kepribadian apapun untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasituntutan pendidikan yang ada.
Pada penelitian ini sebagian besar dari subyek penelitian 31,7 memiliki tipe kepribadian melankolis, sesuai teori tipe kepribadian ini
merupakan tipe kepribadian yang cenderung idealis, mendalam dan penuh pemikiran, analitis, serius dan tekun yang diperlukan oleh mahasiswa
keperawatan USU karena pendidikan di keperawatan merupakan pendidikan yang kompleks yang dituntut untuk memiliki kemampuan seperti ciri-ciri
kepribadian melankolis tersebut. Dalam tabel juga terlihat bahwa frekuensi terkecil ada pada kategori
koleris 15,1. Kecilnya frekuensi kategori ini dapat dikarenakan menurut bahwa profesi perawat yang akan dijalani mahasiswa menuntut kesabaran,
empati terhadap pasien Handari, 2010. Selain itu citra perawat di masyarakat yang masih menganggap perawat hanyalah pembantu dokter
yang tidak memiliki kemandirian cenderung tidak sesuai dengan sifat koleris yang tidak sabar, keras kepala, suka memerintah dan suka
mendominasi serta mandiri.
2.2 Gambaran Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU Angkatan 2007, 2008 dan 2009
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar subyek penelitian 65,9 memiliki prestasi akademik yang tergolong ke dalam
kategori sangat memuaskan IPK 2,75 seperti tertera pada tabel 3.2 Mahasiswa program A memang sudah di seleksi saat masuk perguruan tinggi
pada SNMPTN dan UMB. Melalui seleksi ini mereka berhasil menyisihkan sejumlah peserta lain yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai
keunggulan. Menurut Wibisono 2009 tuntutan lahan pekerjaan yang cenderung mensyaratkan indeks prestasi diatas 2,75 mendorong adanya
motivasi yang tinggi bagi mahasiswa untuk mendapatkan prestasi akademik yang terbaik sesuai dengan teori yang dikemukakan Roberts dalam Lusiana
2009 bahwa setiap manusia memilki kekuatan dasar yang memotivasi dirinya untuk meningkatkan potensi diri sampai batas maksimum dalam
bidang edukasi. Tingginya indeks prestasi kumulatif yang dicapai mahasiswa juga
dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yakni intelegensi seseorang mempengaruhi potensi orang tersebut untuk menyelesaikan pendidikannya,
dan potensi itu sesuai dengan tingkatan IQ yang dimilikinya. Selain itu faktor minat, motivasi, fasilitas dan lain-lain juga turut mempengaruhi.
2.3 Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Prestasi Akademik
Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat hasil uji statistik didapatkan ada
hubungan yang bermakna antara tipe kepribadian dengan indeks prestasi kumulatif dengan nilai p = 0,044. Hasil penelititan sesuai dengan teori
Ahmadi 2004 yang menyebutkan bahwa kepribadian adalah salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi. Pribadi yang seimbang sangat
mempengaruhi proses belajar, pribadi yang seimbang dapat menciptakan 45