Perbedaan Antara Individu-individu Tinjauan Pustaka

12 Akan tetapi tidak akan pernah ada manusia yang selalu berkonsep diri positif atau negatif. Setiap orang pasti akan merasakan dimana dirinya memiliki konsep diri negatif ataupun sebaliknya. Namun, untuk memperoleh efektifitas komunikasi interpersonal yang baik, maka dibutuhkan konsep diri yang positif sebanyak-banyaknya. E.1.3. Hambatan Hubungan Interpersonal Dalam suatu hubungan pasti ada suatu hambatan atau sering disebut noise. Hambatan ini merupakan suatu halangan yang membuat proses komunikasi tidak efektif. Dalam berkomunikasi sudah tentu setiap orang mendambakan kelancaran dan penyampaian pesan tepat pada sasaran. Akan tetapi dengan adanya hambatan yang dipengaruhi oleh beberapa hal ini dapat menjadi proses komunikasi kurang tertuju dengan baik. Untuk itu sebelum kita melakukan proses komunikasi ada baiknya mengetahui hal-hal apa saja yang menghambat proses komunikasi tersebut. Herbert J. Chruden dan Arthur W. Sherman 10 menerangkan ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang rintangan dalam berkomunikasi, yaitu:

1. Perbedaan Antara Individu-individu

1.1. Perbedaan dalam Persepsi Suatu akibat daripada pengalaman-pengalaman sebelumnya adalah bahwa setiap pegawai membawa caranya sendiri dalam 10 M oekijat , Teori Komunikasi M andar M aju, Bandung 1993 Hal 183-191 13 pekerjaannya untuk melihat sesuatu, atau dengan kata lain suatu kerangka acuan pribadi. Kerangka acuan ini menentukan cara ia menafsirkan apapun yang dilihatnya atau didengarkannya. 1.1.1. Perbedaan dalam Usia Usia menentukan prioritas dalam segi kesehatan indera. Ketika seseorang berusia diatas 30 tahun, maka kelemahannya adalah dalam segi pendengaran atau penglihatan. Sehingga para komunikator harus mempunyai cara yang tepat dalam penyampaian pesan tersebut. Sebaliknya, apabila komunikan usianya lebih rendah dari komunikator, maka kita tidak harus memandang mereka berbeda dari segi biologis saja. Akan tetapi pencernaan pesan yang mereka tangkap jauh lebih cepat. Sehingga perlu adanya kebijaksanaan khusus dalam mengendalikan komunikasi. 1.1.2. Perbedaan dalam Keadaan Emosi Cara seorang individu menafsirkan suatu situasi sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi seseorang saat itu. Motivasi dan emosi pengirim dan penerima merupakan subjek bagi pengaruh timbale balik secara terus menerus. Suatu cara untuk meningkatkan komunikasi adalah dengan mengurangi perilaku yang bersifat membela diri yang terjadi apabila seorang individu terancam. 1.2. Perbedaan dalam Kemampuan Mendengarkan Kita dapat belajar lebih banyak tentang bagaimana dunia mengharapkan orang-orang lain atau keadaan motivasi dan emosi apakah 14 yang mereka mungkin mengalaminya dengan mendengarkan. Seharusnya kita lebih banyak mendengarkan orang lain tanpa memberikan evaluasi atau disebut pendengaran nonevaluatif. Dengan hal ini membantu meningkatkan pengertian dengan mendorong orang lain tidak hanya untuk mendengarkan secara lebih baik, tetapi juga untuk memberikan informasi yang lebih banyak. Apabila orang lain mengalami keterbuakaan dan kebebasan dari suatu lingkungan yang tidak mengancam, maka orang tersebut juga mempunyai persepsi yang jelas tentang apa yang sedang ia katakan. 1.3. Perbedaan dalam Penafsiran Semantik Kata-kata, seperti halnya gerak isyarat, dapat ditafsirkan dengan berbagai cara dan dengan demikian mengakibatkan suatu rintangan terhadap komunikasi. Oleh karena itu, tidak perlu menggunakan kata- kata yang bermakna ganda, sehingga membuat orang lain menafsirkan yang berbeda. Komunikasi yang efektif dapat diperoleh ketika kita menggunakan bahasa-bahasa yang tepat. 1.4. Perbedaan dalam Status Kedudukan individu dalam sebuah lingkungan akan mempengaruhi pola komunikasi. Dalam status sosial atau status jabatan, akan berdampak besar di suatu proses komunikasi. Misalkan saja dalam hubungan manajer dengan bawahan. 15 1.4.1. Pencairan Informasi Dalam komunikasi ke bawah tiap usaha harus dilakukan oleh pejabat pimpinan dan pegawai-pegawai manajerial untuk mengurangi terjadinya jumlah pencairan informasi yang tidak perlu, agar orang- orang bawahan dapat mempunyai informasi yang sebanyak-banyaknya untuk dapat mempunyai informasi yang sebanyak-banyaknya untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara baik dan bersemangat. 1.4.2. Penyaringan Informasi Sebaliknya, apabila berkomunikasi dengan orang-orang atasan, orang-orang bawahan kemungkinan besar hanya memberikan sebagian informasi dan sering mewarnai kejadian-kejadian sedemikian rupa untk menyembunyikan kesalahan-kesalahan, kegagalan-kegagalan, dan jenis berita yang orang atasan merasa kurang senang. Manipulasi fakta-fakta dengan sadar untuk mewarnai kejadian-kejadian ini disebut penyaringan.

2. Rintangan yang Ditimbulkan oleh Suasana Psikologis