4.5 Pengolahan dan Analisis Data
Data hasil pengamatan akan diolah secara komputerisasi dan dianalisis dengan uji
one way
ANOVA
Analysis of variance
untuk mengetahui perbedaan jumlah kematian larva
Aedes aegypti
antar kelompok uji, kemudian uji LSD
Least Significance Difference
untuk mengetahui pasangan mean yang perbedaannya signifikan dan analisis probit untuk mengetahui efek larvasida
ekstrak daun srikaya
Annona squamosa
pada larva
Aedes aegypti
yang dinyatakan dengan LC
Lethal Concentration
Dahlan, 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini melalui beberapa tahap yang mencakup beberapa lokasi. Bahan ekstrak daun Srikaya
Annona squamosa
dikumpulkan di Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat, Kotamadya Binjai. Pembuatan
ekstrak daun srikaya
Annona squamosa
dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan
Tri Dharma USU, sedangkan pemantauan efikasi ekstrak daun srikaya
Annona squamosa
terhadap larva
Aedes aegypti
dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan
Universitas USU. Universitas Sumatera Utara terletak di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan
total area 122 hektar.
5.1.2 Deskripsi karakteristik sampel
Sampel pada penelitian ini adalah larva
Aedes aegypti
instar III dan IV yang dipilih secara acak
simple random sampling
. Sampel dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ada. Sampel didapatkan dengan memerangkap
telur nyamuk ovitrap, kemudian merendam telur dengan air sumur sampai menjadi larva instar III dan IV di dalam rumah. Oleh karena telur direndam secara
bersamaan, sampel dapat dikatakan homogen. Sebelum penelitian, larva diidentifikasi dahulu dengan memperhatikan posisi istirahat larva terhadap
permukaan air untuk memastikan larva tersebut merupakan larva
Aedes aegypti
. Sampel dimasukkan ke dalam wadah penelitian yaitu kontainer plastik masing-
masing 25 ekor.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Data Efek Larvasida
Tabel 5.1 Jumlah kematian larva
Aedes aegypti
pada pemantauan 24 dan 48 jam 24 Jam
48 Jam P1
P2 P3
P4 Mean
P1 P2
P3 P4
Mean 0,01
2 3
1 2
2 8
9 7
8 8
0,025 5
5 6
7 5,75
12 13
12 11
12 0,05
10 11
9 10
10 16
15 16
14 15,25
0,075 14
13 14
15 14
19 19
20 21
19,75 0,1
18 19
19 20
19 23
24 25
24 24
K+ 25
25 25
25 25
25 25
25 25
25 K-
Keterangan: P : Pengulangan
K+ : Kontrol positif K- : Kontrol Negatif
5.1.4 Hasil Analisa Statistik
Sebelum menganalisis data, data terlebih dahulu diuji normalitasnya untuk mengetahui distribusi data penelitian.
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas Data Shapiro-wilk
Konsentrasi Sig.p
Normalitas Pemantauan
24jam 0,01
.683 Normal
0,025 .272
Normal 0,05
.683 Normal
0,075 .683
Normal 0,1
.683 Normal
Pemantauan 48jam
0,01 .683
Normal 0,025
.683 Normal
0,05 .272
Normal 0,075
.272 Normal
0,1 .683
Normal
Universitas Sumatera Utara
Data yang dimasukkan ke dalam spss adalah sebanyak 28 data 7 wadah dengan 4 pengulangan. Oleh karena jumlah data yang kecil 50, maka uji
normalitas yang digunakan adalah uji normalitas Shapiro-Wilk Dahlan, 2012. Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk terhadap jumlah kematian larva pada
setiap konsentrasi, didapatkan nilai p0,05 pada semua konsentrasi 0,01; 0,025; 0,05; 0,075; 0,1 pemantauan 24 jam dan 48 jam. Berdasarkan nilai
p dari uji normalitas Shapiro-Wilk, maka dapat disimpulkan bahwa data setiap konsentrasi berdistribusi normal, sehingga dapat dilakukan uji parametrik seperti
one-way ANOVA
.
Tabel 5.3 Hasil
one-way ANOVA
Sig.p Signifikansi
Pemantauan 24jam .000
Signifikan Pemantauan 48jam
.000 Signifikan
Nilai p
one-way ANOVpA
menunjukkan angka 0,000 0,05 pada pemantauan 24 jam dan 48 jam, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata kematian larva yang signifikan. Untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai perbedaan, maka dilakukan uji Post Hoc. Sebelum
melakukan uji Post Hoc, uji varian perlu dilakukan untuk menentukan uji Post Hoc yang akan digunakan.
Tabel 5.4 Hasil uji varian
Sig.p Varian
Pemantauan 24jam .226
Homogen Pemantauan48jam
.102 Homogen
Uji Varian menunjukkan nilai p 0,226 pada pemantauan 24 jam dan 0,102 pada pemantaun 48 jam. Kedua nilai tersebut menunjukkan p0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa varian data kematian larva yang homogen. Oleh karena uji
Universitas Sumatera Utara
one-way ANOVA
signifikan dan varian homogen, maka analisis Post Hoc yang akan digunakan adalah
Least Significance Difference
LSD. Tabel 5.5 Hasil analisis
Least Significance Difference
pada pemantauan 24 jam
Konsentrasi Dibandingkan
Konsentrasi Sig.p
Signifikansi 0,01
0,025 .000
Signifikan 0,05
.000 Signifikan
0,075 .000
Signifikan 0,1
.000 Signifikan
Air .001
Signifikan Abate
.000 Signifikan
0,025 0,05
.000 Signifikan
0,075 .000
Signifikan 0,1
.000 Signifikan
Air .000
Signifikan Abate
.000 Signifikan
0,05 0,075
.000 Signifikan
0,1 .000
Signifikan Air
.000 Signifikan
Abate .000
Signifikan 0,075
0,1 .000
Signifikan Air
.000 Signifikan
Abate .000
Signifikan 0,1
Air .000
Signifikan Abate
.000 Signifikan
Air Abate
.000 Signifikan
Analisis
Least Significance Difference
LSD menunjukkan semua pasangan perbandingan pada pemantauan 24 jam memiliki nilai p0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua pasangan perbandingan memiliki perbedaan mean yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Hasil analisis
Least Significance Difference
pada pemantauan 48 jam
Konsentrasi Dibandingkan
Konsentrasi Sig.p
Signifikansi 0,01
0,025 .000
Signifikan 0,05
.000 Signifikan
0,075 .000
Signifikan 0,1
.000 Signifikan
Air .000
Signifikan Abate
.000 Signifikan
0,025 0,05
.000 Signifikan
0,075 .000
Signifikan 0,1
.000 Signifikan
Air .000
Signifikan Abate
.000 Signifikan
0,05 0,075
.000 Signifikan
0,1 .000
Signifikan Air
.000 Signifikan
Abate .000
Signifikan 0,075
0,1 .000
Signifikan Air
.000 Signifikan
Abate .000
Signifikan 0,1
Air .000
Signifikan Abate
.070 Tidak Signifikan
Air Abate
.000 Signifikan
Analisis
Least Significance Difference
LSD menunjukkan semua pasangan perbandingan pada pemantauan 48 jam memiliki nilai Sig.P 0,05
kecuali perbandingan antara konsentrasi 0,1 ekstrak daun srikaya
Annona squamosa
dengan abate yang memiliki nilai Sig.P 0,070 0,05. Kesimpulan dari analisis
Least Significance Difference
LSD pada pemantauan 48 jam adalah semua pasangan perbandingan selain perbandingan antara memiliki perbedaan
Universitas Sumatera Utara
mean yang signifikan, kecuali perbandingan konsentrasi 0,1 ekstrak daun srikaya
Annona squamosa
dengan abate memiliki perbedaan rerata yang tidak signifikan.
Untuk menentukan konsentrasi yang efektif untuk membunuh larva, maka diperlukan analisis probit. Konsentrasi ekstrak daun srikaya
Annona squamosa
yang efektif untuk membunuh larva
Aedes aegypti
dinyatakan dengan
Lethal concentration
50 LC
50
.
Tabel 5.7 Hasil analisis Probit
IK95 Konsentrasi
Minimum Maksimum
LC
1
0.004 0.002
0.006 LC
2
0.006 0.003
0.008 LC
3
0.007 0.004
0.010 LC
4
0.008 0.005
0.011 LC
5
0.009 0.006
0.012 LC
6
0.010 0.007
0.013 LC
7
0.011 0.007
0.014 LC
8
0.012 0.008
0.015 LC
9
0.012 0.009
0.016 LC
10
0.013 0.010
0.017 LC
20
0.022 0.017
0.026 LC
30
0.031 0.026
0.036 LC
40
0.043 0.037
0.049 LC
50
0.057 0.050
0.066 LC
60
0.076 0.065
0.091 LC
70
0.103 0.086
0.131 LC
80
0.148 0.118
0.202 LC
90
0.234 0.181
0.370 LC
99
0.793 0.493
1.586
Berdasarkan tabel analisis probit di atas, didapatkan
Lethal Concentration
50 LC
50
dengan konsentrasi 0,057.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan