gliserol dengan triasilgliserol minyak atau lemak. Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi gliserolisis Hasanuddin,2001.
Reaksi gliserolisis dapat berlangsung dengan adanya katalis alkali gliserolisis kimia maupun dengan menggunakan biokatalis lipase gliserolisis enzimatik.
Peneliti sebelumnya telah melakukan reaksi gliserolisis lemak mentega dengan menggunakan katalis NaOH dimana dihasilkan 80 digliserida dan kurang dari 5
monogliserida Tiankui,2004. ,Suppes,2001 telah melakukan reaksi gliserolisis antara minyak kacang kedelai soybean oil menggunakan katalis CaO dan CaCO
3
pada temperatur 210 C dimana diperoleh konversi produk sebesar 95. Yumin,
2003 juga telah melakukan reaksi gliserolisis minyak kelapa dengan gliserol dengan metode pengadukan menggunakan berbagai katalis seperti NaOH, KOH dan NaOCH
3
dengan menggunakan titrasi untuk menentukan kadar monogliserida yang diperoleh.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan reaksi gliserolisis minyak kelapa dengan menggunakan katalis NaOH pada temperatur 210
C dan 230
C. Penentuan kadar monogliserida dan digliserida yang diperoleh ditentukan kadarnya dengan analisa GC.
1.2. Permasalahan
Dalam proses gliserolisis ada beberapa kondisi reaksi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan monogliserida dan digliserida, yaitu antara lain jumlah mol gliserol,
suhu, waktu reaksi, dan jenis katalis yang digunakan. Untuk itu bagaimanakah pengaruh perbandingan mol gliserol dengan minyak kelapa terhadap produk
gliserolisis menggunakan katalis NaOH pada temperatur 210 C dan 230
C.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh perbandingan mol gliserol dengan minyak kelapa terhadap produk gliserolisis menggunakan katalis NaOH pada temperatur 210
C dan 230
C
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber infomasi yang berguna untuk pengembangan produk dari industri oleokimia.
1.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA-USU Medan dan analisa GC dilakukan di salah satu perusahaan swasta di Medan
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen laboratorium, dimana bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan produk-produk dari EāMerck seperti:
dietil eter, asam sitrat. Gliserol yang digunakan diperoleh dari PT SOCCI, pabrik pengolahan minyak nabati. Minyak kelapa yang digunakan diperoleh dari swalayan
Hypermart yang ada di kota Medan. Hasil gliserolisis yang diperoleh ditentukan kadar monogliserida digliserida dan trigliseridanya dengan menggunakan analisa GC.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Oleokimia
Oleokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang proses pengolahan asam lemak dan gliserol serta derivatnya, baik yang dihasilkan dari
minyak atau lemak maupun hasil sintesis dari produksi etilena dan propilena secara industri petrokimia.
Oleokimia mencakup pengertian sebagai proses pembuatan asam lemak dan turunannya serta proses pengolahannya dari berbagai reaksi sintesis kimia, sehingga
menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk kebutuhan manusia Riechter dan Knaut, 1984.
Oleokimia alami merupakan senyawa kimia yang berasal dari minyak dan lemak tumbuh-tumbuhan yang diperoleh dengan cara saponifikasi diikuti hidrolisis
sehingga menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Dari asam lemak ini dapat dibuat turunan asam lemak seperti alkohol asam lemak, amina asam lemak dan lain-
lain. Sedangkan oleokimia sintesis berasal dari petrokimia misalnya pembuatan alkohol asam lemak dari etilena serta gliserol dari propilena Austin, 1985.
. Bahan oleokimia yang dihasilkan dari produk petrokimia yang diolah dari hasil
minyak bumi dan gas alam merupakan bahan yang tidak dapat diperbaharui, sehingga diperkirakan tidak dapat bersaing dengan bahan yang berasal dari hasil pertanian yang
dapat diperbaharui. Hingga saat ini umumnya sebagian produk oleokimia digunakan sebagai surfaktan pada produk-produk kosmetika, obat-obatan, makanan serta produk
pencuci dan pembersih Riechter dan Knaut, 1984.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Diagram alur oleokimia
2.2. Asam Lemak