Perencanaan Bantalan Roller Idler

` Maka : 3 10, 21, 51 0, 05 maks σ = = maks σ 1,23 x 10 5 2 Nm Dari survey studi lapangan bahan yang digunakan adalah besi cor kelabu type high silicon yang memiliki sifat mampu cor baik, murah, dapat meredam getaran, tahan aus, tahan korosi, kekuatan tarik 8,96.10 7 Nm 2 Komposisi : C = 0,4 – 1,0; Mn = 0,4 – 1,0; Si = 14 – 17; Mo = 3,5.... [3]. Roller tidak hanya mendapat beban statis saja melainkan juga beban dinamis, karena mengalami beban dinamis maka harus menggunakan faktor keamanan. Faktor keamanan S . f1 = 6, untuk bahan S-C dengan pengaruh bahan paduan S f2 = 1,3-3,0 karena adanya pengaruh dari kekasaran permukaan sehingga S f2 Sehingga tegangan izin : diambil 2,0. σ a 2 1 . f f b S S σ = σ a 2 6 10 96 . 8 7 x = = a σ 7,46 x 10 6 Oleh karena tegangan izin lebih besar dari pada tegangan maksimum maka poros aman terhadap tegangan yang terjadi.

3.7.2.4. Perencanaan Bantalan Roller Idler

Pemilihan bantalan roller idler berdasarkan pada beban yang diterima masing-masing bantalan. Karena bantalan hanya menerima beban radial saja, maka gaya yang bekerja pada bantalan adalah gaya-gaya yang bekerja pada poros Universitas Sumatera Utara ` ditambah dengan berat poros itu sendiri. Bantalan dapat bekerja dengan baik apabila kapasitas nominal dinamis spesifik lebih besar daripada kapasitas nominal yang ditimbulkan oleh bantalan. Gambar 3.10 Deep Groove Ball Bearing Berat poros adalah : W = 4 . 2 γ π L d s Dimana : d s = 50 mm = Diameter poros roller idler γ = 7,84 x 10 3 kgm 3 L = Panjang poros = 500 mm. untuk bahan baja Maka : W 2 3 3.14.0, 05 0, 5.7,84.10 4 p = = 7,693 kg = 75,47 N Universitas Sumatera Utara ` Beban radial Fr yang diterima masing-masing bantalan adalah : Fr = R + A 2 p W = 40,165 + 75, 47 2 = 77,9 N Beban equivalen yang dihitung dengan menggunakan persamaan [10,hal 135] : Pr = x. V Fr + y Fa Dimana : X = Faktor pembebanan radial = 0,56 untuk baris tunggal Fr = Beban yang diterima masing-masing bantalan. V = Faktor pembebanan untuk cincin luar yang berputar = 1,2 Fa = 0, karena tidak terjadi pembebanan aksial pada bantalan. Sehingga beban equivalen pada bantalan adalah : Pr = 0,56 x 1,2 x 7,94 + 0 Pr = 5,34 kg = 52,38 N Beban nominal dinamis spesifik adalah : C rl Pr n h f f = Dimana f h f adalah faktor umur bantalan : h 3 1 500      h L = Untuk L h merupakan yang direncanakan yakni 20.000 jam. Universitas Sumatera Utara ` Maka : f h 3 1 500 20000     = f h Dan fn adalah faktor putaran : = 3,41 f n 3 1 3 , 33     n = Untuk : n = Putaran roller idler rpm = D v π . 60 v = Kecepatan sabuk mdet D = Diameter roller idler mm Maka n = 600,1 3,14 0,108 = 17,7 rpm f n 3 1 3 , 33     n = f n 1 3 33, 3 17, 7       = f n Jadi beban nominal spesifik adalah : = 0,63 C rl 3, 41 0, 63 = 5,34 C rl = 28,9 kg = 283,51 N Universitas Sumatera Utara ` Dari perhitungan diatas diketahui C C rl Berdasarkan pertimbangan tersebut, bantalan yang digunakan adalah dipilih bantalan gelinding jenis Deep Groove Ball Bearing atau bantalan peluru alur satu baris dengan nomor 6404 yang memiliki dimensi sebagai berikut : , maka bantalan jenis ini aman untuk digunakan. Diameter dalam d = 50 mm = 0,05 m Diameter luar D = 110 mm = 0,11 m Lebar bantalan b = 27 mm = 0,027 m Beban dinamis spesifik C = 335 N Beban statis spesifik Co = 800 N

3.7.2.5. Pelumasan Bantalan Roller Idler