Analisis citra Interpretasi Tutupan Lahan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir Menggunakan Citra Landsat 8

16 • Pada kotak “Contact information” isi seluruh data yang diminta sesuai dengan identitas yag sebenarnya, kemudian klik “Continue” • Setelah berhasil maka akan muncul pemberitahuan seperti gambar berikut, untuk selanjutnya dikonfirmasi ke e-mail • Buka e-mail, kemudian untuk mengkonfirmasi klik link yang tertera • Pada kotak “Registration Confirmation” isi “username” kemudian “Confirm registration” • Muncul pemberitahuan registration confirmed, kemudian klik link “Home” • Klik “Login” • Masukkan “Username” dan “Password” yang telah ada, kemudian klik “Sign In” • Pilih download option yang dipilih sebelumnya, maka akan muncul kotak dialog seperti digambar, lalu pilih “Level 1 GeoTIFF data product”, selanjutnya tunggu proses download hingga selesai.

3. Analisis citra

a. SubsetImage Subset image adalah memotong cropping citra untuk menentukan daerah kawasan yang diteliti dari citra tersebut. Adapun cara yang dilakukan pada tahap cropping ini yaitu: • Buka citra yang akan di cropping. Setelah citra terbuka, pada jendela layer klik menu OverlayVectors. Setelah jendela VectorParameter muncul, klik menu FileOpen Vector Layer. Muncul jendela Select VectorFilenames lalu pilih file yang akan dibuka. Pada format file, pilih shapefile [.shp]. Maka pada citra akan muncul file “shp” yang tumpang tindih dengan citra. 17 Gambar 2. Tumpang tindih batas kawasan dengan citra satelit • Pada jendela Vector Parameters, klik menu FileExport Active Layer to ROIs. Kemudian pilih Convert all records of an EVF layer to one ROI. Gambar 3. Jendela Export EVF Layers to ROI • Pada menu utama ENVI, klik Basic ToolsSubset data via ROI. Pilih file citranya OK 18 Gambar 4. Jendela Select Input File to Subset Via ROI • Pada jendela Spatial Subset via ROI Parameters, klik input ROI. Klik tanda panah pada Mask pixels outside of ROI agar menjadi YES. Tentukan nama dan tempat penyimpanannya. Gambar 5.Jendela Spatial Subset via ROI Parameters • Tunggu proses hingga selesai. Setelah itu pada jendela Available Band List muncul citra yang telah di crop. 19 Gambar 6.Citra yang telah berhasil di crop b. Klasifikasi citra Klasifikasi citra bertujuan untuk pengelompokan atau melakukan segmentasi terhadap kenampakan-kenampakan yang homogen dengan menggunakan teknik kuantitatif.Klasifikasi dilakukan dengan cara terbimbing berdasarkan karakteristik objek secara segmentasi object based segmentation dilakukan dengan klasifikasi terbimbing karena dengan menggunakan metode ini klasifikasi yang dihasilkan lebih akurat.Klasifikasi terbimbing merupakan metode yang dipandu dan dikendalikan sebagian besar atau sepenuhnya oleh pengguna dalam proses pengklasifikasiannya. Intervensi pengguna dimulai sejak penentuan training area hingga tahap pengklasterannya.Klasifikasi terbimbing dalam hal ini mensyaratkan kemampuan pengguna dalam penguasaan informasi lahan terhadap areal kajian. 20 Adapun langkah yang dilakukan dalam klasifikasi citra yaitu: • Buka citra yang akan di klasifikasi. Setelah terbuka, pada jendela ENVI 4.7 klik Basic toolsRegion Of InterestROI Tools. Klik pilihan image pada window, kemudian deliniasi training area dan save data ROI. Gambar 7. Deliniasi training area • Setelah selesai di interpretasi, selanjutnya dilakukan klasifikasi terbimbing menggunakan metode maximum likelihood. Pilih menu ClassificationSupervisedMaximum Likelihood. Gambar 8. Klasifikasi terbimbing • Selanjutnya dilakukan akurasi untuk mengetahui persentasi kebenaran dari tahap interpretasi dengan cara pada ENVI klik ClassificationPostClassificationConfusion MatrixUsing Ground Truth ROIs. Apabila persentasi ≥ 85 maka data yang dihasilkan dapat diterima 21 dan dapat dilanjutkan ke langkah berikutnya. Berikut adalah hasil akurasi menggunakan metode confusion matrix yang telah dilakukan. Gambar 9.Confusion matrix c. Uji Ketelitian Uji ketelitian bertujuan untuk menguji kebenaran dari hasil interpretasi yang diperoleh dengan cara pengecekan di lapangan serta pengukuran beberapa titik sampel area yang dipilih dari setiap bentuk penutuppenggunaan lahan yang homogen. Seperti halnya dengan beberapa analisa spasial lainnya, sebelum hasil klasifikasi dapat benar-benar digunakan perhitungan tingkat akurasi merupakan prasyarat mutlak yang harus dilakukan setelah kegiatan klasifikasi.Akurasi merupakan perbandingan antara data hasil klasifikasi dengan kondisi lapangan. Dengan kata lain, dalam prosesnya, pengguna harus melakukan pengecekan dan pengambilan beberapa sampel dilapangan sebagai pembanding. 22 Perhitungan akurasi dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satu metodenya adalah confusion matrix.Pada prinsipnya, confusion matrix menyusun data hasil klasifikasi dan hasil pengamatan di lapangan dalam sebuah tabel perbandingan persentase.

4. Ground Check Lapangan