Dasar Pengukuran Debit Aliran

BAB IV Analisa Pengukuran Laju Aliran Pada Pipa

Menggunakan Plat Orifice Dengan Trasmitter Elektrik

IV.1. Dasar Pengukuran Debit Aliran

Pengendalian proses-proses pada industri sangatlah penting. Kuantitas bahan yang masuk dan keluar dari suatu proses perlu diketahui. Kebanyakan bahan-bahan yang ditransportasikan diusahakan dalam bentuk fluida. Karena pentingnya pencapaian kuantitas bahan yang sesuai dengan kebutuhan maka penting sekali mengukur debit aliran fluida di dalam pipa serta mempelajari keterpasangannya. Berbagai jenis alat pengukuran aliran digunakan, salah satu pengukuran aliran metode beda tekanan yang sering digunakan adalah plat orifice. Sebelum kita melakukan pengukuran pertama-pertama kita harus mengetahui jenis dan karakteristik fluida. Hal yang berhubungan dengan jenis dan karakteristik aliran fluida yang dimaksud disini adalah profil aliran dalam wadah tertutup pipa pada umumnya. Profil aliran dari fluida yang melalui pipa akan dipengaruhi oleh gaya momentum fluida yang membuat fluida bergerak didalam pipa, gaya viscous atau gaya gesekan yang menahan aliran pada dinding pipa dan fluidanya sendiri gesekan internal dan juga dipengaruhi oleh belokan pipa, valve dan sebagainya. Pada aliran turbulen gaya momentum aliran lebih besar dibanding gaya viscous dan pengaruh dari dinding pipa menjadi kecil. Karenanya aliran turbulen Universitas Sumatera Utara memberikan profil kecepatan yang lebih seragam dibanding aliran laminer, walaupun pada lapisan fluida dekat pipa tetap laminer. Profil kecepatan pada daerah transisi antara laminar dan turbulen dapat tidak stabil dan sulit untuk diperkirakan karena aliran dapat menunjukkan sifat dari daerah aliran laminar ataupun osilasi antara keduanya. Untuk mengetahui profil aliran fluida dilakukan dengan apa yang disebut bilangan reynold RD. Gayagesek m Gaymomentu R D = 2 0 0 0 R D = La m i n e r 2300 R D xD cp Liquid xQgpmxSg R D 3160 µ = = Tu rb ul en Dimana : R Plat orifice adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran D = Bilangan Reynold. Q gpm = Jumlah aliran dalam gallon per menit. Q cpm = Jumlah aliran dalan cubic feet per menit. D = Diameter pipa dalam inchi. Besarnya bilangan Reynold yang terjadi pada suatu aliran dalam pipa dapat menunjukkan apakah profil aliran tersebut laminer atau turbulen. Biasanya angka RD 2000 merupakan batas aliran laminer dan angka RD 2300 dikatakan aliran turbulen, sedangkan RD diantara keduanya dinyatakan sebagai aliran transisi. Karakteristik lain yang mempengaruhi pengukuran laju aliran adalah temperatur dan tekanan fluida tersebut. Universitas Sumatera Utara fluida berdasarkan beda tekanan yang berbentuk bulat yang tengahnya dibuat berlubang dengan pinggiran yang tajam. Untuk mengukur debit aliran fluida di dalam pipa dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut : Dimana : Q = Debit Aliran m 3 sec K = Koofisien. Gesekan 0,8251 A = Luas Penampang m ² ∆P = Perbedaan Tekanan mmHg g = Grafitasi Bumi m sec² ρ = Density Kgcm 3 2 4 xd A π = Luas Penampang : Dimana: A = Luas Penampang m 3 π = 3,14 d = Diameter Plat orifice m Maka kecepatan atau laju aliran dapat dihitung : Q = V x A Dimana: Q = Debit Aliran m 3 sec V = Kecepatan atau laju aliran msec A = Luas Penampang m 2 ρ P g A K Q ∆ = . . 2 . Universitas Sumatera Utara

IV.2. Penempatan Plat Orifice Pada Lokasi Peletakan Lubang Taps