Tiang Debu Vertikal

Tiang Debu Vertikal

Letusan Kelud 13 Februari 2014, pertama kali terdeteksi oleh satelit MTSAT-2 seiring posisi istimewanya sehingga mampu memantau Asia timur-tenggara dan Australia secara menerus. Debu vulkaniknya pertama kali terdeteksi pukul 16.09 UTC (23.09 WIB) dan terus meluas hingga menghasilkan awan debu vulkanik raksasa berbentuk lonjong dalam dua jam berikutnya. Gambaran itu berdasarkan pencitraan dalam kanal inframerah (panjang gelombang 108.000 Angstrom) dengan moda rapid scan setiap 10 menit sekali. Analisis dari Cooperative Institute for Meteorological Satellite Studies (CIMMS) di Universitas Wisconsin (AS) memperlihatkan awan debu vulkanik ini memiliki inti yang bertemperatur sekitar -60° Celcius dengan bagian tepinya yang lebih dingin (temperatur sekitar -75 hingga -80° Celcius), sehingga memunculkan dugaan bahwa puncak kolom letusan Kelud menjangkau lapisan stratosfer.

Pencitraan satelit MTSAT-2 dalam kanal inframerah ini juga mendeteksi adanya pola bow shock-wave di sisi timur awan debu vulkanik itu yang menandakan pekat dan masifnya konsentrasi debu sehingga mampu membatasi pengaruh angin timuran yang mengarah ke barat. Sementara itu, pencitraan di kanal visual (panjang gelombang 6.800 Angstrom) yang dipadukan dengan GOES-R Volcanic Ash Height menunjukkan adanya bagian awan debu vulkanik yang memasuki ketinggian 18 sampai 20 km dpl dalam jumlah yang signifikan. Pencitraan yang sama juga memperlihatkan pola bow shock-wave masih tetap bertahan hingga enam jam setelah awan debu vulkanik terdeteksi untuk pertama kalinya.

Pemandangan yang lebih detil disuguhkan oleh satelit Suomi NPP yang melintas di atas Indonesia

bahwa sebagian besar awan debu vulkanik Kelud erupsi plinian. Ini menunjukkan betapa besarnya sejam setelah awan debu vulkanik terdeteksi untuk

Wajah puncak Gunung Kelud hasil pencitraan satelit

memang membumbung hingga setinggi 20 km dpl. tekanan gas vulkanik yang terlibat dalam letusan pertama kalinya. Suomi NPP mencitra dengan

WorldView dalam lima hari setelah meletus. Nampak

Namun, puncaknya ternyata menjangkau ketinggian Kelud kali ini. Sehingga terbayang betapa hancurnya instrumen VIIRS (visible infrared imaging radiometer

jelas kubah lava 2007 telah hancur dan digantikan

kubah lava 2007 yang menyumbat ujung saluran suite) pada kanal inframerah (114.500 Angstrom,

oleh sebuah lubang besar dengan dasar masih

26 km dpl.

magma Kelud. Bagaimana nasib kubah lava 2007 resolusi spasial 375 meter) dan kanal visual (7.000

berasap. Terlihat pula endapan material letusan

Observasi tersebut menunjukkan bahwa pada terjawab melalui satelit TerraSAR-X yang mencitra Angstrom, resolusi spasial 750 meter). Selain pola

melampar di sekeliling lubang besar ini dan di

lembah-lembah yang terhubung.

jam-jam pertamanya geometri awan debu vulkanik puncak. n

bow shock-wave terlihat jelas, awan debu vulkanik ini

Sumber: USGS, 2014 dengan nama-nama kubah

Kelud berkembang dari sferis (berbentuk lingkaran)

juga mudah dibedakan dibanding awan-awan lainnya

menjadi lonjong dengan diameter cukup besar, Penulis adalah astronom, bertugas di Badan Hisab dan Rukyat Daerah di sekitarnya karena lebih kelabu. Titik terdingin

lava purba Kelud ditambahkan oleh Ma’rufin

yakni lebih dari 100 km. Dipadukan dengan hasil Kebumen (Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah) dan Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI (Jakarta). pada awan ini adalah -98 derajat Celcius. Berselang

Sudibyo.

pengukuran lidar oleh CALIPSO, jelas bahwa awan

40 menit kemudian satelit CALIPSO melintas dan

debu vulkanik Kelud memiliki bentuk awan kol

melakukan pengukuran Lidar. Hasilnya memastikan

(cauliflower clouds) yang merupakan tahap lanjut dari awan jamur (mushroom clouds) sebagai ciri khas

Profil

Surono

Berdiri di Cincin Api

Ketika banyak orang terkesiap oleh letusan gunung api dan berlarian menjauhinya, Dr. Surono hadir dan siaga di pusat bencana. Ia membaca gelagat bencana seraya menggugah warga sekitar agar siaga. Ia menyiasati bencana seraya menenangkan masyarakat. Ia tampil di Cincin Api seperti bentara yang menjaga gunung api sehingga banyak orang menyapanya Mbah Rono. Terdidik di bidang Geofisika baik di Indonesia maupun di Prancis, Surono terpanggil pula untuk mempelajari gunung api sejak bergabung dengan Badan Geologi. Baginya, hal terpenting dalam mitigasi adalah manusia itu sendiri, bukan teknologinya. Teknologi mitigasi yang canggih sekalipun, bakal sia-sia jika masyarakat penghuni daerah rawan bencana tidak melek bencana. “Ketimbang membahas mitigasi di hotel-hotel berbintang, lebih baik orang turun ke lapangan,” begitulah katanya. Itulah yang ia sebut “mitigasi tanpa dasi dan roti”.

Foto: Gunawan Foto: Gunawan

Kepakaran Surono di bidang tersebut dikenal luas. KSAD, KSAL, KSAU, dan KASUM saya hadirkan agar Menteri ESDM Jero Wacik, sesaat setelah mengikuti pelibatan TNI betul-betul sesuai dengan kebutuhan Rapat Terbatas, menyatakan pendapatnya tentang di lapangan, dengan demikian akan menyukseskan Surono. Katanya, “Beliau ahli gunung api, sudah kegiatan tanggap darurat yang ada di lapangan.”

pengalaman luar biasa. Banyak sekali beliau ditempa “Sebelum kita lanjutkan, seperempat jam yang oleh pengalaman mengurus gunung api di Indonesia

lalu, Sekretaris Kabinet mengajukan draf Keppres dan juga sekarang menjadi pakar gunung api di untuk pengangkatan Dr. Ir. Surono menjadi Kepala dunia. Jadi kalau ada seminar gunung api di dunia, Badan Geologi ESDM, sudah saya tanda tangani dan di Italia, di manapun biasanya Pak Surono selalu jadi dengan tugas baru, Pak Rono jalankan tugas dengan salah satu yang diundang. Jadi penghargaan dunia sebaik-baiknya. Pak Rono adalah tokoh yang memiliki

kepada kepakaran beliau.”

pengetahuan sangat luas tentang kegunungapian Titian Karier

di Indonesia, juga pakar vulkanologi pada tingkat

Sejatinya Surono adalah seorang ahli geofisika. internasional dan selama ini menangani semua Lelaki kelahiran Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, 8 Juli

1955, itu menyelesaikan studi S1-nya dari Institut berapi dengan tugas baru ini langsung bekerja, Teknologi Bandung (1982). Untuk bahan skripsinya di

masalah keerupsian termasuk erupsi gunung-gunung

langsung berangkat ke lapangan menjalankan tugas Jurusan Fisika yang dimasukinya sejak tahun 1977 itu, dengan baik, bersama tentu Kepala Pusat Vulkanologi

ia menyusun penelitian seputar analisis data refraksi

yang ada sekarang Saudara Hendrasto, saya kira yang

seismik dengan menggunakan metode Hagiwara,

bersangkutan sudah ada di lapangan,” kata SBY.

Masuda dan Kaneko.

Pada tahun ia lulus kuliah pula, Surono yang saat itu menjabat sebagai Staf Ahli Menteri bergabung dengan Direktorat Geologi. Ia terpanggil ESDM Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, menekuni kegunungapian setelah pengalamannya

Keputusan Presiden SBY itu sangat wajar. Surono

sebelumnya adalah Kepala PVMBG yang bertugas membawa seorang periset Amerika Serikat ke dari 2006 hingga 2013. Tentu saja Surono sangat Gunung Galunggung, Jawa Barat, tahun 1982. “Saya kompeten menangani gunung api berikut bahaya masuk vulkanologi itu bukan tertarik pada ilmunya letusan serta ihwal mitigasi bencana alam lainnya.

sebenarnya. Saya dulu calon dosen ITB. Begitu amis malam, 13 Februari 2014, Gunung jarak pandang di sejumlah wilayah Jawa Timur, Jawa

K terus berulang. Kerikil dan pasir terlontar. Suasana dan Jawa Tengah pun dibatalkan.

Kelud di Jawa Timur meletus. Gelegar dahsyat Tengah, dan Daerah Istimnewa Yogyakarta menjadi terdengar. Kilat-kilat berkelebat. Dentuman terbatas. Penerbangan dari bandara di Jawa Timur

sangat mencekam. Letusan kali ini terasa sangat kuat.

Pemerintah cepat tanggap menghadapi bencana

Letusan pertama terjadi pukul 22.50, disusul letusan alam itu. Jum’at pagi, 14 Februari 2014, pemerintah pukul 23.30.

mengadakan Rapat Terbatas di kantor Presiden. Saat

Sebelum Kelud meletus, Pusat Vulkanologi dan membuka rapat, Presiden SBY menyatakan, “Agenda Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menentukan status

pertemuan kita pagi ini adalah kegiatan tanggap

Kelud. Pada 2 Februari 2014, pukul 14:00, PVMBG darurat yang mesti kita lakukan menyusul terjadinya meningkatkan status gunung itu dari “Normal” ke letusan Gunung Kelud tadi malam sekitar pukul “Waspada.” Delapan hari kemudian Kelud naik lagi

22.50 WIB. Tadi saya sudah mendapatkan penjelasan

statusnya. Pada 10 Februari 2014 pukul 16:00, Kelud dari Menteri ESDM beserta Dr. Surono tentang apa dinyatakan “Siaga”. Rekomendasinya, masyarakat di yang terjadi termasuk apa yang sudah dilakukan sekitar Kelud dan pengunjung tidak diperbolehkan sebelum letusan tadi malam hingga sekarang dan mendekati kawah yang ada di puncak dalam radius ke depan termasuk situasi di Jawa Timur dan Jawa

5 km dari kawah aktif.

Tengah utamanya sebaran abu yang menggangu

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan penerbangan di zona itu.” instrumental serta potensi ancaman bahaya, tanggal

Memang, pada rapat hari itu, SBY mula-mula

13 Februari 2014 pukul 21.15, Kelud dinaikkan meminta keterangan Menteri ESDM dan Surono. menjadi “Awas”. Masyarakat dan pengunjung di “Oleh karena itu, rapat kita hari ini untuk pertama- sekitarnya pun diminta menjauh dalam radius 10 km tama mendengarkan secara sekilas dari Menteri dari kawah aktif.

ESDM dan kemudian Pak Rono tentang situasi terkini

Selang 95 menit setelah itu, Kelud meletus. Abu dan apa yang bisa terjadi pada hari-hari kemudian letusan menyebar hingga jarak ratusan kilometer. sehingga tanggap darurat termasuk bantuan dan Hujan batu sampai ke Pare, hujan kerikil sampai ke pelibatan Pemerintah Pusat itu tepat. Itu yang Wates dan Nganjuk. Abu yang menyebar membuat menjadi fokus dan agenda kita pada pertemuan hari

Menerima ucapan selamat setelah menerima Bintang Jasa Utama dari Presiden RI pada perayaan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2011.

dalam Volcanism and Natural Hazard in Indonesia Mbah Rono Menangani Gunung Api

Archipelago, Result and Perspectives (2001); dan

Surono sangat berpengalaman menangani High explosive 2010 Merapi eruption : evidence for gunung api. Hal yang paling menonjol tentu saja

shallow-level crustal assimilation and hybrid fluid saat ia menjabat sebagai Kepala PVMBG. Surono (2012).

disibukkan dengan berbagai aktivitas yang terjadi Selain itu, antara tahun 2002-2007, Surono di negeri ini. Dalam hal tersebut, ia mengaku pernah terlibat penelitian dengan Michel Halbwachs bertanggung jawab pada naiknya status Gunung dari Universitas Savoie, Prancis. Mereka berdua Kelud (2007), Sinabung (2010), Merapi (2010), melakukan penelitian pada suara akustik dan suhu Lokon (2011), dan Dieng (2011). Gunung Kelud. Ia lalu menggunakan alat akustik yang

Pada 16 Oktober 2007, Surono bertanggung

bisa merekam suara frekuensi tinggi. Dasarnya sangat

jawab menaikkan status Kelud menjadi “Awas”. sederhana, Sarjana Teknik Fisika Institut Teknologi Implikasinya penduduk dalam radius 10 km dari

Bandung (ITB) ini tertarik dengan bayi yang mampu gunung harus menjauh, harus mengungsi. Meskipun mendengar suara sekecil apa pun. Padahal, suara akibat aktivitas tahun 2007 yang memunculkan itu tidak terdengar oleh orang dewasa. Alat akustik kubah lava dan danau kawah nyaris sirna itu, pada inilah yang diharapkan Surono mampu menangkap akhirnya Kelud tidak meletus. Dan sejak 8 November gerakan tubuh Gunung Kelud.

2007, karena aktivitas pelepasan energinya semakin Dan pada tanggal 15 Agustus 2013, ia naik berkurang, maka status Kelud diturunkan menjadi

pangkat menjadi Eselon I dengan jabatan Staf Ahli “Siaga”. Menteri ESDM Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Untuk menangani aktivitas Kelud 2007, Surono

Hidup. Di pundak Surono, berbagai persoalan seputar

rela menginap selama seminggu di pos pemantau tata ruang dan lingkungan itu diamanatkan, untuk aktivitas Kelud. Posisi Kelud yang berada di Jawa diperoleh solusinya yang jitu, guna memperlancar menjadi alasan utama karena rentan munculnya

Mendampingi para pejabat asing saat mengunjungi Gunung Tangkuban Parahu.

program-program di sektor energi. Akhirnya, korban, jadi perhatian dunia. Begitu Kelud berstatus Surono ditetapkan menjadi Kepala Badan Geologi “Awas”, Surono datang lagi ke Kediri. Bahkan, supaya

pada tahun 1982, saya diminta Pak Lilik Hendrajaya

sebagaimana disampaikan Presiden SBY pada 14 tidak kecolongan, ia memutuskan turun langsung menemani kawannya dari Wisconsin ke Galunggung.

Di tahun ketiganya kuliah di negeri Napoleon itu,

ke Kelud. Tiap hari, ia terus berkoodinasi dengan Gunung tersebut waktu itu sudah meletus. Saya yang dinikahinya saat Surono kuliah S1 dan yang melihat bagaimana pengungsi begini-begitu. Di situ, memberinya dua orang putri, Amy Rahmawati dan saya tidak melihat gunung apinya, tetapi melihat Bestri Aprilia. orang-orang yang mengungsi, dan lain-lain. Dari

Surono memboyong istri tercintanya Sri Surahmani

Februari 2014.

Sekembali ke tanah air, Surono dipercaya sebagai

situ, saya menyadari bahwa mitigasi bencana geologi

Kepala Vulkano Fisika antara 1993-2001. Setelah itu,

apapun, subyeknya manusia, bukan ilmu, karena ia menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Mitigasi ilmu hanyalah alat,” ungkap Surono.

Bencana Geologi (2001-2006). Antara Agustus 2006

Untuk mendalami ihwal kegunungapian, hingga Juli 2013 ia diangkat sebagai Kepala PVMBG. kemudian, ia mengasahnya dari berbagai lembaga Selain mengawasi setidaknya 69 gunung api aktif di dunia, seperti dari Unesco (Organisasi Pendidikan, Indonesia, Surono juga harus memantau berbagai Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan bencana dari gempa, tsunami hingga banjir bandang Bangsa-Bangsa) dan USGS (sebuah lembaga Survei dan tanah longsor. Geologi AS).

Selama bergiat menekuni gunung api Indonesia,

Hingga tahun 1986, ia bekerja sebagai seorang staf

Surono sering kali menulis dan menyampaikan

Divisi Pengamatan Gunungapi. Setahun kemudian, ia

pendapatnya terkait kegunungapian Indonesia pada

punya kesempatan untuk melanjutkan studinya ke forum ilmiah yang diikutinya di dalam maupun di Grenoble University. Dari kampus yang ada di Prancis luar negeri. Ia antara lain pernah menulis Eruption du itu, ia memperoleh gelar D.E.A Mechanique Milieux volcan Kelut (Java East, Indonesia), de Fevrier 1990 Geophysique et Environment pada tahun 1989.

Analyse preliminaire des observation geologiques

Kesempatannya untuk melanjutkan studinya et geophysiques (1991); Characteristic of volcanic kian terbuka. Terbukti, setelah lulus dari Grenoble earthquake proceeding the eruption of Kelut University, Surono meneruskan studinya ke jenjang Volcano, Indonesia, on February 10, 1990 yang doktoral di Savoie University, Chambery, Prancis disajikannya di Mainz, Jerman; Seismic precursors hingga selesai pada tahun 1992. Saat itu ia berhasil of February 10, 1990 eruption of Kelut volcano, mempertahankan disertasinya yang berjudul Etude de

Java(1995); “Risques volcaniques en Indonesie; le cas

phenomenes physiques observes lors d’une intrusion du Kelut (East Java)”, Volcanism and Natural Hazard magmatique: Cas du volcan Kelut et de la Caldaeira in Indonesia Archipelago, Result and Perspectives

de Long Valley.

(2001); “Landslide Hazard Mitigation in Indonesia,”

Bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Surono menjelaskan perihal kebencanaan geologi.

jarak aman dari hanya 5 km dari puncak menjadi 10 ke sana. Sejak 2010, saya sudah mengedukasi km dan akhirnya 15 km dari puncak. Ratusan ribu masyarakat di sekitar Sinabung lewat pendeta dan orang pun mengungsi. Merapi kemudian mencapai tokoh agama. Saya mengajak masyarakat Sinabung puncak letusan pada 5-6 November.

bersinergi dengan masyarakat Merapi. Mengundang Saat-saat letusan Merapi 2010, keterangan mereka ke Jakarta di United Nation for Humanity

dan pendapat Surono sering dikutip berbagai Affair untuk berbagi pengalaman dan mendapat media. Hampir setiap hari ia muncul di layar kaca, pembelajaran dari masyarakat Merapi,” ujar Surono. media online, radio, hingga media cetak. Setiap

Selain aktivitas kegunungapian, ia disibukkan

pernyataannya selalu menjadi acuan bagi liputan detik

pula dengan upaya mitigasi bencana geologi demi detik perkembangan gunung di perbatasan lainnya. Di antaranya, ia terlibat sebagai koordinator Jawa Tengah-Yogyakarta itu.

pemantauan lumpur Sidoarjo (2006), koordinator tim Demikian pula saat Gunung Lokon menunjukkan ESDM untuk gempa bumi Padang (2009), ikut terlibat

aktivitasnya pada 2011. Surono berada di balik dalam proyek Mitigate and Assess Risk from Volcanic keputusan dinaikkannya status Lokon pada hari Impact on Terrain and Human Activities (2008-2012), Minggu 10 Juli 2011 dari “Siaga” menjadi “Awas”. dan mempersiapkan Blue Print Strategi Pemantauan

Gunungapi di Indonesia (Pengembangan Teknologi Keputusan tersebut menyelamatkan ribuan jiwa, Pemantauan Gunungapi untuk Peringatan Dini Erupsi

karena empat hari kemudian, pukul 22.45, gunung Gunungapi Tahun 2010-2014). yang ada di Kawah Tompaluan itu meletus. Letusannya

melontarkan material pijar, pasir, dan hujan abu Mitigasi Tiada Henti

mencapai 1.500 meter. Selanjutnya, letusan kembali

Kepulauan Indonesia merupakan bagian dari terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 Cincin Api (Ring of Fire). Kecuali Kalimantan, hampir dengan lontaran material vulkanik mencapai 600 semua pulau di Nusantara dikelilingi oleh gunung meter. Letusan ini mengakibatkan ribuan warga di api. Semuanya mencapai 129 gunung api yang masih beberapa desa mengungsi ke Tomohon dan Manado. aktif, atau 13% dari jumlah keseluruhan gunung api

Kemudian ketika Sinabung meletus lagi bulan di dunia. September 2013, meski Surono tidak menjabat lagi

Di satu sisi, keberadaan gunung api, di Indonesia sebagai Kepala PVMBG, ia menjadi salah satu pakar menurut Surono, sebenarnya berkah, karena material yang ditugaskan menteri ESDM ke sana. “Begitu letusannya membuat tanah subur dan nyaman, serta

Sinabung meletus awal September, saya ditugaskan air berlimpah. Karena itu, ada sekitar 4 juta jiwa seluruh ahli gunung api yang bertugas di pemantau. berubah status dari gunung api Tipe B menjadi Tipe

Memberikan keterangan pers ihwal letusan Merapi 2010 di BPPTK Yogyakarta.

Ia meminta pendapat masing-masing penanggung

A. Sebanyak 12.000 warga di sekitarnya dievakuasi

jawab gunung api dalam menentukan naik turunnya mendadak. status.

Kemudian, saat Gunung Merapi ditingkatkan

Dari pengalaman menangani Kelud, Surono statusnya dari “Siaga” menjadi “Awas” pada 25 beroleh julukan Mbah Rono. Katanya, “Panggilan Oktober 2010 pukul 06.00 WIB, Surono pun ikut itu berawal dari Ibu Ani Yudhoyono pada 2007, bersiaga. Sejak 21 Oktober 2010, ia mengamati saat terjadi letusan Gunung Kelud. Barangkali untuk lekat-lekat gejolak yang terjadi di Merapi, hampir membedakan dengan sekitar 11 mbah di sana yang detik ke detik. Ia mengambil alih pemantauan dan rata-rata peramal. Tapi panggilan itu baru melekat mitigasi bencana yang sebelumnya dipegang BPPTK. kuat atau populer pada 2010, saat Presiden SBY di Sejak saat itu seluruh data pemantauan instrumental depan banyak media memanggil saya Mbah Rono. dan visual Merapi diolah, diserap, dan dianalisisnya Saya tidak risi. Bahkan, di Sinabung, pun saya juga untuk mengambil keputusan-keputusan penting, dipanggil Mbah.”

khususnya terkait dengan keamanan warga di sekitar

Gunung Sinabung di Sumatra Utara meletus pada

Merapi.

27 Agustus 2010. Kemudian, pada 7 September

Memang, sejak berstatus “Waspada” pada

2010, gunung di Tanah Karo ini kembali metelus September 2010, Merapi “bertingkah” aneh. dan menjadi letusan terbesar sejak gunung ini aktif Tahapan-tahapan letusan yang biasa terjadi seperti lagi pada 2010. Letusannya terdengar hingga jarak 8 dilanggarnya sendiri. Oleh karena itu, Surono pun kilometer. Debunya menyembur hingga 5.000 meter mengimbanginya. Merapi dinaikkan “Awas” pada 25 di udara dan menutupi sebagian Kota Medan. Surono

Oktober 2010, tanpa menunggu titik api berhenti.

menaikkan status Sinabung menjadi “Awas” setelah Keesokan harinya, Merapi meletus dahsyat. Ribuan gunung api itu terlelap tidur lebih dari 400 tahun. orang bisa saja menjadi korban jika sehari saja status Letusan 27 Agustus 2010 menyebabkan Sinabung Awas terlambat dinaikkan. Kemudian Surono menarik

Diundang sebagai narasumber dalam acara “live” salah satu tv swasta.

Surono memberikan keterangan mengenai longsor di Cililin, Bandung Barat.

Di tengah-tengah masyarakat, memilih jalan mitigasi tanpa roti dan dasi.

masyarakat Indonesia bermukim dan beraktivitas di

lebih penting adalah bagaimana menyelamatkan negara. Terus rekomendasi-rekomendasi itu pun hak daerah rawan gunung api. Semua daerah di gunung Surono, data dari pos-pos pengamatan gunung api

Untuk menghadapi gunung api aktif, menurut

masyarakat juga. Tolong dong hak masyarakat ini api aktif memiliki produk unggulan. Contohnya (PGA) adalah lini pertahanan terdepan. Lini kedua ada

manusia.”

Bila ada gunung api menunjukkan peningkatan jangan pernah dilanggar. Ya, kan harus dilihat apa daerah Karo dengan Sinabungnya memiliki jeruk di kantor Pusat Vulkanologi di Bandung (PVMBG).

aktivitasnya pada rangkaian Cincin Api Indonesia, dan siapa yang membahayakan. Apa gunungnya Medan yang terkenal. Lembang jadi penghasil Selain itu, menurutnya, sistem peringatan dini yang

atau orang yang membahayakan dirinya dengan sayuran karena ada Tangkubanparahu, begitu juga dipasang harus disertai riset tentang karakter setiap

Surono tampil seperti bentara yang menjaga gunung.

Ketika banyak orang terkesiap oleh gunung api yang melanggar haknya itu. Kan status Normal, Siaga, dan dengan Garut yang terkenal dengan tomat dan gunung api. Riset itu penting, tetapi tetap harus

“batuk-batuk”, kemudian berlarian menjauhinya, Awas itu merupakan hak gunung saat ia beraktivitas. jeruknya karena di sana ada Guntur dan gunung api berguna, harus bisa dipakai untuk mitigasi. Jangan

Surono hadir dan siaga di pusat bencana. Tenaga Di sini teknologi hanya bisa mengetahui apa sih yang lainnya. Belum lagi potensi energi panas bumi.

dan pikirannya dicurahkan untuk membaca gelagat diinginkan gunung api itu. Selain itu, masyarakat Namun, di sisi lainnya, gunung api berpotensi dan perlu riset lanjutan. Namun, katanya, “Mitigasi

sampai riset itu kesimpulannya masih kurang data

bencana seraya menggugah warga sekitar agar juga harus mau dilatih dan dilindungi,” kata Surono. menimbulkan bencana kebumian, berupa letusan tanpa riset itu ibarat orang buta menginterpretasi

Tentu saja, dalam hal ini, ia sangat mengedepankan gunung api. Dalam hal ini, Surono berpendapat gajah. Riset memang penting, tetapi yang jauh

siaga. Di saat-saat seperti itu, Surono akan tetap

menerapkan prinsipnya, yaitu toleransi nol demi peranan komunikasi dalam upaya mitigasi bencana bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar gunung

keselamatan jiwa manusia (zero tolerance for a safe geologi. “Saya berkali-kali mengatakan saya bukan api harus mengalah dulu apabila gunung api

life). Hal ini dibuktikannya saat terjadinya letusan subyek, tetapi masyarakat di sekitar gunung api itu tersebut menunjukkan tanda-tanda aktivitas bahkan

yang menjadi subyeknya. Tetapi itu semua butuh meletus. Filosofinya, menurut Surono adalah living

Gunung Sinabung pada bulan September 2013.

“Pada September 2013, saya katakan kepada komunikasi. Kalau menurut saya, bisnis dalam arti harmony with volcanoes (hidup harmonis bersama

teman-teman di Karo agar siap-siap dengan kondisi luas adalah komunikasi. Tanpa komunikasi sudah gunung api). Karena menurutnya, “Manusia tidak

letusan Sinabung. Ini maraton, bukan sprint. Dalam pasti bisnis gagal. Oleh karena itu, ketika pertama mungkin mengalahkan alam. Dan alam ini tidak

keadaan begitu, anda bukan sibuk membayangkan saya ditugaskan oleh menteri ESDM ke Sinabung, hanya dapat didekati dengan sains. Karena alam itu

garis finish melainkan harus mengatur strategi, saya melihat satu hal. Waktu itu masih status Siaga. berproses sehingga selalu berubah. Saya percaya

mengelola dan mempersiapkan tenaga untuk Tiga kilometer radius bahayanya. Pengungsinya ada termodinamika, bahwa letusan gunung api saat ini

17 ribu. Padahal saya kan menangani Sinabung bergantung proses saat sekarang. Tidak harus sama

membuat tenang para pengungsi. Jangan terburu-

buru ingin melihat finish, karena anda akan habis dari 2010. Saya gagal masuk melalui Pemda, waktu dengan masa lalu. Kalau sama dengan masa lalu,

duluan tenaganya. Peringatan dari siaga ke awas saya masih kepala PVMBG. Maka saya masuk lewat mengapa gunung itu harus dipantau? Nanti juga

itu bukan untuk meramal kejadian letusan dan channel mana pun,” ujarnya.

akan begitu kan. Kalau alam seperti itu buat apa ada Mendampingi wamen ESDM yang berkunjung ke kantor PVMBG, saat

Bulan Januari 2014, atas penugasan menteri sains dan teknologi.”

seberapa besarnya letusannya, tetapi itu adalah hak

Surono menjabat kepala pusatnya.

masyarakat untuk memperoleh perlindungan dari ESDM, Surono datang ke Sinabung untuk melakukan

Memberikan penjelasan kepada Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, di Jakarta Convention Center.

Berpakaian khas Jawa, menaungi sang istri, dalam acara siraman pernikahan putrinya.

sosialisasi. Di dalam satu ruangan ia dikepung oleh Prinsip Surono di atas juga bersambungan dengan

terbiasa bekerja keras, meski harus maraton selama warga dari tiga desa. Ia bercerita, “Bapak-ibu tahu visi dan misi Badan Geologi, yang menjadi tempat

Oleh karena itu pula, demi kepentingan rasa cinta

kepada sesama itu, Surono mengajak semua pihak sekian waktu tanpa jeda. Namun, ia tak pernah tidak mengapa daerah Karo sangat subur?” Tidak ada

mengeluh. Itu semua dilakukannya demi keselamatan yang tahu alasannya. “Ingin tahu?” Ia mengatakan Kementerian ESDM ini mengedepankan geologi

bernaung PVMBG. Visi lembaga yang berada di

yang terpaut dengan mitigasi bencana geologi untuk

bekerja cerdas, cepat, dan berani. “Kalau cepat saja, dan demi hajat hidup orang banyak, yang tentu bahwa 800 tahun yang lalu Sinabung meletus untuk perlindungan dan kesejahteraan masyarakat. tetapi tidak punya kecerdasan itu mirip badak yang membutuhkan informasi terkait dengan potensi kemudian abunya menyebar ke daerah Karo dan Dalam wujud nyatanya, visi ini bertaut dengan misi kerjanya menyeruduk saja. Memiliki kecepatan dan bencana geologi yang bisa jadi mengancam mereka. sekarang menjadi daerah yang sangat subur. Oleh mempromosikan geologi, mengungkap potensi

karena itu, selama ratusan tahun kemudian manfaat

kecerdasan tetapi tidak punya keberanian itu juga

Masyarakat, menurut Surono, harus dipersiapkan

Sinabung itu bisa dinikmati. Sekarang ini Sinabung nothing. Jadi harus ada tiga landasan itu. Karena sedini mungkin untuk menghadapi berbagai

sumber daya geologi, mengungkap potensi bencana

akan memberikan kesuburan yang baru. “Dua puluh kalau kita terlambat, banyak orang bisa menjadi kemungkinan apabila terjadi bencana, termasuk

geologi dan mendorong penerapan geo-sciences.

tahun ke depan bapak dan ibu akan menikmati korban. Terus keberanian, anda tentukan 10 km ya skenario terburuk. Itu sebabnya pemahaman yang

Selain itu, prinsip tersebut juga dilatari oleh rasa

kasih-sayang yang mendalam yang tumbuh dalam

kesuburan Sinabung. Tuhan menggunakan Sinabung

harus dipatuhi 10 km,” katanya.

terus berkesinambungan kepada masyarakat harus

untuk memberikan berkah kepada Anda. Adakah di Atas dedikasinya untuk kemanusiaan, Surono senantiasa dilakukan, agar toleransi nol demi

diri Surono kepada sesama manusia. Oleh karena

sini yang berkeberatan dan mengeluh dan terangkan hanya tercipta dari pengalaman. Bagaimana saya mendapatkan beberapa penghargaan. Antara lain keselamatan jiwa manusia bisa terlaksana dengan mengapa? Waktu itu tidak ada seorang pun yang

itu, ia mengatakan, “Ingat sains dan teknologi itu

ia menjadi juara terfavorit pada kategori Sistem bisa melampaui alam itu sendiri? Saya hanya bisa baik. Oleh karena itu, Surono lebih memilih sosialisasi mengacung protes. Anda tidak usah dulu pulang,

Peringatan Dini yang diselenggarakan Kementerian melakukan pekerjaan sesuai dengan batasan saya. yang tidak formal seperti di gedung atau hotel-hotel. karena rumah dan lahan sudah habis. Untuk apa Itupun dengan intuisi karena mempunyai pengalaman

ESDM, 2008; memperoleh anugerah Parwata Reksa Ia lebih terjun langsung ke lapangan, ke tengah- pulang.” Saat akhirnya Surono menerima kabar ada

Utama dari Universitas Gadjah Mada, 2010; anggota serta mencintai yang dikaji. Manakala tidak mencintai tengah masyarakat. Di saat-saat demikian, Surono yang meninggal di Sinabung, ia mengaku sangat

kehormatan BPD PHRI, Yogyakarta 2010; Ganesha betul, tidak akan terasa klik dengan apa yang dikaji. menunjukkan sikap akrab, tegas, terbuka, dan jujur. heran mengapa setelah ia peringatkan masih jatuh

Widya Jasa Adiutama dari Institut Teknologi Bandung,

Ia memilih jalan mitigasi tanpa roti dan dasi. Ia terjun

Manakala ada suatu passion atau gairah untuk

korban.

mengabdi di tengah cincin api. n

mencintai yang dikaji, maka terjadilah pencarian

2011; anugerah Bintang Jasa Utama dari Presiden RI,

Prinsip Surono yang mengedepankan toleransi terus-menerus pada pertanyaan-pertanyaan yang

2011; Cendekiawan Berdedikasi dari Harian Umum

nol memang sejalan dengan tugas pokok lembaga

Kompas, 2012; dan Satya Lencana Pembangunan muncul atas obyek tersebut. Pada saya, passion itu Penulis: Atep Kurnia

PVMBG yang bertugas melaksanakan penelitian, bukan hanya karena kegunungapiannya, melainkan

dari pemerintah Indonesia.

Pewawancara: Priatna, T. Bachtiar, Atep Kurnia

penyelidikan, perekayasaan dan pelayanan di bagaimana menyelamatkan nyawa manusia.”

Di balik penampilannya yang sederhana, Surono Fotografer: Gunawan

bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.

adalah sosok yang cerdas dan sangat humanis. Ia

Mineral Indonesia:

Produksi dan harga komoditas mineral naik tajam sejak 1990 dan terjadi lonjakan kenaikan harga untuk emas, nikel, besi, molibdenum, aluminium, uranium,

Dari Pasar Mineral ke

batubara dan lainnya. Dari hasil kajian besaran nilai pasar, kondisi geologi dan minat investasi di

Indonesia, diusulkan jenis mineral yang diutamakan untuk dieksplorasi, meliputi antara lain emas, tembaga, batubara, dan sebagainya. Demikian pula

Strategi Eksplorasi

diusulkan jenis mineral yang perlu untuk dilakukan kajian, riset, atau penelitian bersama seperti untuk

Oleh: Teuku Ishlah

timah, timbal, seng dan lainnya. Selama ini, terdapat kecenderungan bahwa eksplorasi mineral bergiat bila pasar memburunya. Perusahaan besar yang

I sangat tergantung pada permintaan, kelangkaan, adalah kajian awal dan informasi yang dihasilkan

ndonesia secara geologi dikenal kaya akan pengambilan keputusan dalam strategi eksplorasi berbagai jenis mineral, batubara, panas bumi, mineral. Pembagian kapasitas pasar ini juga dapat

bergerak dalam bisnis pertambangan (mineral dan Teknologi aluminium berkembang pesat antara lain untuk kenyamanan serta minyak dan gas bumi (migas). Namun, mobil mewah (Sumber:http://mobil.otomotifnet.com) menggambarkan tentang kenaikan permintaan

kegiatan eksplorasi mineral industri, selain beberapa mineral di pasar internasional. Kajian ini

Kapasitas Pasar Tinggi (> 1 miliar Dolar AS)- nilai dalam Juta Dolar AS

harga mineral di pasar internasional, juga sangat akan berubah dengan sangat dinamis, bergantung

tergantung pada kedekatan lokasi industri dengan dinamika produksi dan harga mineral di pasar dunia, lokasi tambang, dan harga produk mineral industri sehingga perlu terus dimutakhirkan.

Jenis Mineral Nilai itu sendiri. Faktor lain yang berpengaruh adalah

No

Jenis Mineral

Nilai

No

Jenis Mineral

Eksplorasi dan Pasar Mineral

216.000 tempat endapan mineral tersebut, perkembangan

kondisi geologi dan geografi daerah atau negara

Bila kita pelajari sejarah usaha pertambangan,

teknologi (eksplorasi, produksi, teknologi pemurnian), 120.592 modal, faktor-faktor situasi politik, dan kepastian pertambangan mineral dan batubara, minyak dan

tampaknya kegiatan eksplorasi dan produksi

93.564 hukum negara pemilik mineral. Terdapat pula faktor gas bumi, termasuk investasi yang tanpa henti

96.462 eksternal lainnya yang sangat sukar diperhitungkan. meskipun berlangsung Perang Dunia Pertama (1914-

5. Bijih besi

36.632 Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan kegiatan

1920) dan Perang Dunia ke-2 (1939-1945). Pada