Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Identitas Diri Status Identitas Diri

Pembentukan identitas diri tidak berlansung secara rapi maupun secara tiba-tiba yang menimbulkan perubahan besar. Dalam bentuknya yang paling sederhana, perubahan idantitas melibatkan komitmen pada suatu arah vokasional, sikap ideologis, dan orientasi seksual. Mensintesakan komponen-komponen identitas dapat melibatkan proses yang panjang, menyita banyak energi, yang disertai dengan dengan berbagai negosiasi maupun afirmasi mengenai berbagai peran. Perkembangan identitas berlansung secara sedikit demi sedikit. Keputusan tidak dibuat sekali untuk berlaku seumur hidup, namun harus selalu diperbaharui dari waktu ke waktu Santrock, 2007.

1. Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Identitas Diri

Remaja selalu mencari identitas diri guna menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya, apakah dia masih kanak-kanak atau telah menjadi orang dewasa. Persepsi identitas diri remaja berkembang secara perlahan melalui pengulangan identifikasi saat masa kanak-kanak. Nilai dan standar moral orangtua akan dikombinasikan dengan nilai dan standar moral menjadi nilai dan standar baru. Remaja akan mensintesiskan ke dalam berbagai peran dan membentuk satu identitas diri yang bias diterimanya sacara personal oleh kelompoknya. Konsep dasar seperti ini membuat remaja selalu bereksperimen dalam menjalankan peran sesuai waktu dan situasi Pieter Lumongga, 2011. Adapun hal penting yang berkaitan dengan identitas diri adalah sebagai berikut Damaiyanti, 2012 : a. Berkembang sejak masa masa kanak-kanak, bersamaan dengan berkembangnya konsep diri. b. Individu yang memiliki perasaan identitas diri kuat akan memandang dirinya tidak sama dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya. c. Identitas jenis kelaminberkembang secara bertahap sejak bayi. Universitas Sumatera Utara d. Identitas jenis kelamin dimulai dengan konsep laki-laki dan perempuan serta banyak dipengaruhi oleh pandangan maupun perlakuan masyarakat. e. Kemandirian timbul dari perasaan berharga, menghargai diri sendiri, kemampuan, dan penguasaan diri. f. Individu yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya.

2. Status Identitas Diri

Perkembangan identitas remaja mengungkapkan gagasan-gagasan yang kaya mengenai berbagai pikiran dan perasaan remaja. Menurut Erikson, teori perkembangan identitas terdiri dari empat status identitas, atau cara yang ditempuh dalam menyelesaikan krisis identitas, yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan identity achievement. Ia mendefenisikan krisis sebagai suatu periode perkembangan identitas dimana individu berusaha melakukan eksplorasi terhadap berbagai alternative yang bermakna. Komitmen diartikan sebagai investasi pribadi mengenai hal-hal yang hendak individu lakukan. Status identitas tersebut diantaranya sebagai berikut Santrock, 2007 : a. Identity diffusion adalah kondisi remaja yang belum pernah mengalami krisis belum pernah mengeksplorasi berbagai alternative yang bermakna ataupun membuat komitmen apapun. Mereka tidak hanya membuat keputusan yang menyangkut pilihan pekerjaan atau ideology, mereke juga cenderung kurang berminat terhadap hal-hal semacam itu. b. Identity foreclosure adalah kondisi remaja yang telah menbuat komitmen namun tidak pernah mengalami krisis identitas. Status ini sering kali terjadi jika orangtua meneruskan komitmen pada remaja, biasanya secara otoriter. Dengan Universitas Sumatera Utara demekian, remaja dengan status identitas ini belum memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan, ideologis, dan pekerjaannya sendiri. c. Identity moratorium adalah kondisi remaja yang berada dipertengahan krisis namun belum memiliki komitmen yang jelas terhadap identitas tertentu. d. Identity achievement adalah kondisi remaja yang telah mengatasi krisis identitas dan membuat komitmen.

3. Gangguan Identitas Diri