Signal Transmitter Transmitter Pneumatik

lanjut signal dari transmitter dikirim ke indikatorrecordercontroller dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan. Kegunaan dari transmitter yang memberikan signal standart dan besaran proses proses variable yang diukur diantaranya : a. Peralatan lain seperti indikator, recorder, controller yang bekerja dengan standart signal yang sama agar berfungsi serbaguna, multi purpose. b. Memungkinkan pengiriman signal pada jarak jauh dan cepat serta aman. c. Secara keseluruhan menekan biaya investasi dan pengoperasian maupun pemeliharaan. Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem signal yang dipergunakan, yaitu sistem signal pneumatik dan sistem signal elektrik. Berdasarkan kedua sistem tersebut transmitter dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu 1. Transmitter Pneumatik 2. Transmitter Elektrik Pada umumnya transmitter ini adalah merupakan jalur pengirim signal dari alat-alat perasa sensor ke controller dan dari controller ke pengatur akhir control valve.

II.6. Signal Transmitter

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya output signal dari sistem pengukuran ada 2 macam yaitu signal elektrik dengan besaran arus atau tegangan, dan signal pneumatik dengan besaran yang digunakan adalah tekanan dari signal tersebut. Sebagai standarisasi signal yang keluar dari transmitter, baik elektrik atau pneumatik, dibuat hanya bekerja pada standart skala tertentu. Untuk signal pneumatik dibuat hanya bekerja pada standart skala tertentu, Universitas Sumatera Utara yaitu sebesar : 3 – 15 Psi 0-100 atau 0,2-1 kgcm 2 a. Bagian Perasa sensor 0-100, dan untuk signal elektrik bila signalnya dalam bentuk besaran arus maka skala kerjanya 4-20 mADC 0-100 atau 10-50 mADC 0-100 dan jika menggunakan signal tegangan skala kerjanya : 13 VDC 0-100 atau 0-10 VDC 0-100. Namur pada umumnya signal yang keluar dari transmitter elektrik hampir selalu lebih banyak dalam skala 4-20 mADC.

II.7. Transmitter Pneumatik

Pada dasarnya transmitter pneumatik adalah berfungsi untuk mengubah signal proses menjadi signal pneumatik serta mengirimkan signal pneumatik itu ke alat penerima seperti pencatat, pengatur dan penunjuk. Pokok utama transmitter adalah udara yang bertekanan dan biasanya sumber udara yang bertekanan 20 Psi atau 1,4 kgcm ² . Transmitter pneumatik ini dapat digunakan sampai jarak sekitar 200 meter. Transmitter pneumatik pada umumnya terdiri dari dua bagian yaitu Bagian perasa berfungsi untuk mengubah signal proses ke dalam bentuk gerak mekanik. Misalnya tekanan di dalam bejana sebelumnya adalah 10 Psi beberapa detik kemudian turun menjadi 9 Psi, perubahan sebesar 1 Psi ini adalah merupakan signal yang harus diubah oleh detektor ke dalam bentuk pergerakan mekanik. Detektor yang biasa dipakai dalam transmitter ini adalah - Meter bodi - Sel beda tekanan Differential Pressure Cell Universitas Sumatera Utara - Penggeser Displaces - Bola berisi cairan Liquid Filled Bulb b. Bagian Pengirim. Bagian pengirim dari transmitter ini berfungsi untuk mengubah gerak mekanik detektor ke dalam bentuk signal pneumatik.

II.8. Transmitter Elektrik