2.2 Palm Fatty Acid Distillate PFAD
Palm Fatty Acid Disillate PFAD merupakan hasil samping dari pemurnian CPO setelah melalui tahapan – tahapan proses degumming, deasidifikasi dan pengeringan
sistem vakum . PFAD tersedia dalam bentuk padatan berwarna putih dan kuning pada temperatur kamar dan akan mencair bila dipanaskan. PFAD memiliki tingkat kandungan
FFA Free Fatty Acid yang sangat tinggi yaitu 93 45,6 asam palmitat; 33,3 asam oleat; 7,7 asam linoleat; 3,8 asam stearat; 1,0 asam miristat; 0,6
tetrakosenoat; 0,3 asam linolenat; 0,3 ekosanoat; 0,2 ekosenoat; dan 0,2 asam palmitoleat.
Palm Fatty Acid Distillate PFAD dapat digunakan dalam industri sabun, industri pakan ternak, dan sebagai bahan mentah untuk industri petrokimia Chongkong, 2007.
2.3 Gliserida
Gliserida disebut juga dengan asilgliserol yang merupakan senyawa ester antara gliserol dan asam lemak. Gliserida yang bersifat padat pada suhu kamar disebut dengan
lemak sedangkan yang bersifat cair disebut dengan minyak. Gliserida dengan 1,2, dan 3 rantai asam lemak maka masing – masing disebut dengan mono-, di-, dan triasilgliserol
atau trigliserida Wirahadikusumah, 1985 .
H
2
C HC
H
2
C O C
O R
OH OH
H
2
C O C
O R
1
HC O
C O
R
2
H
2
C OH
digliserida
monogliserida
Universitas Sumatera Utara
H
2
C O C
O R
1
HC O
C O
R
2
H
2
C O C R
3
O
trigliserida
Gliserida secara alami dapat ditemui disemua lemak hewan, minyak nabati dan minyak ikan sebagai ester gliserol dari asam lemak. Gliserida ini dapat dihidrolisis
menjadi gliserol dan asam lemak, sehingga gliserida merupakan suatu sumber yang berpotensi untuk membuat gliserol yang kemudian pada industri oleokimia digunakan
sebagai bahan komersil untuk berbagai keperluan. Disamping dapat diperoleh dari sumber alami, gliserol juga dapat disintesis dari produk petrokimia seperti propilena
melalui tahap reaksi adisi dengan Cl
2
membentuk alil klorida yang diikuti reaksi adisi HOCl membentuk epiklorhidrin serta reaksi substitusi dengan NaOH membentuk gliserol
Austin,1985 .
2.4 Monogliserida dan Digliserida