Pengujian Hipotesis Uji Homogenitas
46
faktor eksternal siswa, dan yang paling penting dalah faktor pendekatan belajar. Pendekatan belajar dapat dipahami keefektifan segala cara atau
strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu.
1
Peranan siswa dan guru dalam interaksi belajar mengajar sangat ditentukan oleh strategi atau metode belajar mengajar yang diginakan. Dalam
proses belajar mengajar yang mengaktifkan siswa, peranan siswa lebih besar, siswa tidak diberi bahan ajar yang sudah jadi atau sudah selesai untuk tinggal
menghafal, tetapi diberi persoalan-persoalan yang membutuhkan pencarian, pengamatan, percobaan, analisis sintesis, perbandingan, penilaian dan
penyimpulan oleh para siswa sendiri. Dalam strategi belajar mengajar yang demikian, siswa berperan lebih aktif, mereka adalah sebagai subjek yang
berinteraksi bukan hanya dengan guru tetapi dengan manusia-manusia sumber yang lain, baik di sekolah maupun di luar sekolah, dengan sesama
siswa, dengan buku-buku serta media lainnya.
2
Pembelajaran yang dapat membantu guru untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran matematika adalah metode eksperimen. Metode eksperimen
percobaan adalah cara penyajian pejalaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengani suatu
objek, keadaan atau proses seuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum
atau dalil dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
3
1
Muhibbin Syah, sikologi Pendidikan” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, hal. 129-136
2
R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, “Perencanaan Pengajaran”, Jakarta: Rineka
Cipta, 2003, hal. 33
3
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, trategi Belajar Mengajar” Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, hal. 95
47
Pada pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen siswa akan secara aktif terlibat langsung dalam proses pembelajarannya. Siswa
menjadi pusat kegiatan karna siswa akan diikut sertakan pada setiap proses kegiatan, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Penerapan metode
eskperimen dalam proses pembelajaran akan memberikan banyak manfaat dan tujuan, diantaranya adalah memberikan gambaran dan pengertian yang
lebih jelas daripada hanya penjelasan lisan, memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat, menghindari adanya
verbalisme karena dalam metode ini setelah anak melihat peragaan, kemudia siswa mencoba sendiri, dan dalam metode ini kadar CBSA-nya cukup tinggi
karena setiap siswa dapat terlibat secara langsung.
4