Andragogi Vol.1 No.1. 07
20 Andragogi Vol.1 No.1. 2007
Konsep dan Metode ........ tujuan akhir pembelajaran, yakni agar peserta
program, dimana harus disusun secara dapat memiliki suatu pengalaman belajar yang
harmonis kegiaan belajar dengan bermutusehingga dapat diperkirakan akan
m e m b u a t ke l o m p o k - ke l o m p o k menjadi paling efektif,
belajar baik kelompok besar maupun .
kelompok kecil.
2.7. Implikasi Terhadap
6. Perencanaan evaluasi. Seperi halnya
dalam diagnosa kebutuhan, dalam Usaha-usaha ke arah penerapan teori andragogi
Pembelajaran Orang Dewasa
evaluasi harus sejalan dengan prinsip- dalam kegiatan pendidikan orang dewasa telah
prinsip orang dewasa, yaitu sebagai dicobakan oleh beberapa ahli, berdasarkan
pribadi dan dapat mengarahkan diri empat asumsi dasar orang dewasa seperti telah
sendiri. Maka evaluasi lebih bersifat dijelaskan di atas yaitu: konsep diri, akumulasi
evaluasi sendiri atau evaluasi hersama. pengalaman, kesiapan belajar, dan orientasi
Aplikasi yang diuaraikan di atas belajar. Asumsi dasar tersebut dijabarkan dalam sebenamya lebih bersifat prinsip-prinsip proses perencanaan kegiatan pendidikan dengan atau rambu-rambu sebagai kendali tindakan langkah-langkah sehagai berikut:
membelajarkan orang dewasa. Oleh karena itu,
1. Menciptakan suatu struktur untuk keberhasilannya akan lebih benyak lergantung perencanaan bersama. Secara ideal pada setiap pelaksanaan dan tentunya juga struktur semacam ini seharusrwa tergantung kondisi yang dihadapi. Tapi, implikasi melibatkan semua pihak yang akan pengembangan teknologi atau pendekatan terkenai kegiatan pendidikan yang andragogi dapat dikaitkan terhadap penyusunan direncanakan, yaitu termasuk para kurikulum atau cara mengajar terhadap peserta kegiatan belajar atau siswa, guru mahasiswa. Namun, karena keterikatan pada atau fasilitator, wakil-wakil lembaga dan sistem lembaga yang biasanya berlangsung, masyarakat.
maka penyusunan program atau kurikulum
2. Menciptakan iklim belajar yang dengan menggunakan andragogi akan banyak mendukung untuk orang dewasa belajar. lebih dikembangkan dengan menggunakan Adalah sangat penting menciptakan pendekatan andragogi ini. iklim kerjasama yang menghargai antara
3. Kesimpulan dan Saran
guru dan siswa. Suatu iklim belajar orang
3.1. Kesimpulan
dewasa dapat dikembangkan dengan pengaturan lingkungan phisik yang
Pendidikan atau belajar adalah sebagai proses memberikan kenyamanan dan interaksi
menjadi dirinya sendiri (process of becoining) yang mudah, misalnya mengatur
bukan proses untik dibentuk (proces of beings kursi atau meja secara melingkar,
Imped) nunurut kehendak orang lain, maka bukan berbaris-berbaris ke helakang.
Guru lebih bersifat membantu bukan kegiatan belajar harus melihatkan individu menghakimi.
atau client dalam proses pemikiran apa yang
3. Diagnosa sendiri kebutuhan belajamya. mereka inginkan, mencari apa yang dapat Diagnosa kebutuhari harus melibatkan
dilakukan untuk memenuhi keinginan itu, semua pihak, dan hasilnya adalah
menentukan tindakan apa yang harus dilaku- kehutuhan bersama.
kan, dan merencanakan serta melakukan apa
4. Fo r mu l a s i t u j u a n . A g a r s e c a r a saja yang perlu dilakukan untuk mewujudkan operasional dapat dikerjakan maka
keputusan itu. Dapat dikatakan disini tugas perumusan tujuan itu hendaknya
pendidik pada umumnya adalah menolong diker jakan bersama-sama dalam
orang be1ajar bagaimana memikirkan diri deskripsi tingkah laku yang akan
mereka sendiri, mengatur urusan kehidupan dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut diatas. mereka sendiri dan mempertimhangkan
5. Mengembangkan model umum. ini pandangan dan interest orang lain. Dengan merupakan aspek seni dan perencanaan
singkat menolong orang lain untuk
Andragogi Vol.1 No.1. 2007
Konsep dan Metode ........ berkemhang dan matang. Dalam andragogi, keterlibatan orang dewasa dalam proses helajar jauh
lehih besar, sebab sejak awal harus diadakan suatu diagnosa kebutuhan, merumuskan tujuan, dan mengevaluasi hasil belajar serta mengimplementasikannya secara bersama-sama
3.2. Saran
Pengembangan teknologi andragogi hanya dapat dilakukan apabila diyakini bahwa orang dewasa sebagai pribadi yang matang sudah dapat mengarahkan diri mereka sendiri, mengerti diri sendiri, dapat mengambil keputusan untuk sesuatu yang menyangkut dirinya. Tanpa ada keyakinan semacam itu kiranya tidak akan tumbuh pendekatan andragogi. Dengan kata lain andragogi tidak akan mungkin berkembang apabila meninggalkan ideal dasar orang dewasa sebagai pribadi yang mengarahkan diri sendiri. Bagi pengambil kebijakan dalam hal pembelajaran orang dewasa diharapkan mampu memberikan pertimbangan holistik ke arah pengembangan keterampilan dan pemngkatan sumber daya orang dewasa yang berkualitas.