Peralatan Pengoperasian Transmitter Elektrik

adalah melawan gaya pada pengimbang utama diimbangi oleh pergerakan pengimbang utama. Dengan demikian akan dihasilkan kedudukan dimana perubahan jarak kedua ferrite akan sebanding dengan perubahan variable proses yang dirasakan oleh detektor. kedua ferrite akan sebanding dengan perubahan variable proses yang dirasakan oleh detektor.

II.9. Peralatan Pengoperasian Transmitter Elektrik

Peralatan-peralatan pendukung yang dipakai pada sistem pengoperasian transmitter elektrik adalah sebagai berikut :

A. Kompresor

Kompresor adalah sebuah mesin yang memampatkan udara atau gas. Kompresor bekerja sebagai penguat, sebaliknya ada pula kompresor yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer, dalam hal ini kompresor lebih disebut pompa vakum vacum pump. Klasifikasi Kompresor Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantunr pada volume dan tekanannya. Sebutan kompresor pemampat dipakai untuk tekanan tinggi, blower peniup dipakai untuk tekanan sedang, sedangkan fan kipas dipakai untuk tekanan yang sangat rendah. Atas cara penempatannya kompresor terbagi atas dua jenis 1. Jenis Turbo Kompresor jenis ini menaikkan tekanan dan kecepatan udara atau gas dengan cara sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan daya angkat lift yang ditimbulkan oleh sudut. Universitas Sumatera Utara 2. Jenis Perpindahan Jenis ini menaikkan tegangan dengan memperkecil atau memampatkan volume udara atau gas yang dihisap dalam silinder atau stator oleh torak atau sudut.

B. Pneumatik Control valve

Control valve adalah suatu elemen kendali akhir. Dalam rangkaian kendali control valve langsung mengubah besarnya aliran fluida, dimana dengan mengubah besarnya aliran fluida dapat mengontrol beberapa variable seperti tekanan, level, dan temperatur. Secara umum control valve terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Elemen kendali akhir untuk pengendali onoff misalnya selenoid valve, pneumatik control valve. 2. Elemen kendali akhir untuk pengendali kontinu misalnya difragma control valve. Walaupun ada beberapa sistem pengendali onoff yang menggunakan pneumatik control valve sebagai elemen pengendali akhir namun fungsi dipengendali ini tidak lebih istimewa dari diafragma control valve. Prinsip kerja pneumatik control valve Signal output dari controller akan diubahdikuatkan oleh converter kedalam tekanan udara yang terpakai pada sebuah pneumatik control valve. Bila tekanan udara yang terpakai pada permukaan diafragma, suatu gaya akan menekan batang penggerak, batang penggerak didukung dan ditekan oleh sebuah pegas. Jika tekanan yang cukup diberikan pada diafragma maka batang penggerak akan bergerak dan persen bukaan control valve akan berubah. Universitas Sumatera Utara

C. Converter

Converter adalah instrument yang dapat menggerakkan suatu kendali. Peran converter adalah mengubah signal elektrik menjadi signal pneumatik yang diperlukan untuk mengoperasikan control valve. Besarnya signal listrik yang merupakan signal input adalah 4-20 mA. Converter juga disuplay dengan tekanan udara sebesar 1,4 kgcm 2

D. Controller

. Besarnya signal input ditentukan oleh besarnya signal input yang berasal dari controller. Signal output dari converter merupakan signal input bagi control valve, dimana pengaturan besar persen bukaan control valve diatur oleh besarnya signal output converter biasanya dalam persen. Controller bekerja menerima signal input dari sebuah converter dan mengirim sinyal output ke converter pada standart 0,2-1,0 kgcm 2

E. Recorder

pada tekanan pneumatik. Controller ini merupakan alat pengatur otomatis yang berfungsi untuk mengatur agar keadaan yang sedang berlangsung dari proses sesuai yang diinginkan. Recorder dipakai untuk mengetahui perubahan dari waktu dalam kondisi operasi atau mendapat rekaman dari harga hasil pengukuran. Diantara recorder ada recorder yang bersambung yang merekam harga hasil pengukuran terus menerus dengan pena perekam. Dalam merekam harga hasil pengukuran digunakan recorder jenis pencatat, recorder ini berganti-ganti merekam harga hasil pengukuran pada beberapa tempat dengan menggunakan switch-over otomatis.

II.10. Alat-alat Kontrol