a. Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan
b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan
c. Menerima, meneliti, dan merekam surat permohonan dari Wajib Pajak dan
surat-surat lainnya d.
Melakukan penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Wajib Pajak dan surat lainnya
e. Melakukan Penyuluhan Perpajakan
f. Melakukan penatausahaan pendaftaran, pemindahan data, dan pencabutan
identitas Wajib Pajak g.
Melakukan urusan kearsipan Wajib Pajak h.
Melakukan Kerjasama Perpajakan.
5. Seksi Penagihan
Tugas dan Fungsi :
a. Bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan pajak
b. Bimbingan administrasi pemeriksaan dan penagihan pajak
c. Pemantauan pelaksanaan teknis pemeriksaan dan penagihan pajak
d. Bantuan pelaksanaan penagihan.
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Tugas dan Fungsi :
a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan
b. Pendataan objek dan subjek pajak
c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang
ekstensifikasi
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terbagi atas:
a. Pejabat fungsional pemeriksaan
b. Pejabat fungsional penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada
kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP Dalam melaksanakan pekerjaannya, pejabat fungsional pemeriksa berkoordinasi
dengan seksi pemeriksaan sedangkan pejabat fungsional penilai berkoordinasi dengan seksi ekstensifikasi.
8. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan administrasi pemeriksaan, pemantauan pelaksanaan
kebijakan teknis pemeriksaan, dan penelaahan hasil pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional pemeriksa pajak, pemantauan pengendalian internal,
pengelolaan resiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut
hasil pengawasan, serta penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis. 9.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Tugas dan Fungsi: a.
Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak b.
Membimbingmenghimbau kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan c.
Melakukan penyusunan profil wajib pajak
d. Menganalisis kinerja wajib pajak
e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketenuan peraturan
perundang-undangan perpajakan f.
Memberikan usulan pembentukan ketetapan pajak g.
Melakukan evaluasi hasil banding h.
Melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi.
BAB III GAMBARAN DATA TENTANG PROSEDUR PENGEMBALIAN
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
A. Ketentuan Umum Tentang Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak Penghasilan Orang Pribadi 1.
Dasar Hukum Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak restitusi Yang menjadi dasar hukum pengembalian kelebihan pembayaran pajak adalah :
a Undang-undang No. 16 tahun 2009 pasal 11 ayat 1 yang berbunyi:
“atas permohonan wajib pajak, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, pasal 17B, pasal 17C, atau pasal 17D
dikembalikan, dengan ketentuan bahwa apabila ternyata wajib pajak mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih
dahulu utang pajak tersebut”. b
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10 PMK.032013 tanggal 2 Januari 2013 tentang Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak yang seharusnya tidak terutang. c
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146PMK.032012 tanggal 10 September 2012 tentang Tata Cara Verifikasi.
d Surat Edaran Terkait: