Insektisida temefos adalah insektisida golongan organofosfat yang sering digunakan untuk pengendalian larva
Aedes aegypti
di TPA dengan konsenstrasi 1 ppm 1 gram temefos 1 dalam 10 liter air. Temefos dikenal sebagai abate pada
kalangan masyarakat. Hoedojo dan Zulhasril, 2008 Temefos banyak digunakan untuk pengendalian vektor dengue karena
biaya yang murah dan dapat diterima oleh masyarakat. Namun, karena penggunaannya yang sangat luas, resistensi
Aedes aegypti
terhadap temefos banyak dilaporkan di Amerika Latin Brazil, Kuba, Argentina, Peru, dan
Kolombia Grisales
et. al.
, 2013, Thailand Jiranjanakit, 2007, Banjarmasin Istiana
et al
., 2012 , dan Surabaya Rahardjo, 2006. Terdapat 3 enzim utama yang berhunbungan dengan resistensi dari
Aedes aegypti
terhadap temefos, yaitu
glutathione S-transferases
GST
, cytochrome P450 monooxygenases
CYP450
and carboxylesterases
CE Marcombe, 2009. Walaupun diperkirakan paparan temefos kepada manusia melalui makanan
dan air minum rendah, terdapat kemungkinan paparan langsung temefos kepada manusia melalui air minum ketika temefos diberikan langsung pada wadah
penyimpanan air minum WHO, 2009. Temefos merupakan insektisida golongan organofosfat. Keracunan organofosfat pada manusia dapat menyebabkan
gangguan pada sistem neurologis, respiratorik, dan kardiovaskular yang dapat berakhir kepada kematian Peter
et al.
, 2014.
2.3 Srikaya
Annona squamosa
2.3.1 Taksonomi Srikaya
Annona squamosa
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Ranunculalae
Famili : Annonaceae
Universitas Sumatera Utara
Genus : Annona
Spesies :
Annona squamosa
Syamsuhidayat, 1991 dalam CRCC, 2012
2.3.2 Nama lain Srikaya
Annona squamosa
Indonesia : Srikaya, atis
Inggris : Sugar apple
Melayu : Buah Nona, Sri kaya CRCC, 2012
Folorunso dan Olorode, 2006 Gambar 2.10 Buah, ranting, daun, bunga, dan biji Srikaya
Annona squamosa
2.3.3 Kandungan kimia Srikaya
Annona squamosa
Srikaya
Annona squamosa
mengandung zat aktif
acetogenin
.
Acetogenin
adalah metabolit sekunder dari poliketida asam asetat. Senyawa ini memiliki rantai panjang alifatik dengan kelompok fungsional hidroksil, karbonil asetil, dan
cincin terminal γ-lakton dengan cincin 1-3 tetrahidrofuran Costa
et. al.
, 2014.
Universitas Sumatera Utara
Acetogenin
memiliki struktur kimia :
IUPAC, 2006 Gambar 2.11 Struktur Kimia
Acetogenin Acetogenin
telah diteliti memiliki efektivitas sebagai: a.
Antitumor b.
Antidiabetik c.
Antibakteri d.
Antihelmintik e.
Hepatoprotektor Saha, 2011 f.
Antikonvulsan Porwal
et. al
.,2011 g.
Anti kutu rambut Intaranongpai
et al
., 2006 Bagian-bagian dari pohon srikaya
Annona squamosa
telah digunakan sebagai insektisida secara tradisional. Biji dan daunnya digunakan untuk
membunuh kutu kepala dan tubuh.
Acetogenin
yang diekstrak dari daun, batang, dan biji
Annonaceae
memiliki aktivitas terhadap serangga Leatemia dan Isman, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
3.2 Variabel penelitian
3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak daun srikaya
Annona squamosa
dalam berbagai konsentrasi 0,01; 0,025; 0,05; 0,075; 0,1, Temefos Abate 1 sebagai kontrol positif dan Air sebagai kontrol negatif.
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kematian larva
Aedes aegypti
.
Ekstrak daun buah srikaya Annona
squamosa
Kematian larva Aedes Aegypti
Kontrol positif Temefos Abate
1 0,01
0,025 0,05
0,075 0,1
LC
50
Acetogenin
Kontrol Negatif Air
Universitas Sumatera Utara
3.3 Defenisi Operasional