dari total jumlah populasi penduduk Indonesia. Remaja merupakan suatu masa kehidupan individu dimana terjadi eksplorasi psikologis untuk menemukan identitas diri.
Pada masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja, individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi lebih berbeda. Remaja mulai
mengembangkan diri dengan penilaian dan standar pribadi, tetapi kurang dalam interpretasi perbandingan sosial. Masa remaja adalah masa yang penting dalam
perjalanan kehidupan manusia. Golongan umur ini penting karena menjadi jembatan antara masa kanak-kanak yang bebas menuju masa dewasa yang menuntut tanggung
jawab Kusmiran, 2012.
1. Ciri-ciri Usia Remaja
Usia remaja adolescence merupakan masa transisi peralihan dari masa kanak- kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,
psikis, dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja berkisar antara usia 13 13-21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, menurut Erikson, maka remaja akan
melalui masa krisis dimana remaja berusaha untuk mencari identitas diri search for self identity. Hal ini berarti terjadi proses perubahan pada diri setiap individu.
Aspek-aspek perubahan yang dialami oleh setiap individu meliputi fisik, kognitif, maupun psikososialnya. Menurut pandangan Gunarsa terdapat dua aspek yang dapat
dilihat sebagai ciri dari perkembangan usia remaja, yakni endogen dan exogen Dariyo, 2004.
a. Faktor endogen nature. Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan-
perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter yaitu yang diturunkan orangtuanya, misalnya bakat-minat,
kecerdasan, dan kepribadian. Jika kondisi fisik individu dalam keadaan
Universitas Sumatera Utara
normal berarti ia berasal dari keturunan yang normal pula yaitu tidak memiliki gangguan, dan orang tersebut akan memiliki pertumbuhan dan
perkembangan fisik yang normal. Hal itu menjadi modal bagi individu agar mampu mengenbangkan kompetensi kognitif, afektif maupun kepribadian
dalam proses penyesuaian diri adjustment di lingkungan hidupnya. b.
Faktor exogen nurture. Pandangan exogen menyatakan bahwa perubahan dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
berasal dari luar diri individu itu sendiri. Faktor ini diantaranya berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik berupa
tersedianya sarana dan fasilitas, sedangkan lingkungan sosial yaitu lingkungan dimana seseorang mengadakan relasi interaksi dengan individu
atau sekelompok individu yang ada di dalam lingkungannya tersebut. Menurut erikson, sebab lingkungan sosial budaya keluarga yang ditandai
dengan kehangatan kasih sayang dan perhatian akan menungkinkan anak untuk mengembangkan rasa percaya diri basic-trust kepada lingkungannya.
Sebaliknya, mereka yang tidak memperoleh kasih sayang dengan baik, cenderung menjadi anak yang sulit mempercayai lingkungannya. Dengan
demikian, rasanya akan sulit untuk mengembangkan potensi kognitif maupun kemampuan yang lain.
2. Tugas Perkembangan Remaja