2.2.2.Pemurnian Minyak.
Tujuan utama dari proses pemurnian minyak adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarikdan memperpanjang masa simpan
minyak sebelum dikomsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah industri ketaren, 1986.
Pada proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak, minyak perlu dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan senyawa pengotor yang masih terkandung di
dalam minyak jarak kasar. Senyawa pengotor yang biasa terkandung didalam minyak jarak diantaranya
adalah gum getah atau lendir yang terdiri dari fosfatida, protein,residu, karbohidrat, air dan resin, asam lemak bebas, dan senyawa pengotor lainnya.yang masih terkan-
dung didalam biodiesel. Senyawa pengotor yang masih terkandung didalam minyak jarak kasar masih
dapat menyebabkan rendahnya kualitas biodiesel yang dihasilkan sehingga mesin diesel tidak dapat berjalan dengan baik atau bahkan dapat merusak bagian alat pada
mesin diesel. Sebagai contoh asam lemak bebas yang masih terkandung didalam biodiesel menyebabkan terbentuknya karat korosif dan juga dapat menimbulkan
jelaga kerak dipermukaan injektor mesin diesel Hambali,E et al,2006. Proses pemurnian minyak yang perlu dilakukan untuk pembuatan biodiesel
adalah proses pemisahan gum degumming dan proses pemisahan asam lemak bebas netralisasi . Sementara proses pemucatan bleaching dan proses penghilangan bau
atau deodorisasi tidak diperlukan Priyanto,U,2007.
A. Pemisahan Gum degumming
Pemisaham gum merupakan suatu proses pemisahan getah atau lendir–lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin, tanpa mengurangi
jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Biasanya proses ini dilakukan dengan cara dehidratasi gum atau kotoran lain
agar supaya bahan tersebut lebih mudah terpisah dari minyak, kemudian disusul dengan proses pemusingan sentrifugasi.
Proses pemisahan gum de-gumming perlu dilakukan sebelum proses netrali- sasi, dengan alasan:
Januardo Purba : Pembuatan dan Karakterisasi Metil Ester Asam Lemak Minyak Jarak Pagar yang Digunakan…, 2007 USU Repository © 2008
1.Sabun yang terbentuk dari hasil reaksi antara asam lemak bebas dengan kaustik soda pada proses netralisasi,akan menyerap gum getah dan lendir sehingga
menghambat proses pemisahan sabun soap stock dari minyak. 2.Netralisasi minyak yang masih mengandung gum akan menambah partikel
emulsi dalam minyak, sehinggga mengurangi rendemen trigliserida Ketaren, 1986.
B. Netralisasi
Netralisasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi
lainnya sehingga membentuk sabun soap stock. Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidifikasi.
Alternatif metode deasidiifikasi yang lebih banyak mengomsumsi energi adalah pembuangan asam lemak bebas melalui distilasi pemurnian
Keunggulan distilasi adalah asam lemak bebas yang diperoleh dapat langsung diambil untuk penggunaan selanjutnya. Proses distilasi juga mampu menghilangkan
bahan berbau Ketaren, 1986..
C. Pemucatan Bleaching
Tanah pemucat bleaching clay lebih efektif memisahkan warna hijau klorofil daripada warna merah karoten dan xantofil. Pigmen karotenoid akan rusak oleh
panas pada pemucatan, tetapi panas tersebut dapat menginduksikan pembentukan, warna merah dengan oksidasi tokoferol menjadi khroman-5,6-kwinon.
Minyak yang dipakai pada temperatur yang tinggi, dan yang berasal dari biji- bijian yang sudah rusak, mengandung pigmen coklat yang komposisinya belum
dikenal dan sukar dipisahkan pada proses pemucatan. Kadar sabun akan berkurang sampai batas 5-10 ppm sedangkan kadar asam lemak bebas akan bertambah secara
lambat. Pembentukan peroksida sebagai hasil dari proses oksidasi minyak dan lemak,
juga akan berkurang selama pada proses pemucatan Ketaren, 1986..
Januardo Purba : Pembuatan dan Karakterisasi Metil Ester Asam Lemak Minyak Jarak Pagar yang Digunakan…, 2007 USU Repository © 2008
D. Deodorisasi