dokter dan ahli astronomi sehingga perpustakaan ini merupakan sebuah lembaga yang besar dan memadai untuk belajar, membaca, mengkaji dan menyalin kitab-kitab,
ceramah dan diskusi berbagai bidang ilmu pengetahuan
37
. Ahli Geografi Yaqut al Hamawai 1178-1229 M menyatakan bahwa selama 3 tahun ia tinggal di Marv,
bermacam-macam perpustakaan amat banyak meinjamkan buku-buku. Ia sendiri mengatakan, “Rumahku tidak pernah kekosongan, 200 volume buku-buku yang saya
pinjam, atau lebih, dan saya tidak pernah memberi uang tanggungan walaupun buku- buku tersebut bernilai 200 dinar.”
38
B. Kurikulum Berbasis Kompetensi
1. Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum dapat dimaknai sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu
pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis
39
. Sedangkan kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang pada tahap perencanaan, terutama dalam
tahap pengembangan ide akan dipengaruhi oleh kemungkinan-kemungkinan pendekatan, kompetensi dapat menjawab tantangan yang muncul
40
.
2. Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi
37
Abdurrahman Al Baghdadiy, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam, h. 110.
38
Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam
, h. 91
39
Redaksi, “KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI”, Swara Dipertais.No.17. Th. II 18 Oktober 2004, 3 September 2007. http:www.dipertais.netswarawarta17-03.asp
40
Tim Redaksi, “Kurikulum berbasis kompetensi untuk Pendidikan Tinggi,” artikel diakses pada 3 September 2007 dari http:www.ditpertais.netswara
a. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232U2000 menetapkan Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa. Dalam Ketentuan Umum 7, 8, 9, 10, 11 dikemukakan deskripsi setiap kelompok mata kuliah dalam kurikulum inti dan pada pasal 9 berkenaan
dengan kurikulum institusional. b. Surat Keputusan Mendiknas No. 045U2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan
Tinggi yang memperkuat perlunya pendekatan KBK dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi. Bahkan dalam SK Mendiknas 045 pasal 2 ayat 2
dikatakan bahwa kelima kelompok mata kuliah yang dikemukakan dalam SK No.
232 adalah merupakan elemen-elemen kompetensi. 3.
Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi
Dalam Surat Keputusan Mendiknas No. 045U2002 dikemukakan struktur kurikulum berdasarkan tujuan belajar atau yang disebut dengan empat pilar belajar
menurut Komisi Internasional yang dipimpin Jacques Delors dan merupakan bentukan UNESCO adalah:
1. Belajar Mengetahui Learning to know berupa Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan MKK, berisi kelompok mata kuliah berbau dasar dan teoretik.
2. Belajar Berbuat Learning to do berupa Mata Kuliah Keahlian Berkarya MKB, berisi kelompok mata kuliah berbau praktik.
3. Belajar hidup bersama Learning to life togethers berupa Mata Kuliah Berkehidupan Bersama MBB, berisi kelompok mata kuliah yang berbau
lapangan. 4. Belajar menjadi seseorang Learning to be berupa Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian MPK dan Mata Kuliah Perilaku Berkarya MPB, berisi kelompok mata kuliah berbau normatif.
41
4. Distribusi Mata Kuliah di Fakultas Syari’ah dan Hukum