` permukaan luarnya dilapisi dengan karet, agar gesekan sabuk dengan puli menjadi
besar sehingga sabuk tersebut dapat digerakkan oleh puli tanpa terjadi slip
.
Gambar 3.12 Konstruksi puli
3.7.4.1. Dimensi puli
Diameter puli dapat diperoleh dengan persamaan berikut ini : i
k D
p
≥ ………… [11]
Dimana : k
= Faktor perbandingan yang bergantung dari jumlah lapisan sabuk, umumnya k = 125 – 150, untuk i = 2 – 6
maka dipilih k = 125 [3]
untuk i = 3 maka :
≥
p
D 125 x 3
≥
p
D 375 mm
Tebal puli ditentukan dengan menggunakan persamaan
Universitas Sumatera Utara
` 02
, =
p
t D
1 +
p
= 0,02 . 375 + 1 = 8,5 Dalam menentukan diameter tail pulley didasarkan pada diameter drive pulley.
Dimana diameter tail pulley adalah 80 dari diameter drive pulley.
Diameter tail pulley :
p tp
D D
. 80
= = 80
.375 300
=
mm Sedangkan panjang dari puli dianjurkan berkisar antara 100-200 mm lebih besar
dari pada lebar sabuk. 200
100 −
+ = B
L
p
= 500 + 100-200 = 600-700 Tetapi, dalam perancanaan ini, diameter puli
p
D direncanakan adalah
375 mm atau 0,375 m. Dengan tebal puli diambil
p
t 8,5 mm atau 0,0085 m
sesuai dengan survey dilapangan. Puli pembawa selalu dilapisi dengan karet rubber. Diameter tail pulley haruslah lebih kecil dari drive pulley. Pada
umumnya besarnya 80 dari diameter drive pulley, maka diameter dari tail pulley adalah 0,375 m atau 375 mm sesuai dengan survey dilapangan
Panjang puli haruslah lebih besar dari sabuk, dalam perancangan ini panjang puli sama dengan panjang roller idler, maka panjang puli adalah
p
B 564,668 mm atau 0,56468 m.
3.7.4.2. Pemeriksaan kekuatan puli
Universitas Sumatera Utara
` Pada pemeriksaan gaya tarik sabuk, telah diketahui gaya tarik maksimum
yang terjadi pada titik 4, yang terletak pada permukaan puli penggerak, sehingga tekanan maksimum yang terjadi pada puli penggerak adalah :
Tekanan permukaan pada puli : P
maks p
maks
B r
S =
…………………. [9]
Dimana : r
= Jari-jari puli = D
p
2 = 375 2 = 187,5 mm atau 0,1875 m
Sehingga tekanan pada permukaan pada puli adalah : P
maks
56, 76 0,18750, 56468
= = 536,1 kgm
= 5259,1 Nm
2 2
Tegangan kompresi maksimum pada puli adalah :
σ
maks
p p
p p
p maks
B t
t D
D S
−
= ………. [9]
σ
maks
56, 76 0, 375
0, 375 0, 00850, 00850, 56468 kg
− =
Universitas Sumatera Utara
`
σ
maks
= 12099,8 kgm
2
= 118699,04 Nm
2
σ
maks
=1,18 x 10
5
Nm Dari perhitungan diatas diperoleh tekanan permukaan yang terjadi, terlihat
bahwa puli yang digunakan aman, karena beban permukaan yang terjadi lebih kecil dibanding dengan kekuatan bahan puli yang digunakan adalah besi cor
kelabu type high silicon yang memiliki sifat mampu cor baik, murah, dapat meredam getaran, tahan aus, tahan korosi, dengan komposisi : C = 0,4 – 1,0;
Mn = 0,4 – 1,0; Si = 14 – 17; Mo = 3,5 ……. [3]. Memiliki kekuatan tarik 8,96.10
2
7
Nm
2
.
3.8. Perancangan elemen pembantu
Agar dapat berfungsi sempurna, suatu sistem konveyor ada baiknya dilengkapi dengan elemen pembantu. Elemen pembantu konveyor yang
direncanakan pada perancangan ini adalah belt take up.
3.8.1. Belt Take Up
Pada perencanaan konveyor sabuk ini digunakan belt take up yang berfungsi untuk mengencangkan sabuk agar tidak terjadi slip yang dapat
mengakibatkan jalan sabuk tidak sempurna, serta kecepatan sabuk akan berkurang dan akan membuat over flow. Dalam perencanaan ini belt take up adalah Vertical
Gravity Type. Gaya yang dibutuhkan oleh belt take up dapat diperoleh dengan persamaan
dari [11] : G
tu
= S
2
+ S
3
Universitas Sumatera Utara