BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Kitab Subyek Keislaman
1. Definisi Kitab Subyek Keislaman
Sebelum dipaparkan mengenai kitab subyek keislaman yang merupakan bagian dari koleksi perpustakaan dalam bentuk tercetak, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu
definisi koleksi. Menurut Soeatminah, koleksi adalah bahan pustaka berupa buku dan non buku
yang dihimpun oleh perpustakaan
13
Menurut Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua pustaka yang dikumpulkan,
diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka
14
. Dalam koleksi berbentuk buku, di perpustakaan Perguruan Tinggi Islam biasanya
banyak memiliki kitab-kitab bahasa arab yang memang termasuk dalam buku yang dipergunakan dalam silabus kurikulum mata kuliah yang harus diterima mahasiswa
untuk program studi tertentu. Di bawah ini diuraikan berbagai definisi kitab dari berbagai sumber:
13
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992, h. 17.
14
Rachmat Natadjumena, Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000, h. 11.
Kitab berasal dari kata kataba, yang artinya adalah mengumpulkan beberapa hal satu sama lain dengan tujuan untuk memperoleh satu makna yang berfaedah atau
untuk memperoleh satu topik tertentu guna mendapatkan satu pemahaman yang sempurna
15
. Kit b: Himpunan ajaran dan ketentuan- ketentuan hukum Allah yang diturunkan
kepada beberapa Rasul untuk dijadikan pegangan dan peraturan hidup ummatnya
16
. KIT B A., pl. Kutub, book with the art of writing the Arabs had taken
over from their Northern Semitic neighbours also the words for book and for witing and in the earlier phraseology Kit b means simply something which is
written, not necessarily a book and in fact the word is also applied to a “letter” simply
17
. Dalam tradisi intelektual Islam, khususnya di Timur Tengah, dikenal 2 istilah
untuk menyebut kategori karya-karya ilmiah berdasarkan kurun atau format penulisannya. Kategori pertama disebut Kitab-kitab Klasik al kutub al qadimah,
sedangkan kategori kedua disebut Kitab- kitab Modern al kutub al’ashriyyah. Perbedaan yang pertama dari yang kedua terletak pada cara penulisan yang tidak
mengenal pemberhentian, tanda baca dan kesan bahasanya yang berat, klasik dan tanpa syakl.
Apa yang disebut Kitab Kuning pada dasarnya mengacu pada kategori yang pertama, yakni Kitab- kitab Klasik
18
. Bahkan di kalangan pesantren, karena tidak dilengkapi dengan sandangan syakl, kitab kuning juga kerap disebut sebagai “kitab
15
Syahrur
, “
Tak Ada Sinonimitas Dalam al-Qur’an
”,
3 Oktober 2007. http:www.islamemansipatoris.comartikel.php?id=448
16
Tim Penyusun Pustaka Azet Jakarta, Leksikon Islam Jakarta: PT. Penerbit Pustazet Perkasa, 1988,h. 336.
17
M. T. Houtsma, et. al, ed., E.J Brill’s First Encyclopaedia Of Islam 1913-1936 Leiden: E.J. Brill, 1987, vol. iv, h. 1044.
18
Sai’ed Aqil Siradj, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren,
Bandung: Pustaka Hidayah, 1999, h. 223.
gundul”. Pengertian yang umum beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren adalah bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan berbahasa
Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa lampau al salaf yang ditulis dengan format khas pra modern, sebelum abad ke 17an Masehi.
Kitab Kuning semula dicetak di atas kertas yang berwarna kuning dan lembarannya bisa dilepas karena tidak disteples dan atau diberi lem perekat. Di masa
kontemporer ini kitab kuning sudah banyak yang dicetak dalam edisi lux dan lembarannya tidak lagi dapat dilepas karena sudah disteples dan atau diberi lem
perekat layaknya buku-buku “putih” yang ditulis dan diterbitkan di era modern sekarang ini
19
. Di perpustakaan perguruan tinggi Islam memang sudah selayaknya terdapat
koleksi kitab-kitab klasik karya besar para intelektual Islam agar bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika untuk kegiatan perkuliahan ataupun kebutuhan lainnya
20
. Dari uraian definisi-definisi kitab dan penjelasan mengenai kitab klasik di atas
dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab tersebut bertuliskan bahasa Arab. Namun, walau mereka adalah kebanyakkan kaum Muslimin, tidak semua kitab yang mereka buat
selalu membahas tentang keislaman, banyak pula yang membahas tentang ilmu pengetahuan umum.
2. Fungsi dan Signifikansi Kitab Subyek Keislaman