Pemeriksaan Kualitatif Zink dan Timbal. Pemeriksaan Kuantitatif .1 Kurva Kalibrasi Zink dan Timbal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemeriksaan Kualitatif Zink dan Timbal.

Analisa kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui adanya zink dan timbal dalam sampel yang akan dianalisis secara kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom. Hasil analisis kualitatif zink dan timbal dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil analisis Kualitatif zink dan timbal pada sampel Dari hasil uji kualitatif yang dilakukan terhadap zink dan timbal dalam larutan sampel menunjukkan bahwa zink dan timbal positif terdapat pada sampel minuman kaleng. Reaksi dengan dithizon 0,005 bv dapat membedakan zink dan timbal dengan memberikan warna pada pH yang berbeda, dimana pH 5 memberikan reaksi yang positif terhadap zink dan pada pH 8 memberikan reaksi yang positif terhadap timbal Lampiran 1, halaman 32. Warna yang terbentuk adalah karena terbentuknya kompleks logam-dithizon Fries, 1977. 4.2 Pemeriksaan Kuantitatif 4.2.1 Kurva Kalibrasi Zink dan Timbal Dari hasil pengukuran absorbansi larutan stanar zink yang berada dalam konsentrasi rentang kerja linear range zink pada panjang gelombang 213,9 nm No Logam yang dianalisis Pereaksi dithizon 0,005 bv Hasil Reaksi Keterangan 1 Zink Dithizon, pada pH 4,5-5 Merah +

2 Timbal

Dithizon, pada pH 7-8 Merah muda + Universitas Sumatera Utara diperoleh persamaan garis regresi y = 0,3219x + 0,0023 dengan koefisien korelasi r = 0,9987 Lampiran 2, halaman 33-34. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diperoleh kurva kalibrasi larutan standar zink yang dapat dilihat pada gambar 4 : Gambar 4. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Zn Dari hasil pengukuran absorbansi larutan standar timbal yang berada dalam konsentrasi rentang kerja linear range timbal pada panjang gelombang 217 nm diperoleh persamaan garis regresi y = 0,0021x + 0,0877 dengan koefisien korelasi r = 0,9996 Lampiran 3, halaman 35-36. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diperoleh kurva kalibrasi larutan standar timbal yang dapat dilihat pada gambar 5 : Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Pb Harga koefisien korelasi r yang mendekati 1 dari masing – masing kurva kalibrasi zink dan timbal menunjukkan korelasi antara konsentrasi dengan absorbansi. Hal ini sesuai dengan Hukum Lambert – Beer yaitu A= abc, dimana nilai absorbansi A berbanding lurus dengan nilai konsentrasi c Day dan Underwood,1980. Perpotongan antara konsentrasi dan absorbansi tidak melalui titik 0;0, di asumsikan ada pengtoran dari pelarut. Sehingga dilakukan uji terhadap blanko dan di hitung kadar blanko tersebut.

4.2.2 Kadar Zink dan Timbal pada sampel Minuman Berkarbonat Kemasan kaleng.

Analisis kadar zink dan timbal dilakukan secara spektrofotometri serapan atom, dimana sampel GS, CC, SP dan PP terlebih dahulu didestruksi basah dengan HNO 3 kemudian dilarutkan dengan aquabidest hingga 50 ml untuk zink dan 25 untuk timbal di labu tentukur dan diukur pada spektrofotometer serapan Universitas Sumatera Utara atom masing – masing pada panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimum. Perbedaan pemipetan pada pengambilan sampel bertujuan untuk memekatkan kadar sampel yang akan dianalisis. Kadar zink dan timbal diperoleh dari persamaan garis regresi larutan standarnya. Hasil analisis kuantitatif zink dan timbal dapat dilihat pada tabel 4 dan 5. Tabel.4 Data kadar zink mcgml dan mgkg No Sampel Kadar zink mcgml Berat Jenis Kadar zink mgkg 1 GS 0,2195 ± 0,0015 1,0131 0,2167 ± 0,0015 2 CC 0,2578 ± 0,0017 1,0141 0,2542 ± 0,0017 3 SP 0,5248 ± 0,0016 1,0214 0,5138 ± 0,0016 4 PP 0,4026 ± 0,0197 1,0153 0,3965 ± 0,0194 Keterangan : Hasil yang diperoleh merupakan rata-rata dari 6 kali ulangan Hasil diatas menunjukkan bahwa sampel minuman berkarbonat kemasan kaleng seperti GS, CC, SP, PP yang beredar di pasaran positif mengandung cemaran zink. Kadar zink pada ke empat sampel tersebut tidak melewati batas maksimum yang dizinkan SNI 01-3708-1995, yaitu 5,0 mgkg. Tabel.5 Data kadar timbal mcgml dan mgkg Keterangan : Hasil yang diperoleh merupakan rata-rata dari 6 kali ulangan : Hasil yang melewati syarat dari SNI Hasil diatas menunjukkan bahwa sampel minuman berkarbonat kemasan kaleng seperti GS, CC, SP, PP yang beredar di pasaran positif mengandung cemaran timbal. Pada SP mengandung kadar sebesar 0,2991 ± 0,0006 mgkg. Melewati standar SNI 01-3708-1995 yaitu 0,2 mgkg. Pada tiga sampel minuman berkarbonat yang lain tidak melewati batas maksimum. No Sampel Kadar timbal mcgml Berat Jenis Kadar timbal mgkg Kadar blanko Kadar timbal – Kadar blankomgkg 1 GS 0,0999 ± 0,0008 1,0131 0,0986 ± 0,0008 0,0233 mgkg 0,0753 ± 0,0008 2 CC 0,0704 ± 0,0002 1,0141 0,0694 ± 0,0002 0,0461 ± 0,0002 3 SP 0,3293 ± 0,0006 1,0214 0,3224 ± 0,0006 0,2991 ± 0,0006 4 PP 0,0905 ± 0,0002 1,0153 0,0891 ± 0,0002 0,0658 ± 0,0002 Universitas Sumatera Utara 4.3 Uji Validasi 4.3.1 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi