PEM BAH ASAN V H ASI L PEN ELI TI AN D AN PEM BAH ASAN

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y 23 Ta be l 1 3 H u bu n ga n Pe r u ba h a n RA, RL da n RT pa da Fik sa si Aw a l Sa m pa i 3 Bu la n Pa da Ke lom pok B Pa r a m e t e r Aw a l 2 m gg 4 m gg 3 bln F P RA RL RT 25,53 ± 5,78 8,13 ± 1,64 m m 23,60 ± 7,51 22,80 ± 4,52 5,73 ± 2,12 21,73 ± 6,88 22,40 ± 4,44 5,27 ± 1,75 20,47 ± 5,97 21,40 ± 3,64 5,00 ± 1,56 20,00 ± 5,57 2,168 9,705 0,912 0,1030 0,0001 0,4411 Peranj ak an at au displacem ent selam a dipasang gips pada fik sasi dari w ak t u k e w ak t u m ulai fik sasi aw al sam pai 4 m inggu secara st at ist ik t idak signifikan, k ecuali perubahan fungsi RL pada k elom pok B, set elah 3 bulan dinilai fungsi pergelangan t angan.

B. PEM BAH ASAN

Dari hasil penelit ian yang dilakukan t erhadap 30 kasus frakt ur Colles at au t ipe Colles selam a 9 bulan dengan 2 k elom pok perlak uan ant ara fik sasi gips sirkular SDFDU dan FSPFDU didapat k an penderit a t erbany ak adalah lak i- lak i 70 sepert i pada penelit ian t erbaru Solichin,Nugroho B,Manj as M, Wihandono dk k , 1998 , insiden t erbany ak pada usia m uda 60 , peny ebab frak t ur t erbany ak adalah k ecelak aan lalu lint as 73,33 , k arena diperluk an t raum a yang agak berat unt uk t erj adinya frakt ur, sedangkan usia t ua j at uh sendiri t erj adi frak t ur k arena t ulang sudah ost eoporot ik. Dari k epust ak aan didapat k an bahw a frak t ur dist al radius bany ak dit em ui pada w anit a dan um ur t ua Conw ell,Vesley,1992; Jupit er, 1991,Pelt ier, 1984; Wahlst orm , 1982 . Sisi t angan y ang dik enai pada penelit ian ini dit em uk an pada sisi k anan lebih banyak frakt ur 71,3 . Hal ini m ungkin karena kasus yang dit elit i um um nya usia m uda dengan m obilit as t inggi, sehingga t angan kanan yang dom inan lebih berfungsi sebagai prot eksi. Penem uan ini sesuai dengan laporan dari Chapm an, 1992; Collert , 1978; Pelt ier, 1984 . Dist ribusi t ipe frak t ur m enurut sist em Fry k m an pada k edua k elom pok m erat a, secara keseluruhan t ipe I paling banyak dit em ui 40 . Hal ini t erj adi karena kasus t erbanyak adalah um ur m uda di m ana m enurut kepust akaan t ulangnya belum ost eoporot ik dengan periost eum ny a m asih t ebal dan int ak . Appley, 1995; Kapanj i, 1983; Salt er, 1984 . Pengukuran yang dilakukan pada sisi kont ralat eral sisi yang sehat diperoleh angk a rat a- rat a Radial Angle RA 20,47 ± 2,0513 , Radial Lengt h RL 11 ± 1,38 m m dan Radial Tilt RT 11,67 ± 2,869 t idak berm ak na pada k edua k elom pok A dan B di m ana p 0,05. Besarny a penguk uran ini t erny at a t idak berbeda bila dibandingk an dengan k epust ak aan. Um um ny a rat a- rat a berkisar RA 16- 30 , RL 8- 14 m m dan RT 2- 28 . Nilai rat a- rat a RA sisi sehat di at as sesuai j uga dengan penelit ian Sanj ay a, 1993; Manj as, 1996; unt uk orang I ndonesia dan lebih k ecil dibanding orang Kaukasia. © 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y 24 Rat a- rat a RA dan perubahan RA pasca reposisi dan fik sasi aw al, 2 m inggu, 4 m inggu dan 3 bulan pada k edua k elom pok t idak berbeda berm ak na p 0,05 , hal ini k arena posisi pergelangan t angan pada k edua k elom pok sam a- sam a pada posisi dev iasi ulna Cooney, 1980; Manj as, 1996; Sarm ient o, 1980; Solichin, 1994 . Rat a- rat a RL dan perubahan RL pasca reposisi dan fik sasi 2 m inggu, 4 m inggu dan 3 bulan berbeda berm akna kecuali fiksasi aw al p 0,05 . Hal ini m em buk t ik an pada posisi supinasi t arik an oleh ot ot brak hioradialis lebih k ecil dibanding posisi pronasi. Efek ot ot brak hioradialis ini t elah dibuk t ikan oleh Sarm iento baik secara klinis m aupun EMG Sarm iento, Zakarsky, Sinclair, 1980. Rat a- rat a RT pasca reposisi dan fik sasi aw al, 2 m inggu, 4 m inggu dan 3 bulan k edua k elom pok berbeda berm ak na p 0,05 . Hal ini m em buk t ik an bahw a ‘deform ing force’ pada dorsoflek si lebih k ecil dibanding pada posisi fleksi pergelangan t angan. Sepert i y ang t elah dibuk t ikan dalam penelit ian Aj ay Gupt a Gupt a, 1991; Kreder Hanell, 1996 . Penilaian fungsi dilakukan set elah 3 bulan pasca t indakan berdasarkan krit eria Gart land dan Werley. Hasil sangat baik k elom pok A = 69,2 ; B = 30,8 ; hasil baik kelom pok A = 60 ; B = 40 . Hasil kurang at au j elek t idak t erdapat pada k elom pok A, t et api B t erdapat 6 suby ek at au 100 dibanding k elom pok A at au 20 dari t ot al suby ek penelit ian. Kedua kelom pok berbeda berm akna p 0,05 . Hal ini sesuai dengan hasil penguk uran anat om is, di m ana nilai RA, RL dan RT k elom pok A lebih baik dari k elom pok B, sesuai dengan penelit ian sebelum ny a Sarm ient o, 1980; Gupt a,1991; Solichin,1994; Manj as, 1996; Wihandono dk k , 1998 . Hubungan perubahan peranj ak an dari w ak t u k e w ak t u secara st at ist ik t idak signifikan pada kelom pok A m aupun kelom pok B kecuali perubahan peranj ak an RL pada k elom pok B.Hal ini disebabk an j um lah sam pel y ang sedik it .

BAB V KESI M PULAN D AN SARAN