24
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Radiologi Diagnostik Rumah Sakit Pirngadi Medan.
3.2 Alat Dan Bahan Penelitian
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah Pesawat CTScan, Monitor CT-Scan, laser imagerprinter, illuminator, densitometer dan
bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah citra CT-Scan sinus paranasal. Seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 CT Scan 64 Slice Pirngadi Medan Gambar 3.1 diatas merupakan alat CT Scan 64 slice. Adapun spesifikasi
pesawat CT Scan pada gambar 3.1 diatas sebagai berikut: 1.
Merk : Siemen Somatom Definition As
2. Detector
: 2x stellar infinity detector with 3D anti scatter collimator
3. Rotation time : Up to 0,25 s
4. Generator power : 240 kw 2x120kw
5. Gantry opening : 78 cm
6. Max Scan speed : 737mms with turbo flash
Gambar 3.2 Monitor CT-Scan
Gambar 3.2 diatas merupakan monitor CT Scan yang berfungsi untuk
menampilkan data citra CT Scan pada layar monitor.
Gambar 3.3 Laser imagerprinter Gambar 3.3 diatas merupakan laser imagerprinter yang berguna untuk
mencetak gambar pada citra single emulsi.
Gambar 3.4 Illuminator Gambar 3.4 diatas merupakan alat illuminator yang berfungsi Untuk
melihat hasil CT Scan setelah menjadi citra.
Gambar 3.5 Densitometer
Gambar 3.5 di atas merupakan alat densitometer yang berfungsi sebagai
alat pengukur densitas yang mempunyai skala 0 sampai 4,5. Adapun spesifikasi alat densitometer yang digunakan sebagai berikut:
Manufacturer’s Name : X-Rite, Incorporated
Manufacuter’s Address : X-Rite, Incorporated
SiemensstraBe 12b.63263 Neu-Isenburg Germany
Model Name : Densitometer
Model No : 301
Directives Conformance : EMC2004108EC LVD200695EC
3.3 Prosedur Penelitian Pemeriksaan CT Sinus Paranasal
Adapun Prosedur Pemeriksaan CT-Scan Sinus Paranasal yang dilakukan pada penelitian adalah :
a. Persiapan Pasien
Persiapan pasien untuk pemeriksaan CT-Scan Sinus Paranasal adalah sebagai berikut :
Semua benda metalik harus disingkirkan dari daerah yang diperiksa, termasuk anting, kalung, dan jepit rambut. Pasien harus diinstruksikan
agar mengosongkan vesika urinarianya sebelum pemeriksaan dilakukan, karena jika vesika urinaria penuh akan terganggu oleh jeda waktu ke
kamar kecil. Komunikasikan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan sejelas-jelasnya agar pasien nyaman dan mengurangi pergerakan sehingga
dihasilkan kualitas gambar yang baik Seeram, 2001.
b. Teknik Pemeriksaan
Pemeriksaan CT-Scan Sinus paranasal dengan kasus mass, lesi dan tumor menggunakan beberapa irisan, yaitu potongan axial dan potongan coronal.
Untuk potongan axial dengan posisi pasien berbaring supine di atas meja pemeriksaan. Kedua lengan di samping tubuh, kaki lurus ke bawah dan
kepala berada di atas headrest bantalan kepala. Posisi pasien diatur senyaman mungkin. Kepala diletakkan tepat di terowongan gantry, mid
sagital plane segaris tengah meja. Mid axial kepala tepat pada sumber terowongan gantry seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.6 Potongan Axial Untuk potongan coronal ini merupakan teknik khusus dengan cara pasien
berbaring prone di atas meja pemeriksaan dengan bahu diganjal bantal. Kepala digerakkan ke belakang hiperekstensi sebisa mungkin dengan membidik menuju
vertikal. Gantry sejajar dengan tulang-tulang wajah. Kepala tegak alat fiksasi atau digerakkan ke belakang hiperekstensi sebisa mungkin dan diberi agar tidak
bergerak seperti pada gambar 3.3.
Gambar 3.7 Potongan Coronal
3.4 Prosedur pengukuran densitas film CT Scan Sinus Paranasal pengguna gigi palsu implan dengan alat densitometer
Langkah langkah yang dilakukan untuk mendapatkan nilai densitas kerapatan optik dari film CT Scan sebagai berikut :
1. Siapkan alat densitometer, yang sudah dikalibrasi.
2. Nyalakan densitometer dengan cara menekan tombol ONOF pada posisi
ON di depan dan di belakang alat. 3.
Tekan tuas dari densitometer hingga menyentuh permukaan lampu sensor densitometer dan tekan tombol measure bersamaan dengan tombol null.
4. Letakkan film CT Scan di atas lampu sensor Densitometer, untuk setiap
film dengan perubahan slice thickness 1 mm, 3 mm, 5 mm, 7 mm sebanyak tiga kali untuk satu titik, lalu tekan tuas dari densitometer hingga
menyentuh permukaan lampu sensor densitometer dan tekan tombol measure.
5. Ini dilakukan pada empat area film untuk setiap perubahan slice thickness.
6. Lihat angka densitas film CT Scan Sinus Paranasal yang ditampilkan
densitometer. 7.
Posisikan film CT Scan yang akan didensitometer,sesuai dengan tempat yang diinginkan.
8. Untuk masing-masing titik yang di tentukan diukur berulang sebanyak tiga
kali, dengan cara menekan tuas dari densitometer hingga menyentuh permukaan lampu sensor densitometer dan tekan tombol measure sampai
lampu sensor padam, sehingga diperoleh nilai densitas film CT Scan pada
monitor densitometer. Kemudian hasil dicatat pada kolom kerja.
Adapun daerah pengukuran dengan menggunakan densitimeter seperti
pada gambar 3.8 dibawah ini :
Gambar 3.8 Daerah Pengukuran Dengan Densitometer
9. Dari hasil yang diperoleh akan dianalisa untuk mendapatkan citra yang
lebih akurat.
Kiri Atas Kiri Bawah
Kanan Atas Kanan Bawah
Gigi Palsu Implan Gigi kanan bagian atas
3.5 Flow Chart Penelitian