Uji Normaliats Hasil Analisis Data Tes
44
merasa tertantang untuk belajar dan berfikir untuk menyelesaikan tugas dengan cepat.
Selain adanya kompetisis antar siswa, terdapat juga pemberian hadiah bagi siswa yang cepat mengerjakan tugas. Pemberian hadia ini juga yang
menjadi faktor untuk memotivasi siswa sekaligus sebagai penguatan bagi siswa khususnya siswa yang kurang dalam belajar matematika. Sesuai dengan
teori Skinner bahwa kuat atau lemahnya dorongan bagi seseorang melakukan suatu tindakan banyak bergantung pada faktor-faktor yang memperkuat atau
meperlemah hasil tindakannya. Dalam proses pembelajaran, penguatan tidak berupa reward tetapi juga penguatan dalam bentuk verbal seperti ucapan
selamat atau pujian dan tepuk tangan siswa sebagai bentuk penghargaan bagi siswa terutama untuk anak usia SD. Padea kenyataannya siswa akan merasa
senang dan bangga ketika teman-temannya memberikan penghargaan kepadanya, suasa kelaspun terasa lebih rileks dan tidak begitu tegang saat
belajar. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas VA. Dikelas ini
diterapkan strategi atau cara pembelajaran secara konvensional yaitu metode ceramah dan penugasan pada pokok bahasan pengukuran waktu yang sama
dengan kelas VB. Sesuai pengamatan penulis, dalam pembelajaran matematika di kelas kontrol terlihat bahwa guru lebih mendominasi kelas
sehingga siswa kurang aktif, merasa jenuh serta pembelajarannya pun monoton. Sebagian besar siswa kurang semangat apalagi jika harus
mengerjakan soal-soal latihan, hal ini mengakibatkan pembelajaran kurang menarik dan membosankan.
Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan media VCD Pembelajaran dan kelas kontrol dengan
menggunakan pembelajaran konvensional dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki nilai hasi belajar yang berbeda. Hal tersebut
ditunjukkan dari hasil posttest siswa kelas eksperimen, dimana nilai tertingginya adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 50,00. Sedangkan di
kelompok kontrol dapat terlihat nilai tertingginya adalah 80 dan nilai
45
terendahnya adalah 45. Dengan demikian pemberian perlakuan pembelajaran dengan meggunakan media VCD Pembelajaran menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar matematika siswa karena nilai kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa penggunaan media VCD pembelajaran dapat menjadi pertimbangan untuk para guru
dalam mencari variasi strategi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengujian statistik yang cukup signifikan. Berdasarkan teori-teori yang ada dan
berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan terbukti bahwa strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang
lebih baik. Dari hasil perhitungan hipotesis menggunakan uji-t untuk posttest kelas
eksperimen dan kontrol diperoleh nilai t
hitung
sebesar 3,69 dari tabel berdistribusi “t” untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan 50
diperoleh t
tabel
sebesar 2,009, maka t
hitung
t
tabel
dan H
a
diterima, artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar posttest kelompok kontrol
dengan hasil belajar posttest kelompok eksperimen. Dengan demikian posttest yang sudah mendapat perlakuan dengan
menggunakan media VCD Pembelajaran terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Artinya pada pengujian perhitungan
hipotesis menggunakan uji “t” untuk posttest kelas eksperimen dengan kelompok kontrol, hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari
masing-masing kelompok yang menunjukkan perbedaan yang signifikan yaitu 73,5 untuk kelompok eksperimen dan 60,89 untuk kelompok kontrol,
sehingga hipotesis alternatif H
a
yang diajukan pada penelitian ini diterima, artinya penelitian ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media VCD pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: faktor internal siswa,