mungkin. Sebaliknya, semakin rendah angka rasio marjin kotor, maka hal ini menunjukkan bertambahnya biaya produksi.
Analisis marjin kotor sering digunakan dalam perencanaan keuangan atau penganggaran, namun teknik ini juga bisa digunakan dalam analisis laporan
keuangan. Analisis menggunakan data penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Dengan menggunakan ketiga data tersebut, kita dapat menghitung marjin
kotor dengan rumus: Marjin kotor = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan
x 100 Penjualan bersih
Untuk lebih memahami rumus tersebut, kita dapat memperhatikan contoh berikut. Misalkan pendapatan penjualan PT.Y sebesar Rp25.000.000, harga pokok
penjualannya Rp10.000.000, sehingga laba kotornya adalah Rp15.000.000. maka berdasarkan rumus di atas dapat dihitung marjin kotornya adalah sebesar 60.
Rasio ini memberitahukan laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan setelah dikurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Rasio
tersebut merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.
D. Hubungan dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Gross Margin
Marjin kotor mencerminkan harga, volume, dan biaya yang terjadi pada suatu periode perolehan marjin tersebut. Pada perusahaan manufaktur, perubahan
pada marjin kotornya mencerminkan perubahan terhadap harga jual produk
Dian Meylina Sihaloho : Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Marjin Kotor Gross Margin Pada..., 2007 USU Repository © 2009
perusahaan, tingkat biaya pabrikasi atau perubahan volume penjualan produk tersebut.
Pada perusahaan dagang atau jasa, perubahan terhadap marjin kotor mencerminkan perubahan terhadap harga jual produk atau jasa tersebut, besarnya
jumlah yang dibayarkan untuk membeli produk dari pemasok dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa.
Dalam organisasi perdagangan jasa, marjin kotor dapat dipengaruhi oleh kombinasi perubahan dalam:
1. Harga jual yang dibebankan untuk produk jasa yang diberikan
2. Harga beli yang dibayarkan untuk barang yang dibeli dari luar
3. Biaya jasa yang diberikan oleh sumber internal dan eksternal
4. Setiap perubahan volume dalam bauran produk jasa perusahaan
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan secara teoritis bahwa harga jual mempunyai pengaruh yang positif terhadap marjin kotor produk. Hal
ini dibuktikan dengan kondisi di mana setiap kenaikan maupun penurunan marjin kotor perusahaan dipengaruhi oleh keputusan manajemen perusahaan untuk
menaikkan ataupun menurunkan harga jual produk perusahaan tersebut.
Dian Meylina Sihaloho : Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Marjin Kotor Gross Margin Pada..., 2007 USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah berbentuk asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian
ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara harga jual produk perusahaan terhadap marjin kotor perusahaan berdasarkan teori-teori yang mendukung dalam
menganalisis data yang diperoleh di lapangan.
B. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data kuantitatif dan kualitatif dan terdiri dari data primer dan sekunder.
1. Data primer, merupakan data yang belum diolah yang diperoleh langsung
dari responden selaku objek penelitian. Dalam hal ini, data yang dipeoleh adalah hasil wawancara berupa tanya jawab maupun diskusi dengan pihak
terkait terutama bagian akuntansi PT. Perkebunan Nusantara IV. 2.
Data sekunder, merupakan data yang telah diolah yang dikumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain:
a. Laporan keuangan perusahaan berupa laporan laba rugi 5 tahun
terakhir 2002-2006 b.
Daftar harga jual, volume penjualan minyak sawit dan inti sawit 2002-2006
Dian Meylina Sihaloho : Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Marjin Kotor Gross Margin Pada..., 2007 USU Repository © 2009
c. Sejarah ringkas PT. Perkebunan Nusantara IV
d. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data