2.4 Pengertian IMSDD
Hampir seluruh model desain mulai dari model life cycle hingga prototyping, atau bahkan beberapa dari pendekatan desain berbasis orientasi objek
memiliki tahap yang mirip yaitu identifikasi kebutuhan sistem, identifikasi desain, implementasi, tes dan evaluasi. Tahap-tahap tersebut sudah cukup
membantu memulai suatu projek, tetapi belum cukup membimbing desainer untuk menghadapi proses desain dan pengembangan sistem multimedia
interaktif yang kompleks. Sebuah sistem multimedia interaktif membutuhkan pendekatan integrasi media yang terperinci dan terencana. Pengaturan media
seperti audio, video, animasi, teks, dan grafik memberikan tantangan tersendiri kepada desainer dalam manajemen dan sinkronisasinya.Dastbaz,
2003 Menurut Dastbaz, Pengembangan aplikasi multimedia memiliki 4 tahap, yaitu
Kebutuhan Sistem System Requirement, Pertimbangan Perancangan Design Consideration, Implementasi Implementation dan Evaluasi Evaluation
seperti pada Gambar 2.14.
Gambar 2.9 Siklus Pengembangan Aplikasi Multimedia Dastbaz:2003
1. Kebutuhan Sistem System Requirement Pada tahap ini suatu definisi umum dari IMS Interactive Multimedia
System dan lingkungannya ditentukan.Tahap ini memiliki fungsi-fungsi kunci sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan definisi sistem seperti pembuatan outline mengenai tujuan dan sasarandari sistem yang akan dibuat.
b. Untuk memastikan siapakah user dari sistem yang akan dibuat dan jika ada kebutuhan spesifik lain yang perlu dipertimbangkan.
Sebagai contoh jika kita merancang sebuah paket pembelajaran
untuk mengajarkan kepada user yang sulit mendengar maka menggunakan audio sebagai media pemberi informasiadalah sangat
tidak cocok. c. Evaluasi hardware, software, dan authoring tools yang dibutuhkan
lalu pilih secara tepat. d. Pertimbangkan secara tepat delivery platform yang dibutuhkan oleh
sistem. Jika system multimedia interaktif berjalan pada sebuah jaringan WAN, LAN maka kita membutuhkanpendekatan yang
berbeda dalam mendesain dan membangun sistem dibandingkan jika kitamenggunakan sistem yang bertipe CD-ROM.
2. Pertimbangan Desain Tujuan dari langkah ini adalah untuk menggambarkan secara jelas
panduan tentang detaildesain. Langkah ini mencakup: a. Metafora Desain
Memilih sebuah model nyata untuk digunakan sebagai solusi kunci desain interface bagi sistem contohnya film, buku, game, dll.
b. Format dan tipe informasi, yaitu untuk mendefinisikan tipe informasi yang dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam sistem tersebut,
seperti teks, grafik, suara, video, dan animasi. c. Struktur navigasi, yaitu untuk menyatakan suatu strategi navigasi
yang jelas,termasuk fitur dan struktur link yang akan menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem hypermedia,
misalnya „disorientasi‟.
d. Perancangan database Pada tahap ini dilakukan perancangan database yang menyangkut
proses dari sistem yangdibuat. e. Perancangan flowchart
f. Perancangan STD State Transition Diagram
g. Kontrol sistem, yaitu untuk tipe dan fitur kontrol dan tool yang dibutuhkan sistem tersebut.
3. Implementasi Implementation Tahap implementasi terdiri dari:
a. Membuat prototype sistem, dan b. Melakukan tes beta terhadap prototype untuk kemungkinan masalah-
masalah perancangan dan kontrol. 4. Evaluasi Evaluation
Pada tahap ini sistem dievaluasi dengan membagikan kuesioner kepada user untuk mendapatkan hasil dari sistem yang dibuat.
2.5 Model Perancangan Sistem