JARINGAN CIRCUIT-SWITCHING

8.2 JARINGAN CIRCUIT-SWITCHING

Untuk komunikasi melalui circuit switching disediakan jalur komunikasi yang ditempatkan di antara dua station. Jalur tersebut berupa rangkaian jalur yang saling dihubungkan satu sama lain diantara simpul jaringan. Pada jalur-jalur fisik, terdapat channel logik yang diperuntukkan untuk koneksi. Komunikasi melalui circuit switching meliputi tiga tahap, yang akan dijelaskan dengan menunjuk pada Gambar

Pembangunan Sirkuit. Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih dulu suatu sirkuit ujung-ke-ujung (station-ke-station) Sebagai contoh, station A mengirim sebuah permintaan ke simpul 4, yakni permintaan akan koneksi terhadap station E. Biasanya, jalur dari station A ke simpul 4 merupakan jalur yang resmi yang memang dimaksudkan untuk itu, sehingga menjadi bagian dari koneksi yang benarbenar ada. Simpul 4 harus menemukan langkah berikutnya dalam jalan yang membawa ke simpul 6. Didasarkan atas informasi routing dan ukuran-ukuran yang tersedia serta mungkin juga biaya, simpul 4 memilih jalur menuju simpul 5, mengalokasikan sebuah channel bebas (menggunakan FDM atau TDM) pada jalur tersebut dan mengirim sebuah pesan permintaan akan koneksi ke station E. Sampai sejauh itu, dibentuk sebuah jalur khusus dari station A melalui simpul 4 sampai simpul 5. Karena sejumlah station bisa terhubung ke station 4, harus diupayakan membangun jalur internal dari station multipel ke simpul-simpul multipel. Bagian akhir dari proses ini dijelankan dengan cara yang sama. Simpul 5 menyediakan sebuah channel untuk simpul 6 dan dikaitkan channel ke channel dibagian dalam dari simpul 4. Simpul 6 melengkapi koneksi menuju station E. Untuk menyelesaikan koneksi, dilakukan Pembangunan Sirkuit. Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih dulu suatu sirkuit ujung-ke-ujung (station-ke-station) Sebagai contoh, station A mengirim sebuah permintaan ke simpul 4, yakni permintaan akan koneksi terhadap station E. Biasanya, jalur dari station A ke simpul 4 merupakan jalur yang resmi yang memang dimaksudkan untuk itu, sehingga menjadi bagian dari koneksi yang benarbenar ada. Simpul 4 harus menemukan langkah berikutnya dalam jalan yang membawa ke simpul 6. Didasarkan atas informasi routing dan ukuran-ukuran yang tersedia serta mungkin juga biaya, simpul 4 memilih jalur menuju simpul 5, mengalokasikan sebuah channel bebas (menggunakan FDM atau TDM) pada jalur tersebut dan mengirim sebuah pesan permintaan akan koneksi ke station E. Sampai sejauh itu, dibentuk sebuah jalur khusus dari station A melalui simpul 4 sampai simpul 5. Karena sejumlah station bisa terhubung ke station 4, harus diupayakan membangun jalur internal dari station multipel ke simpul-simpul multipel. Bagian akhir dari proses ini dijelankan dengan cara yang sama. Simpul 5 menyediakan sebuah channel untuk simpul 6 dan dikaitkan channel ke channel dibagian dalam dari simpul 4. Simpul 6 melengkapi koneksi menuju station E. Untuk menyelesaikan koneksi, dilakukan

Perlu dicatat bahwa jalur koneksi dibentuk sebelum transimisi data dimulai. Jadi, kapasitas channel harus disediakan di antara masing-masing pasangan simpul di dalam jalur, dan masing-masing simpul tersebut harus memiliki kapasitas switching internal untuk mengendalikan koneksi yang diminta. Switch harus memiliki kemampuan untuk menyusun alokasi ini, serta menyediakan jalur sepanjang jaringan. Circuit switching juga bisa menjadi sangat tidak efisien. Misalnya kapasitas chanel dimaksudkan untuk durasi sebuah koneksi, maka saat tidak ada data yang ditransfer sekalipun tetap menjalankan fungsinya yang berfungsi sebagai untuk koneksi suara penggunaannya menjadi agak tinggi, namun masih tidak mencapai 100%. Untuk koneksi dari terminal-kekomputer, kapasitas menjadi tidak jalan selama koneksi berlangsung. Dalam hal kinerja, ketidakefisienan itu terjadi saat terjadinya suatu penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal untuk pembentukan panggilan. Bagaimanapun juga sekali sirkuit dibangun, jaringan menjadi cukup jelas bagi user. Informasi ditransmisikan pada rate data tertentu tanpa penundaan, dibanding penundaan perambatan sepanjang jalur transmisi. Penundaan pada masing-masing simpul bisa diabaikan. Circuit switching dikembangkan sedemikian rupa untuk mengendalikan lalu lintas suara, namun sekarang juga dikembangkan untuk lalu lintas data. Contoh yang paling dikenal dalam hal jaringan circuit switching adalah jaringan telepon umum (Gambar 9.2). Ini sebenarnya merupakan kumpulan jaringan nasional yang saling dihubungkan untuk membentuk layanan internasional. Meskipun awalnya dirancang dan diimplementasikan untuk melayani pelanggan telepon analog, yang mengendalikan lalu lintas data secara substansial melalui modem dan secara bertahap dikonversikan menjadi sebuah jaringan digital. Aplikasi yang sudah dikenal lainnya dalam hal circuit-switching adalah Private Branch Exchange (PBX), yang dipergunakan untuk interkoneksi telepon didalam bangunan gedung atau kantor. Circuit Switching juga digunakan untuk jaringan swasta. Biasanya, jaringan semacam ini dibangun oleh suatu korporasi atau organisasi besar lainnya untuk saling menghubungkan berbagai macam situs. Jaringan tersebut biasanya juga terdiri dari sistem PBX dimana pada masing-masing situsnya saling dihubungkan melalui jalur yang memang diperuntukkan untuk itu yang diambil dari salah satu pembawa, seperti AT&T. Contoh yang paling akhir sekaligus contoh yang paling umum dari aplikasi circuit Perlu dicatat bahwa jalur koneksi dibentuk sebelum transimisi data dimulai. Jadi, kapasitas channel harus disediakan di antara masing-masing pasangan simpul di dalam jalur, dan masing-masing simpul tersebut harus memiliki kapasitas switching internal untuk mengendalikan koneksi yang diminta. Switch harus memiliki kemampuan untuk menyusun alokasi ini, serta menyediakan jalur sepanjang jaringan. Circuit switching juga bisa menjadi sangat tidak efisien. Misalnya kapasitas chanel dimaksudkan untuk durasi sebuah koneksi, maka saat tidak ada data yang ditransfer sekalipun tetap menjalankan fungsinya yang berfungsi sebagai untuk koneksi suara penggunaannya menjadi agak tinggi, namun masih tidak mencapai 100%. Untuk koneksi dari terminal-kekomputer, kapasitas menjadi tidak jalan selama koneksi berlangsung. Dalam hal kinerja, ketidakefisienan itu terjadi saat terjadinya suatu penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal untuk pembentukan panggilan. Bagaimanapun juga sekali sirkuit dibangun, jaringan menjadi cukup jelas bagi user. Informasi ditransmisikan pada rate data tertentu tanpa penundaan, dibanding penundaan perambatan sepanjang jalur transmisi. Penundaan pada masing-masing simpul bisa diabaikan. Circuit switching dikembangkan sedemikian rupa untuk mengendalikan lalu lintas suara, namun sekarang juga dikembangkan untuk lalu lintas data. Contoh yang paling dikenal dalam hal jaringan circuit switching adalah jaringan telepon umum (Gambar 9.2). Ini sebenarnya merupakan kumpulan jaringan nasional yang saling dihubungkan untuk membentuk layanan internasional. Meskipun awalnya dirancang dan diimplementasikan untuk melayani pelanggan telepon analog, yang mengendalikan lalu lintas data secara substansial melalui modem dan secara bertahap dikonversikan menjadi sebuah jaringan digital. Aplikasi yang sudah dikenal lainnya dalam hal circuit-switching adalah Private Branch Exchange (PBX), yang dipergunakan untuk interkoneksi telepon didalam bangunan gedung atau kantor. Circuit Switching juga digunakan untuk jaringan swasta. Biasanya, jaringan semacam ini dibangun oleh suatu korporasi atau organisasi besar lainnya untuk saling menghubungkan berbagai macam situs. Jaringan tersebut biasanya juga terdiri dari sistem PBX dimana pada masing-masing situsnya saling dihubungkan melalui jalur yang memang diperuntukkan untuk itu yang diambil dari salah satu pembawa, seperti AT&T. Contoh yang paling akhir sekaligus contoh yang paling umum dari aplikasi circuit

Pesawat: Perangkat yang terhubung ke jaringan. Umumnya, perangkat pesawat untuk jaringan telekomunikasi publik adalah telepon, namun saat ini tidak hanya terbatas pada telepone saja karena persentase lalu lintas data semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jalur Pesawat: jalur diantara pesawat dan jaringan, disebut juga dengan pelanggan loop atau local loop. Hampir sebagian besar koneksi loop menggunakan kabel twisted pair. Panjang local loop biasanya terentang mulai dari beberapa kilometer sampai puluhan kilometer. Pertukaran: Merupakan pusat switching di dalam jaringan. Pusat switching yang secara langsung mendukung pesawat disebut dengan kantor (end office). Biasanya, suatu kantor akan mendukung ratusan pesawat di dalam area lokal. Terdapat lebih dari 1.9.000 kantor di Amerika Serikat, sehingga nampak jelas bahwa akan sulit dijalankan bagi setiap kantor memiliki jalur langsung menuju setiap kantor lainnya; karena akan memerlukan kurang lebih 2 x 10$ jalur penghubung. Selain itu, dipergunakan pula simpul switching perantara. Trunk: Cabang-cabang diantara pertukaran. Trunk membawa sirkuit frekuensi suara multipel baik menggunakan FDM maupun TDM synchronous. Awalnya, ini disebut juga dengan sistem pembawa.

Pesawat terhubung secara langsung dengan kantor, yang mana pesawat itu sendiri melakukan switching terhadap lalu lintas antar pesawat juga dengan pertukaran Pesawat terhubung secara langsung dengan kantor, yang mana pesawat itu sendiri melakukan switching terhadap lalu lintas antar pesawat juga dengan pertukaran

Teknologi Circuit-Switching dikendalikan oleh aplikasi-aplikasi tersebut yang menangani lalu lintas suara. Salah satu persyaratan kunci untuk lalu lintas suara adalah :

Gambar 9.3 Pembentukan Sirkuit

tidak boleh terdapat suatu penundaan transmisi ataupun jenis-jenis penundaan tertentu. Rate transmisi sinyal yang konstan harus tetap dipertahankan, karena transmisi dan penerimaan terjadi sekaligus pada rate sinyal yang sama. Persyaratan ini diperlukan agar percakapan manusia bisa berjalan normal. Selanjutnya, mutu sinyal yang diterima harus cukup memadai, dengan tingkat kejelasan minimum. Circuit-switching mampu mencapai posisi dominan dan luas karena mampu disesuaikan untuk transmisi analog sinyal-sinyal suara. Dalam era digital saat ini, sifat ketidakefisienannya menjadi nampak jelas. Bagaimanapun juga, bertolak belakang dengan inefisiensi tersebut, circuit-switching tetap menarik untuk Local Area Network dan Wide Area Networking. Salah satu kekuatan kuncinya adalah, sekali sebuah sirkuit ditetapkan, tidak diperlukan logika jaringan khusus pada station.

Dokumen yang terkait

Strategi komunikasi politik dalam perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Tegald

1 48 115

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Urgensi penggunaan variasi stimulasi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ips ekonomi di Madrasah aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura

2 49 77

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

1 35 0

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

EFEKTIVITAS siaran dialog interaktif di Radio Maraghita sebaga media komunikasi bagi pelanggan PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Kelurahan Lebakgede Bandung

2 83 1

Laporan hasil praktek kerja lapangan di progam usaha data dan informasi pada perum perumnas regional IV Jl. Surapati No.120 Bandung

0 34 41