mengenai produk; 2) peryataan tidak setuju/negatif mengenai produk. Setelah digolongkan, akan dihitung persentase tiap indikator, perhitungan persentase sebagai berikut:


(79)

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan

1. Tahap Persiapan

Sebelum dilaksanakan penelitian dilaksanakan berbagai persiapan yang meliputi:

a. Melakukan observasi sekolah dan proses pembelajaran untuk memperoleh data analisis kebutuhan.

b. Menarik kesimpulan dari data analisis kebutuhan. c. Merancang model pembelajaran.

d. Menyusun proposal.

e. Meminta surat izin dari universitas untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 7 Yogyakarta dan mengurus izin penelitian di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga kota Yogyakarta.

f. Menghubungi pihak SMA Negeri 7 Yogyakarta untuk melakukan penelitian.

g. Menghubungi guru mata pelajaran yang bersangkutan dan menentukan kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian

a. Melakukan pengenalan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube) kepada siswa.

b. Melaksanakan model pembelajaran dengan menggunakan produk Google(Form, Gmail, Milis, dan Youtube).

c. Memberikan kuesioner dan tes kepada subjek untuk menilai motivasi dan hasil belajar siswa setelah melaksanakan model pembelajaran


(80)

dengan menggunakan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube).

3. Tahap Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

Data yang dianalisis untuk penarikan kesimpulan adalah kuesioner motivasi, tes siswa, kuesioner evaluasi model pembelajaran, dan pengamatan pelaksanaan model pembelajaran. Tujuan dilakukan analisis adalah untuk mengukur motivasi dan hasil belajar siswa setelah melaksanakan model pembelajaran dengan menggunakan produk Google (Form, Gmail, Milis, dan Youtube). Kesimpulan diambil dari empat data tersebut.


(81)

64

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian

Tahap awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi sekolah yang akan menjadi subjek penelitian. Observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada bulan Juni-Oktober 2016 dan saat menjelang masuk materi yang menjadi topik penelitian pada tanggal 11 Maret 2017. Hal yang diamati adalah lingkungan sekolah seperti suasana sekolah dan fasilitas, kemudian keadaan siswa dan metode pembelajaran di sekolah. Observasi dilakukan pada jam ke dua sampai dengan empat di kelas X MIA 5. Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa yang dilakukan pada tanggal 18 Maret 2017. Data wawancara digunakan untuk menggali potensi dan masalah sebagai bahan pertimbangan membuat produk.

Pengambilan data dilakukan empat pertemuan, yaitu tanggal 1, 8, 15, dan 22 April 2017. Subjek adalah X MIA 5 dan kelas validator soal tes adalah X MIA 4. Pertemuan di X MIA 5 dilaksanakan pada jam ke dua sampai jam ke empat. Sesuai konsep blended learning pertemuan tersebut dilakukan hanya sebagai tempat kofirmasi dan diskusi mengenai materi dan latihan yang berada di Milis. Penyebaran kuesioner dan tes untuk X MIA 5 dilaksanakan pada tanggal 22-25 April 2017 melalui media Google Form. Tes di X MIA 4 dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017 melalui tes langsung pada pembelajaran dan hasil tes menjadi bahan untuk validasi tes.


(1)

L-111

Tampilan Hasil/Nilai Tes Salah Satu Siswa di Google Form


(2)

(3)

L-113

Tampilan Review Jawaban Benar Tes di Google Form


(4)

(5)

L-115

Media Youtube

Tampilan Awal Channel“Si Joko Santo Widjaja” di Youtube


(6)