''Water for Life''

''Water for Life''

K memperlakukan air secara baik. ''Kita Suhendi, wakil masyarakat Kp. ''Awalnya kita berkumpul. Ada guru,

ondisi air dunia makin hari melaksanakan metode PHAST dalam pendekatan PHAST, sekolahnya dan dua makin memburuk. Oleh karena pembangunan jamban keluarga dan tem- sekolah lainnya (SD Kertasari 02 dan 03) itu, masyarakat dunia perlu pat cuci tangan.

bisa membangun sarana cuci tangan.

harus hemat, efisien, dan efektif dalam Tambun, Desa Kertasari, mengungkap- komite sekolah, wakil orang tua siswa, memanfaatkan air,'' kata Ketua Pelaksana kan kegembiraannya karena jumlah jam- dan beberapa siswa membahas per- Hari Air Sedunia (HAS) Ir. Kusnaeni ban keluarga di kampungnya bertambah masalahan yang terjadi dengan dipandu dalam peringatan Hari Air Sedunia 22 setelah ada stimulan serta bimbingan fasilitator. Kita sepakat membangun kran Maret di Aula Kecamatan Pebayuran, metode PHAST dari Depkes. Dana stimu- air untuk cuci tangan,'' jelasnya. Kabupaten Bekasi.

Untuk keperluan itu, lanjut Wasmiati, Peringatan HAS XIII mengambil tema membangun sebanyak 74 jamban yang pihaknya menyusun proposal dana ke ''Water for Life'' (Air untuk Kehidupan). nilainya sekitar Rp. 48 juta. ''Sekitar Rp. departemen kesehatan. Anggaran yang Panitia bekerja sama dengan Direktorat

lan sebesar Rp. 13,5 juta mampu untuk

35 juta adalah swadaya masyarakat,'' tan- dibutuhkan Rp. 2 juta. Dan itu disetujui. Penyehatan Air dan Sanitasi (PAS), dasnya.

''Ternyata dalam pelaksanaan dana mem- Depkes, melaksanakan kegiatan perlin-

Ia menceritakan pembangunan jam- bengkak menjadi Rp. 2,8 juta. Sisanya

dungan sumber air minum dari pence- ban tersebut menggunakan metode kita tanggung sendiri dari komite seko- maran rumah tangga di masyarakat de- PHAST. Menurutnya, awalnya masya- lah,'' ungkapnya. ngan menggunakan metode Participato- rakat bermusyawarah terlebih dahulu.

Murid SD penerima stimulan pun

ry Hygiene and Sanitation Transfor- Dalam pertemuan itu usulan masyarakat gembira dengan sarana cuci tangan itu. mation (PHAST). Pilot proyeknya adalah bermacam-macam, ada yang minta tong Tak hanya untuk cuci tangan, air itu digu- pembangunan jamban keluarga dan sampah, saluran air, dan jamban keluar- nakannya untuk cuci rambut dan kaki. sarana cuci tangan di Desa Kertasari, Ke-

ga. ''Akhirnya kita sepakati, jamban kelu- ''Kalau hujan, banyak yang meman- camatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

arga yang kita bangun bersama,'' faatkan untuk mencuci kaki karena tanah Direktur PAS Hening Darpito, pada paparnya. Ia berharap warga mulai me- di sini sangat becek.'' Seorang murid SD kesempatan itu, mengatakan pentingnya ngerti arti pentingnya kesehatan sehingga menyatakan dirinya tiap hari selalu air dalam melindungi kesehatan masya- tak membuang air sembarangan.

memanfaatkan sarana itu. Kenapa? ''Kata rakat. Ia menjelaskan 70 persen tubuh

Wasmiati, guru SD Kertasari 04 pun Bu Guru, cuci tangan bisa menjaga kese-

terdiri atas air, sehingga kalau air buruk mempunyai cerita lain. Berkat adanya hatan,'' katanya sambil tersipu. „ (MJ)

maka metabolisme tubuh akan tergang-

FOTO: MUJIYANTO

gu. Oleh karena itu, melindungi sumber air merupakan hal yang tak dapat dielakkan.

Ia juga menjelaskan pola pendekatan pemerintah dalam membantu masyara- kat menyediakan air dan sanitasi. Pe- merintah tak lagi melakukan pendekatan proyek tapi pendekatan pemberdayaan. ''Spiritnya, kita memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan pembangun- an,'' katanya seraya menjelaskan bahwa dana stimulan akan langsung ditranfer kepada masyarakat.

Peringatan yang dihadiri oleh sekitar

20 kepala desa itu menghadirkan perwa- kilan masyarakat yang telah berhasil

„ Penjelasan: Suhendi, warga Kp. Tambun menjelaskan seputar proyek yang didapatkannya. „

Percik 47

Mei 2005

W ater Week, sebagaimana perte-

muan global, misalnya Agenda

21, World Summit for Sustaina- ble Development (WSSD), Water Forum dan lain-lain; merupakan media berbagi pengalaman pembangunan sektor air dan lingkungan hidup. Yang berbeda adalah Water Week (WW)--diselenggarakan oleh Bank Dunia--lebih menekankan sharing experiences peran Bank Dunia (donor) di negara kreditor (client) dan sekaligus ajang berbagi pengalaman sesama klien. Ada kesetaraan dan keterbukaan dalam proses dialog antara donor dan klien. Misalnya donor meng- inginkan klien agar lebih trans- paran, akuntabel, punya kebijakan yang jelas, kesetaraan jender, keberpihakan kepada mayarakat miskin, pelibatan masyarakat, dan sebagainya maka klien pun me- nuntut komitmen pendanaan dari donor, konsistensi dukungan, adaptasi lokal, penyelarasan de- ngan kebijakan klien, dan seba- gainya.

Water Week 2005.

Water Week 2005 (WW-05), yang berlangsung 1-3 Maret, ini menetapkan tema Water Securities: Poli- cy and Investment, yang menyeimbang- kan antara isu kebijakan dan isu penda- naan dalam penyelamatan air. Isu terse- but selama ini terkesan pincang. Perte- muan tiga hari itu, dihadiri tak kurang dari 850 peserta dari 5 benua, yang terba- gi atas peserta internal, yaitu dari Bank Dunia, dan peserta eksternal (yang diun- dang, mewakili negara, lembaga dan se- bagainya). Dari snapshot peserta ekster- nal, peserta terbesar (masih) berasal dari Amerika Utara (AS dan Kanada) 22%, ke- mudian Afrika (19%), Asia-Pasifik (17%), Eropa (13%), dan Amerika Selatan (13%), sisanya dari Lembaga Internasional (mis- alnya CARE, CIDA, DANIDA, USAID, dll)

berkisar 9%. Selama tiga hari, peserta eksternal mengikuti 40 sesi di lima ruang perte- muan, untuk mendiskusikan kurang le- bih 95 makalah. Bila dihitung, rata-rata setiap sesi dihadiri 21 orang, dan setiap makalah akan dibahas oleh sembilan orang.