FLOW KONTROL

6.1 FLOW KONTROL

Karena kemungkinan bisa terjadi kesalahan pada transmisi, serta karena receiver data perlu mengatur rate terhadap data yang diterimanya, teknik sinkronisasi dan interfacing saja tidak cukup. Oleh karena itu perlu untuk membuat lapisan kontrol pada setiap perangkat komunikasi yang menyediakan fungsi seperti flow control, pendeteksian kesalahan, dan kontrol kesalahan. Lapisan kontrol ini disebut data link control protocol. Flow control memungkinkan receiver mengatur arus data dari pengirim sehingga buffer pada receiver tidak sepenuhnya terpakai. Pendeteksian kesalahan ditunjukkan melalui penghitungan kode pendeteksian kesalahan yang merupakan fungsi bit-bit yang sedang ditransmisikan. Kode ini disertakan pada bit-bit data yang ditransmisikan. Receiver menghitung kode berdasarkan atas bit-bit yang masuk dan membandingkannya dengan kode yang datang untuk mengecek adanya kesalahan. Pada protocol data link control, error control diperoleh melalui pentransmisian ulang (retransmisi) frame-frame yang rusak yang tidak dibalas atau bila ada yang mengajukan permintaan transmisi ulang semacam itu.

Sejauh ini pembahasan kita berkaitan dengan pengiriman sinyal-sinyal melalui suatu jalur transmisi. Untuk komunikasi digital data efektif, masih banyak yang diperlukan untuk mengontrol dan menangani proses pertukaran. Di bab ini, kita menekankan perhatian kita pada pengiriman data melalui jalur komunikasi data. Untuk memperoleh kontrol yang diperlukan, ditambahkan lapisan logik di atas penginterfacean fisik yang dibahas di unit 5; logik ini menunjuk pada data link Sejauh ini pembahasan kita berkaitan dengan pengiriman sinyal-sinyal melalui suatu jalur transmisi. Untuk komunikasi digital data efektif, masih banyak yang diperlukan untuk mengontrol dan menangani proses pertukaran. Di bab ini, kita menekankan perhatian kita pada pengiriman data melalui jalur komunikasi data. Untuk memperoleh kontrol yang diperlukan, ditambahkan lapisan logik di atas penginterfacean fisik yang dibahas di unit 5; logik ini menunjuk pada data link

Sinkronisasi Frame: Data dikirim dalam bentuk blok-blok yang disebut frame. Permulaan dan ujung setiap frame harus nampak jelas. Secara singkat kita melengkapi topik ini dengan pembahasan mengenai sinkronisasi frame (gambar 6.2). Flow control: Station pengirim tidak harus mengirim frame pada rate yang lebih cepat dibanding setasiun penerima yang dapat menyerap frame-frame tersebut. Pengkontrolan Kesalahan: Kesalahan-kesalahan bit diakibatkan oleh sistem transmisi yang harus diperbaiki. Pengalamatan: Pada jalur multipoin, seperti Local Area Network (LAN), identitas dua station yang berkomunikasi harus ditentukan dengan jelas. Kontrol dan data pada jalur yang sama: Biasanya tidak diharapkan memiliki jalur komunikasi yang terpisah secara fisik untuk mengontrol informasi. Karenanya, re- ceiver harus mampu membedakan informasi kontrol dari data yang sedang ditransmisikan. Manajemen jalur: Permulaan, pemeliharaan, dan penghentian pertukaran data memerlukan koordinasi dan kerjasama yang baik di antara station. Karena itu diperlukan suatu prosedur manajemen untuk pertukaran ini.

Tidak satupun dari ketentuan-ketentuan tersebut yang mampu dipenuhi oleh teknik- teknik penginterfacesan fisik seperti yang dijelaskan di Unit 5. Akan kita lihat lebih jauh di bab ini mengenai protocol data link yang bisa memenuhi ketentuan- ketentuan di atas ternyata merupakan hal yang sangat kompleks. Kita lihat dengan mengamati tiga mekanisme kunci yang menjadi bagian dari data link control: flow control, pendeteksian kesalahan, dan kontrol kesalahan. Mengikuti latar belakang ini, kita lihat contoh yang penting dari suatu protocol data link control: HDLC (High- level Data Link Control). Protocol ini penting karena dua alasan: Pertama, karena merupakan data link control yang sudah distandarkan dan dipergunakan secara luas. Kedua, HDLC bertindak sebagai basis dari mana semua protocol data link control lainnya yang penting diperoleh secara virtual. Di bab ini juga akan diberikan penjelasan mendetail mengenai HDLC, demikian pula dengan protocol-protocol lain juga akan diuraikan dengan singkat. Terakhir, lampiran untuk bab ini menunjukkan beberapa kinerja yang berkaitan dengan data link control.

FLOW CONTROL

Flow Control adalah teknik untuk memastikan bahwa entitas pentransmisi tidak membanjiri entitas penerima dengan data. Entitas penerima biasanya mengalokasikan penyangga data dengan panjang maksimum untuk transfer. Bila data diterima, receiver harus melakukan beberapa kegiatan pengolahan tertentu sebelum menyalurkan data ke software yang level-nya lebih tinggi. Bila tidak ada flow control, penyangga receiver akan meluap selagi mengolah data yang lama.

Untuk memulai, kita mengamati mekanisme flow control tanpa ada kesalahan. Model yang akan kita gunakan berupa diagram deretan waktuvertikal. Yang memiliki kelebihan karena menunjukkan ketergantungan terhadap waktu dan menggambarkan hubungan pengiriman-penerimaan yang benar. Masing-masing anak panah menunjukkan frame tunggal yang membawa data link diantara dua setasiun. Data dikirim dalam deretan frame, dimana masing-masing frame berisikan bagian-bagian dari data serta beberapa kontrol informasi. Waktu yang dipergunakan station untuk memancarkan seluruh bit dari frame ke media disebut waktu transmisi; waktu ini sebanding dengan panjang frame. Waktu perambatan adalah waktu yang diambil bit untuk melintasi jalur diantara sumber dan tujuan. Saat ini, kita mengasumsikan bahwa keseluruhan frame yang ditransmisikan bisa diterima dengan baik; dalam arti tidak ada frame yang hilang serta tidak ada yang datang dalam keadaan kesalahan. Selanjutnya, masing-masing frame yang ditransmisikan mengalami beberapa perubahan dan sejumlah penundaan sebelum mencapai penerima.

Dokumen yang terkait

Strategi komunikasi politik dalam perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Tegald

1 48 115

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Urgensi penggunaan variasi stimulasi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ips ekonomi di Madrasah aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura

2 49 77

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

1 35 0

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

EFEKTIVITAS siaran dialog interaktif di Radio Maraghita sebaga media komunikasi bagi pelanggan PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kelurahan Lebakgede Bandung

2 83 1

Laporan hasil praktek kerja lapangan di progam usaha data dan informasi pada perum perumnas regional IV Jl. Surapati No.120 Bandung

0 34 41