demekian, remaja dengan status identitas ini belum memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan, ideologis, dan pekerjaannya sendiri.
c. Identity moratorium adalah kondisi remaja yang berada dipertengahan krisis
namun belum memiliki komitmen yang jelas terhadap identitas tertentu. d.
Identity achievement adalah kondisi remaja yang telah mengatasi krisis identitas dan membuat komitmen.
3. Gangguan Identitas Diri
Identitas remaja didahului dengan identitas masa kanak-kanak, pertanyaan utama seperti “Siapakah saya?” lebih sering muncul di masa remaja. Selama masa remaja,
identitas lebih banyak ditandai dengan upaya mencari keseimbangan antara kebutuhan otonomi dan kebutuhan keterjalinan. Mereka dihadapkan pada berbagai
peran mulai dari peran pekerjaan hingga peran dalam relasi romantik. Sebagai bagian dari eksplorasi identitasnya remaja mengalami psychosocial moratorium,
yaitu kesenjangan antara rasa aman masa kanak-kanak dengan otonomi di masa dewasa. Dalam proses mengeksplorasi mereka sering kali bereksperimen dengan
berbagai peran. Anak muda yang berhasil mengatasi dan menerima peran-peran yang saling berkonflik satu sama lain ini beridentifikasi dengan sebuah penghayatan
mengenai diri yang baru, yang menyegarkan dan dapat diterima. Remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas akan menderita kebingungan identitas identity
confusion. Mereka dapat menarik diri, mengisolasi diri dari kawan-kawan dan keluarga, atau membenamkan dirinya dalam dunia kawan-kawan dan kehilangan
identitasnya sendiri Santrock, 2007. Gangguan identitas merupakan suatu kegagalan individu untuk mengintegrasikan
berbagai identifikasi masa kanak-kanak ke dalam kepribadian psikososial dewasa
Universitas Sumatera Utara
yang harmonis. Adapun perilaku yang berhubungan dengan kerancuan identitas yaitu tidak ada kode moral, sifat kepribadian yang bertentangan, hubungan
interpersonal eksploitatif, perasaan hampa. Perasaan mengambang tentang diri sendiri, tingkat ansietas yang tinggi, ketidakmampuan untuk empati terhadap orang
lain Damaiyanti Iskandar, 2012. C.
Usia Remaja
Kata remaja berasal dari bahasa latin adolescentia yang berarti remaja yang mengalami kematangan fisik, emosi, mental, dan sosial. Piaget mengatakan bahwa masa
remaja ialah masa berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana individu tidak lagi merasa di bawah tingkatan orang dewasa, akan tetapi sudah dalam tingkatan yang
sama. Seseorang disebut remaja apabila perkembangan dan pertumbuhannya telah mengarah kepada kematangan seksual dengan memantapkan identitas dirinya sebagai
individu yang terpisah dari keluarga, persiapan diri menghadapi tugas-tugas perkembangan berikutnya, persiapan dalam menentukan masa depannya, dan akan
berkahir pada saat mencapai usia matang secara hukum Pieter Lumongga, 2011. Remaja didefenisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Istilah ini menunjuk pada masa awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya dimulai dari usia 14 tahun pada pria dan 12 tahun pada wanita. Menurut World Health
Organization WHO, batasan remaja secara umum adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun Proverawati, 2010.
Sekitar 1 miliar manusia atau setiap 1 di antara 6 penduduk dunia adalah remaja. Sebanyak 85 diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia jumlah remaja
dan kaum muda berkembang sangat cepat. Antara tahun 1970 dan 2000, kelompok umur 15-24 jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18 menjadi 21
Universitas Sumatera Utara
dari total jumlah populasi penduduk Indonesia. Remaja merupakan suatu masa kehidupan individu dimana terjadi eksplorasi psikologis untuk menemukan identitas diri.
Pada masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja, individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi lebih berbeda. Remaja mulai
mengembangkan diri dengan penilaian dan standar pribadi, tetapi kurang dalam interpretasi perbandingan sosial. Masa remaja adalah masa yang penting dalam
perjalanan kehidupan manusia. Golongan umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang bebas menuju masa dewasa yang menuntut tanggung
jawab Kusmiran, 2012.
1. Ciri-ciri Usia Remaja