Populasi dan sampel Teknik pengumpulan data

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1Jenis Penelitian Untuk mengetahui efek larvasida daun srikaya Annona squamosa dibandingkan dengan temefos Abate 1, Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan penelitian post test only control group design . 4.2Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan Desember 2015. Penelitian dilakukan setelah mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.2.2 Tempat

A. Ekstraksi Proses ekstraksi daun srikaya Annona squamosa dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. B. Pengamatan efek larvasida Proses pengamatan efek larvasida ekstrak daun buah srikaya Annona squamosa terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.3 Populasi dan sampel

4.3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh larva nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak pada tempat perkembangbiakan buatan yang disiapkan oleh peneliti. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini 175 larva nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak pada tempat perkembangbiakan buatan yang disiapkan oleh peneliti pada setiap kelompok uji dimana terdapat 25 larva nyamuk WHO, 2005 pada setiap tabung penelitian. A. Kriteria inklusi a. Larva nyamuk Aedes aegypti instar IIIIV b. Larva nyamuk Aedes aegypti dalam keadaan hidup B. Kriteria eksklusi a. Larva nyamuk Aedes aegypti cacat b. Larva nyamuk Aedes aegypti kurang aktif

4.3.3 Besar Sampel

Besarnya sampel penelitian setiap tabungnya adalah 25 larva nyamuk WHO, 2005 untuk melihat daya larvasida ekstrak daun srikaya Annona squamosa terhadap larva Aedes aegypti dimana terdapat 7 tabung secara keseluruhan, yaitu 5 tabung untuk ekstrak daun srikaya Annona squamosa dengan konsentrasi yang berbeda 0,01; 0,025; 0,05; 0,075, 0,1 Costa et. al., 2014, 1 tabung untuk temefos sebagai kontrol positif, dan 1 tabung untuk kontrol negatif. Agar penelitian valid, diperlukan pengulangan untuk tiap perlakuan yang dihitung dengan rumus: t – 1r – 1≥15 Keterangan: t : jumlah perlakuan r : jumlah replikasi Pada penelitian ini terdapat 7 perlakuan, sehingga didapatkan pengulangan yang harus dilakukan adalah sebanyak 4 kali. Total sampel yang harus disediakan adalah 700 larva nyamuk Aedes aegypti. Universitas Sumatera Utara

4.3.4 Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara randomisasi dimana larva yang memenuhi kriteria inklusi diambil secara acak dan dimasukkan ke dalam tabung penelitian.

4.4 Teknik pengumpulan data

4.4.1 Alat dan Bahan

4.4.1.1 Alat

No. Alat Fungsi 1. Timbangan Menimbang berat daun buah srikaya Annona squamosa yang akan diekstrak 2. Lemari pengering Mengeringkan daun srikaya Annona squamosa dengan menggunakan lampu pijar. 3. Kertas perkamen Alas daun srikaya Annona squamosa di dalam lemari pengering 4. Alat perkolasi Pembuatan ekstrak cair 5. Aluminium foil Menutup alat perkolasi 6. Rotary evaporator Pembuatan ekstrak kental 7. Kapas Penyaring yang diletakkan di dalam alat perkolasi 8. Botol Wadah penyimpanan ekstrak daun buah srikaya Annona squamosa 9. Ember hitam Wadah tempat perkembangbiakan nyamuk buatan untuk larva Aedes aegypti 10. Kayu Tempat peletakan telur nyamuk Aedes aegypti 11. Kertas saring Membalut kayu agar kayu tetap lembab dan penyaring di dalam alat perkolasi 12. Penciduk Menciduk larva Aedes aegypti Universitas Sumatera Utara 13. Kasa Menutup tempat perkembangbiakan nyamuk buatan setelah terdapat telur nyamuk 14. Mikroskop Mengecek bahwa benar larva pada tempat perkembangbiakan nyamuk buatan adalah larva Aedes aegypti 15. Gelas Beker Wadah pengamatan efek larvasida ekstrak daun srikaya Annona squamosa dan temefos terhadap larva nyamuk Aedes aegypti 16. Jam Mengukur lamanya waktu penelitian 17. Lembar pengamatan Mengisi hal-hal yang diamati dari penelitian

4.4.1.2 Bahan

No. Bahan Fungsi 1. Daun buah srikaya Annona squamosa Bahan ekstrak 2. Etanol 70 Larutan dalam mengekstraksi daun buah srikaya Annona squamosa 3. Larva nyamuk Aedes aegypti Bahan perlakuan 4. Air keran Media pada tempat perkembangbiakan nyamuk buatan

4.4.2 Cara Pengambilan Data Prosedur Kerja

4.4.2.1 Penyediaan bahan ekstrak

Penyediaan dari bahan ekstrak terdiri dari pengambilan dan pengolahan bahan ekstrak dengan cara: Universitas Sumatera Utara 1. Pengambilan bahan ekstrak Bahan ekstrak yang diambil adalah daun srikaya Annona squamosa yang langsung dipetik dari pohonnya di Kelurahan Bandar Senembah, Kotamadya Binjai. 2. Pengolahan bahan ekstrak Bahan ekstrak dicuci, ditiriskan, dan ditimbang. Kemudian bahan ekstrak di masukkan ke dalam lemari pengering selama 5 hari sampai benar-benar kering dimana bahan yang kering akan hancur ketika diremas. Bahan yang sudah kering disebut simplisia.

4.4.2.2 Pembuatan ekstrak

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Simplisia daun srikaya Annona squamosa dihaluskan sampai menjadi bentuk serbuk 2. Serbuk simplisia daun srikaya Annona squamosa direndam dalam etanol 70 selama 3 jam. Proses ini disebut sebagai maserasi antara. 3. Masukkan ke dalam alat perkolasi dengan hati-hati sambil ditekan. 4. Tuangkan etanol 70 secukupnya sampai serbuk simplisia terendam. 5. Tutup alat perkolasi dan biarkan selama 24 jam. 6. Buka keran alat perkolasi, biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit dan tambahkan etanol 70 berulang-ulang agar simplisia selalu terendam. 7. Perkolasi dihentikan jika tetesan sudah tidak berwarna lagi. Hasil perkolasi disebut ekstrak cair. 8. Masukkan ekstrak cair kedalam rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak pekat. 9. Simpan dalam wadah. Universitas Sumatera Utara

4.4.2.3 Persiapan sampel

Sampel didapatkan dengan cara membuat tempat perkembangbiakan nyamuk buatan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Isi ember hitam dengan air keran 2. Letakkan ember hitam berisi air di luar rumah yang tidak terkena tanah dan terlindungi dari hujan. 3. Masukkan kayu yang telah dililit dengan kertas saring ke dalam ember. 4. Setelah terdapat telur-telur nyamuk, kertas saring yang terdapat telur nyamuk di bawa ke Laboratorium Parasitologi FK USU. 5. Rendam kertas saring ke dalam air. Telur akan menetas setelah teerendam air. Tutup dengan kain kasa. 6. Setelah menjadi larva, ambil sedikit larva dengan penciduk. 7. Periksa di bawah mikroskop apakah benar larva yang berkembang adalah larva nyamuk Aedes aegypti . 8. Jika benar, periksa juga instar dari larva. Kriteria inklusi sampel adalah instar IIIIV. 9. Jika memenuhi kriteria inklusi sampel, lakukan penelitian.

4.4.2.4 Pengamatan efek larvasida

Efek larvasida dapat diamati dengan cara : 1. Masukkan 25 larva ke dalam masing-masing tabung penelitian yang sudah diisi ekstrak daun buah srikaya Annona squamosa berbagai konsentrasi 0,01; 0,025; 0,05; 0,075, 0,1, temefos, dan kontrol negatif air. 2. Amati jumlah larva yang mati pada tabung reaksi setiap 24 jam. 3. Pengamatan dilakukan sampai 48 jam setelah pemberian perlakuan. 4. Catat pada lembar pengamatan. Universitas Sumatera Utara

4.5 Pengolahan dan Analisis Data