Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal kerja, maka Modal Kerja sebesar Rp 268.605.879.200,-
Maka, Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 97.785.977.650,- + Rp 268.605.879.200,-
= Rp 366.391.856.900,- Modal investasi berasal dari:
• Modal sendirisaham-saham sebanyak 60 dari modal investasi total dari Lampiran E diperoleh modal sendiri = Rp 219.835.114.100,-
• Pinjaman dari Bank sebanyak 40 dar modal investasi total dari Lampiran E diperoleh pinjaman Bank sebanyak = Rp 146.556.742.760,-
10.2 Biaya Produksi Total BPT Total Cost TC
Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik beroperasi. Biaya produksi total meliputi:
10.2.1 Biaya Tetap BT Fixed Cost I FC
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak nergantung pada jumlah produksi, meliputi:
• Gaji tetap karyawan • Bunga pinjaman Bank
• Depresiasi dan amortisasi • Biaya tetap karyawan
• Biaya tambahan • Biaya Laboratorium, penelitian dan pengembangan
• Biaya asuransi • Pajak bumi dan bangunan
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh Biaya Tetap sebesar
Rp 64.803.928.920,-
Universitas Sumatera Utara
10.2.2 Biaya Variabel BV Variable Cost VC
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi, biaya variabel meliputi:
• Biaya bahan baku proses dan utilitas • Biaya pemasaran
• Biaya perawatan • Biaya variabel lainnya
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh Biaya Variabel sebesar
Rp 26.345.862.080,- Biaya produksi total, BPT = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 64.803.928.920,- + Rp 26.345.862.080,- = Rp 91.149.791.728,-
10.3 Total penjualan Total Sales
Penjualan diperoleh dari hasil produk Gas Metana, yaitu sebesar Rp 432.110.042.496,-
10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh: 1. Laba sebelum pajak
= Rp 448.312.043.888,- 2. Pajak penghasilan
= Rp 134.476.113.166,- 3. Laba setelah pajak
= Rp 313.835.930.722,-
10.5 Analisa Aspek Ekonomi 10.5.1 Profit Margin PM
Profit Margin adalah presentase perbandingan antara keuntungan sebelum
pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan. PM =
100 penjualan
total pajak
sebelum Laba
x
PM = 100
616 .
835 .
461 .
539 ,
888 .
043 .
312 .
448 x
Rp Rp
−
= 83,10
Universitas Sumatera Utara
10.5.2 Break Event Point BEP
Dari data feasibilities, BEP maksimum adalah 50, apabila nilai BEP ≥ 50
maka pabrik tersebut tidak layak untuk didirikan. BEP =
100 variabel
Biaya -
penjualan Total
tetap Biaya
x BEP =
100 ,
080 .
862 .
345 .
26 ,
616 .
835 .
461 .
539 ,
920 .
928 .
803 .
64 x
Rp Rp
Rp −
− −
−
= 12,6 Dari perhitungan diperoleh BEP = 12 ,6, maka pra rancangan pabrik ini layak.
10.5.3 Return on Investment ROI
Return on Investment adalah besarnya presentase pengembalian modal tiap
tahun dari penghasilan bersih. ROI =
100 x
ri Modalsendi
hpajak Labasetela
ROI = 100
, 900
. 856
. 391
. 366
, 722
. 930
. 835
. 313
x Rp
Rp −
−
= 85
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
• ROI ≤ 15 resiko pengembalian modal rata-rata • 15 ≤ ROI ≤ 45 resiko pengembalian modal rata-rata
• ROI ≥ 45 resiko pengembalian modal tinggi
Berdasrkan perhitungan diperoleh ROI sebesar 85 , sehingga pabrik yang akan didirikan termasuk resiko pengembalian modal rata-rata.
10.5.4 Pay Out Time POT
POT =
tahun x
ROI 1
1
ROI = −
− =
, 319
. 856
. 391
. 366
, 722
. 930
. 835
. 313
Investasi Modal
Total pajak
setelah Laba
Rp Rp
= 0,85
Universitas Sumatera Utara
POT = tahun
x 1
85 ,
1 = 1,17 tahun
POT selama 1,17 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal dengan asumsi bahwa perusahaan beroperasi dengankapasitas penuh tiap tahun.
10.5.5 Return on Network RON
Return on Network merupakan laba setelah pajak denga modal sendiri.
RON =
100 x
ri Modalsendi
hpajak Labasetela
RON = 100
, 100
. 114
. 835
. 219
, 722
. 930
. 835
. 313
x Rp
Rp −
−
= 42,7
10.5.6 Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return merupakan presentase yang menggambarkan
keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan besarnya sama.
Apabila Irr ternyata lebih besar dari bung riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka pabrik
dianggap rugu. Perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 70,5
Universitas Sumatera Utara
BAB XI KESIMPULAN