UTILITAS Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 Ton/Tahun

Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009

BAB VII UTILITAS

Dalam suatu pabrik, utilitas merupakan unit penunjang untuk memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan kalsium laktat, adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan uap steam 2. Kebutuhan air 3. Kebutuhan bahan kimia 4. Kebutuhan bahan bakar 5. Kebutuhan listrik

7.1 Kebutuhan Uap Steam

Uap digunakan dalam pabrik sebagai media pemanas. Kebutuhan uap pada pabrik pembuatan kalsium laktat sebagai berikut: Tabel 7.1 Kebutuhan Uap pada Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat N0 Nama Alat Kebutuhan Uap kgjam 1 Reaktor 3190,6066 2 Netralizer 1339,6544 3 Evaporator –01 50,3338 4 Fermentor 63,3404 5 Tangki Sterilisasi 177,1434 6 Decanter 635,9645 7 Evaporator –02 332,6127 8 Cultur Tank 106578,4170 Total 112376,0727 Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20 Perry,1992 Total steam yang dibutuhkan = 1,2 x 112376,0727 = 134851,2872 kgjam Diperkirakan 80 kondensat dapat dipergunakan kembali, sehingga Kondensat dipergunakan kembali = 80 x 134851,2872 = 107881,0298 kgjam Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Kebutuhan tambahan ketel = 20 x 134851,2872 kgjam = 26970,2574 kgjam

7.2 Kebutuhan Air

Dalam proses produksi, air memegang peranan penting baik untuk kebutuhan proses maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air pada pabrik pembuatan nitrogliserin adalah sebagai berikut: • Air untuk umpan ketel uap = 26970,2574 kgjam • Air Pendingin Tabel 7.2 Kebutuhan air sebagai media pendingin No Nama Alat Jumlah air kgjam 1 Cooler-01 19676,6580 2 Cooler-02 534,8899 3 Cooler-03 6861,5687 4 Cooler-04 979,3161 Total 28052,4327 Air pendingin bekas digunakan kembali setelah didinginkan dalam menara pendingin air. Dengan menganggap terjadi kehilangan air selama proses sirkulasi, maka air tambahan yang diperlukan adalah jumlah air yang hilang karena penguapan, drift loss, dan blowdown Perry, 1992 Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan: W e = 0,00085 W c T 2 – T 1 Pers 12-10, Perry, 1992 Dimana: W c = Jumlah air pendingin yang diperlukan = 28052,4327 kgjam T 1 = Temperatur air pendingin masuk = 20 o C = 68 o F T 2 = Temperatur air pendingin keluar = 40 o C = 104 o F Maka : W e = 0,00085 x 28052,4327 104 – 86 o F = 858,4044 kgjam Air yang hilang karena drift loss biasanya 0,1 – 0,2 dari air pendingin yang masuk kemenara air Perry,1992. Ditetapkan drift loss0, 2, maka: W d = 0,002 x 28052,4327 = 56,1049 kgjam. Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Air yang hilang karena blowdown tergantung dari jumlah siklus sirkulasi air pendingin, biasanya antara 3 – 5 siklus Perry, 1992. Ditetapkan 5 siklus maka: W b = 1 − S W c Perry, 1992 W b = 1 5 28052,4327 − = 7013,1082 kgjam Sehingga air tambahan yang diperlukan = 858,4044 + 56,1049 +7013,1082 = 7927,6175 kgjam • Air Proses Tabel 7.3 Kebutuhan air sebagai air proses N0 Nama Alat Jumlah air kgjam 1 Reaktor 6088,9457 2 Netralizer 15988,2324 3 Decanter 2812,9992 Total 24890,1773 • Air untuk berbagai kebutuhan Tabel 7.4 Diperkirakan pemakaian air untuk berbagai kebutuhan Kebutuhan Jumlah air kgjam Domestik dan kantor 100 Laboratorium 30 Kantin dan tempat ibadah 50 Poliklinik 30 Total 210 Sehingga total kebutuhan air yang memerlukan pengolahan awal adalah = 26970,2574 + 7927,6175 + 24890,1773 +210 = 59998,0522 kgjam Sumber air untuk pabrik pembuatan calsium laktat ini berasal dari Sungai Sei Silau Asahan Bapedalda SUMUT, 2005. Kualitas air Sungai Sei Silau Asahan ini dapat dilihat pada Tabel 7.5, berikut ini: Tabel 7.5 Kualitas Air Sungai Silau, Kuala Tanjung – Asahan No. Parameter Satuan Kadar

A. Fisika

1. Suhu o C 26,4 Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 2. Padatan terlarut mgL 56,4

B. Kimia Anorganik :

3. PH mgL 6,7 4. Hg 2+ mgL 0,001 5. Ba 2+ mgL 0,1 6. Fe 2+ mgL 0,028 7. Cd 2+ mgL 0,001 8. Mn 2+ mgL 0,028 9. Zn 2+ mgL 0,008 10. Cu 2+ mgL 0,03 11. Pb 2+ mgL 0,01 12. Ca 2+ mgL 200 13. Mg 2+ mgL 100 14. F - mgL 0,001 15. Cl - mgL 60 16. NO 2 - mgL 0,028 17. NO 3 - mgL 0,074 18. SeO 3 2- mgL 0,005 19. CN - mgL 0,001 20. SO 4 2- mgL 42 21. H 2 SO 4 - mgL 0,002 22. Oksigen terlarut DO mgL 6,48 Organik : 23. Detergen sebagai MBAS mgL 0,004 Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka dilokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air water intake yang juga merupakan tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan kelokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air dipabrik terdiri dari beberapa tahap yaitu: Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 1. Penyaringan Awal Screening 2. Klarifikasi 3. Filtrasi 4. Demineralisasi 5. Deaerasi

7.2.1 Penyaringan Awal Screening

Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air . Pada screening, partikel – partikel padat yang besar akan tersaring tampa bantuan bahan kimia. Sedangkan partikel – partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya.

7.2.2 Klarifikasi

Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air dari sreening dialirkan ke clarifier setelah diinjeksi larutan alum, Al 2 SO 4 3 dan larutan soda abu Na 2 CO 3. Larutan alum berfungsi sebagai koagulan utama dan soda abu sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok - flok yang akan mengendap kedasar clarifier karena gaya grafitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah overflow yang selanjutnya akan masuk kepenyaring pasir sand filter untuk penyaringan. Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan soda abu 1 : 0,54 Bauman, 1971 Total kebutuhan air = 59998,0522 kgjam Pemakaian larutan alum = 50 ppm Pemakaian larutan soda abu = 0,54 x 50 = 27 ppm Larutan alum dibutuhkan = 50 . 10 -6 x 59998,0522 = 2,9998 kgjam Larutan soda abu dibutuhkan = 27 . 10 -6 x 59998,0522 = 1,6199 kgjam

7.2.3 Filtrasi

Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Penyaringan pasir sand filter yang digunakan terdiri dari 3 lapisan yaitu : a. Lapisan l terdiri dari pasir hijau green sand setinggi 24 in = 60,96 cm b. Lapisan ll terdiri dari anterakit setinggi 12,5 in = 31,75 cm Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 c. Lapisan lll terdiri dari batu kerikil gravel setinggi 7 in = 17,78 cm Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian ulang back washing. Dari sand filter, air dipompakan kemenara sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah , serta poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman – kuman dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca ClO 2. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses klorinasi diteruskan kepenyaringan air water treatment system sehingga air yang keluar merupakan air sehat yang memenuhi syarat – syarat air minum tampa harus dimasak terlebih dahulu. Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 210 kgjam Kaporit yang digunakan mengandung klorin 70 Kebutuhan klorin = 20 ppm dari berat air Gordon, 1968 Total kebutuhan kaporait = 20.10 -6 x 2100,7 = 0,006 kgjam

7.2.4 Demineralisasi

Air untuk umpan ketel dan pendinginan pada reaktor harus murni dan bebas dari garam – garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Alat demineralisasi dibagi atas:

1. Penukar Kation Cation Exchanger

Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam – logam alkali dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg dan kation lain yang terlarut dalam air dengan kation dari resin. Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20. Reaksi yang terjadi adalah : Na 2 R + Ca 2+ CaR + 2Na + Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Na 2 R + Mg 2+ MgR + 2 Na + Untuk regenerasi dipakai NaCl berlebih dengan reaksi: CaR + 2NaCl Na 2 R + CaCl 2 MgR + 2NaCl Na 2 R + MgCl 2

2. Penukar Anion Anion Exchanger

Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek Dower 2. Reaksi yang terjadi adalah: 2ROH + SO 2 2- R 2 SO 4 + 2 OH - ROH + Cl - RCl + OH - Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi: R 2 SO 4 + 2NaOH Na 2 SO 4 + 2ROH RCl + NaOH NaCl + ROH Perhitungan Kesadahan Kation Air sungai Sei Silau Asahan mengandung kation Hg 2+ ,Ba 2+ , Fe 2+ , Cd 2+ , Mn 2+ , Ca 2+ , Mg 2+ , Zn 2+ , Cu 2+ , dan Pb 2+, masing - masing 0,001 ppm, 0,1 ppm, 0,028 ppm, 0,01 ppm, 0,028 ppm, 0,008 ppm, 0,03 ppm, 0,01 ppm, 200 ppm, dan 100 ppm Tabel 7.5 1 grainsgal = 17,1 ppm Total kesadahan kation = 0,01 + 0,1 + 0,028 + 0,001 + 0,028 + 0,008 + 0,03 + 0,01 + 200 + 100 = 300,206 ppm 17,1 = 17,5559 grainsgal Jumlah air yang diolah = 59998,0522 kgjam = 3 3 17 , 264 23 , 998 59998,0522 m gal x m kg jam kg = 15879,6301 galjam Kesadahan air = 17,5559 grainsgal x 15879,6301 galjam = 278781,1984 grainsjam = 278,781 kgrjam = 6690.7488 kgrhari Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Volume resin yang diperlukan Total kesadahan air = 6690.7488 kgrhari Dari Tabel 12.2, The Nalco Water Hand Book,1992; diperoleh : - Kapasitas resin = 20 kgrft 3 - Kebutuhan regenerant = 6 lb NaClft 3 resin Kebutuhan resin = 3 kgrft 20 kgrhari 6690.7488 = 334,5374 ft 3 hari Tinggi resin = 14 , 3 334,5374 = 106,5406 ft Volume resin = 106,5406 ft x 3,14 ft 2 = 334,5374 ft 3 Waktu regenerasi = kgrhari 6690.7488 kgrft 20 x ft 334,5374 3 3 = 1 hari Kebutuhan regenerant NaCl = 6690.7488 kgrhari 3 3 kgrft 20 lbft 6 = 2007,2246 lbhari = 912,3748 kghari. Perhitungan kesadahan anion Air Sei Silau Asahan mengandung anion F - , Cl - , NO 2 - , NO 3 - , SO 4 2- , CN - , SO 4 - , H 2 SO 4 - , masing – masing 0,001 ppm, 60 ppm, 0,028 ppm, 0,074 ppm, 0,005 ppm, 0,001 ppm, 42 ppm, dan 0,002 ppm Tabel 7.4 1 grgal = 17,1 ppm Total kesadahan anion = 0,001 + 60 + 0,028 + 0,074 + 0,005 + 0,001 + 42 + 0,002 = 102,109 ppm 17,1 = 5,9713 graingal Jumlah air yang diolah = 15879,6301 galjam Kesadahan air = 5,9713 graingal x 15879,6301 galjam x 24 jamhari = 2275728,8 grainhari = 2275,7288 kgrhari Volume resin yang diperlukan Total kesadahan air = 2275,7288 kgrhari Dari Tabel 12.2, The Nalco Water Hand Book,1992; diperoleh : - Kapasitas resin =12 kgrft 3 - Kebutuhan regenerant = 5 lb NaOHft 3 resin Jadi, Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Kebutuhan resin = 3 kgrft 12 kgrhari 2275,7288 = 189,6440 ft 3 hari Tinggi resin = 14 , 3 189,6440 = 60,3962 ft Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 60,3962 ft x 3,14 ft 2 = 189,6440 ft 3 Waktu regenerasi = kgrhari 2275,7288 kgrft 12 x ft 189,6440 3 3 = 1 hari Kebutuhan regenerant NaOH = 2275,7288 kgrhari x 3 3 kgrft 12 lbft 5 = 79,0183 lbhari = 35,9174 kghari.

7.2.5 Deaerator

Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion ion exchanger dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90 o C supaya gas – gas yang terlarut dalam air, seperti O 2 dan CO 2 dapat dihilangkan, sebab gas – gas tersebut dapat menyebabkan korosi. Pemanasan digunakan dengan menggunakan koil pemanas didalam Deaerator.

7.3 Kebutuhan Bahan Kimia

Kebutuhan bahan kimia pada pabrik pembuatan Asam oksalat adalah sebagai berikut: 1. Al 2 SO 4 3 = 2,9999 kgjam 2. Na 2 CO 3 = 1,6199 kgjam 3. Kaporit = 0,006 kgjam 4. NaCl = 912,3748 kghari 5. NaOH = 35,9174 kghari

7.4 Kebutuhan Listrik

Berdasarkan Lampiran C dan Lampiran D kebutuhan listrik diperkirakan sbagai berikut: 1. Unit Proses = 100 HP 2. Unit utilitas = 150 HP

3. Ruang kontrol dan laboratorium = 40 HP

4. Penerangan dan kantor = 35 HP Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 5. Bengkel = 40 HP Total kebutuhan listrik = 365 HP = 365 hp x 0,7457 kW HP = 272,1805 KW Efesiensi generator 80, maka Daya output generator = 272,18050,8 = 340,2256 KW Generator digunakan sebanyak 2 buah generator diesel type AC : 400 V, 2100 kW 50 Hz, 3 phase, dimana 1 buah beroperasi dan 1 buah standby.

7.5 Kebutuhan Bahan Bakar

Bahan bakar diperlukan untuk generator dan bahan bakar boiler. Untuk bahan bakar generator Nilai bakar solar = 19860 Btulb Labban,1971 Densitas solar = 0,89 kgltr Perry,1992 Kebutuhan listrik = 340,2256 KW Daya generator = 340,22560,8 = 425,2820 KW x 0,9478 BtudetkW x 3600 detjam = 1451096,313 Btujam Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan = 1451096,3130,8 x 19860 = 91,3328 lbjam 1,958 lbltr = 46,6460 ltrjam Untuk bahan bakar ketel uap Uap yang dihasilkan ketel uap = 134851,2872 kgjam Panas laten steam pada 125 o C, λ = 551,2225 kkalkg Reklaitis, 1983 = 2187,3909 Btukg Panas yang dibutuhkan = 134851,2872 kgjam x 2187,3909 Btukg = 294972478,5 Btujam Jumlah bahan bakar = 294972478,5 Btujam 261,573 Btuft 3 = 1127687,026 ft 3 jam 28,32 ltrft 3 = 39819 ltrjam

1. Bak Penampung

Fungsi : Tempat menampung air buangan sementara Jumlah : 3 buah Laju Volumetrik air buangan = 25,559 m 3 jam Waktu penampungan air buangan = 1 hari Volume air buangan = 25,559 x 1 x 24 = 618,1416 m 3 Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Bak terisi 90, maka Volume bak = 618,1416 0,9 = 686,824 m 3 Volume bak = 686,824 m 3 3 = 228,9413 m 3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: - panjang bak p = 2 x lebar bakl - tinggi bak t = lebar bak l Maka: Volume bak = p x l x t 228,9413 m 3 = 2l x l x l l = 4,855 meter Jadi panjang bak = 4,855 x 2 = 9,7109 m Lebar bak = 4,855 m Tinggi bak = 4,855 m Luas bak = 4,855 x 9,7109 = 47,147 m 2

4. Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge Lumpur Aktif

Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis dimana zat – zat yang mengandung bahan organik tersuspensi dalam campuran lumpur yang mengandung O 2 . Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran. Bahan organik ini sendiri merupakan makanan bagi mikroorganisme ini sehingga akan disirkulasikan kembali ketangki aerasi. Data: Laju volumetrik air Q = 25755,9 literjam = 618141,6 literhari Untuk kombinasi limbah domestic dengan limbah industri, kelarutan BOD tinggi dan suspended solid rendah, memiliki BOD 5 300 mgliter Hammer, 1986. BOD 5 S o = 300mgliter Efesiensi E = 90 Hammer, 1986 Koefisien cell yield Y = 0,8 Hammer, 1986 Koefisien endogenous decay kd = 0,08 hari -1 Hammer, 1986 Mixed Liquor Volatile Suspended Solid X = 800 mgliter Hammer, 1986 Direncanakan: Waktu tinggal sel c θ = 10 hari 1. Penentuan BOD effluent S Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 100 x S S S E o o − = Hammer, 1986 100 o o ES S S − = = 300 - 100 300 . 90 = 30 mgl 2. Penentuan Volume Aerator Vr Vr = 1 . c d o c k X S S Y Q θ θ + − Hammer, 1986 = 10 08 , 1 800 30 300 0,8 literhari 618141,6 10 hari x l mg l mg hari + − = 154535,4 liter = 154,5354 m 3 3. Penentuan Ukuran Kolam Aerasi Direncanakan tinggi cairan dalam aerator = 3,047m Hammer, 1991 Perbandingan lebar dan tinggi cairan = 1,5 : 1 Metcalf Eddy, 1991 Jadi, lebar = 1,5 x 3,047 m = 4,5705 m V = p x l x t 154,5354 m 3 = p x 4,5705 m x 3,047 m p = 11,0979 m Faktor kelonggaran = 0,5 m diatas permukaan air. Metcalf Eddy, 1991 Jadi, ukuran aeratornya adalah sebagai berikut: Panjang kolam, P = 11,0979 m Lebar kolam, L = 4,5705 m = 5 m Tinggi kolam, T = 3,047 + 0,5 m = 3,547 m = 4 m 4. Penentuan Jumlah Flok yang Diresirkulasi Qr Asumsi Q e = Q = 618141,6 literhari X e = 0,001X = 0,001 x 800 mgl = 0,8 mgl X r = 0,999X = 0,999 x 800 mgl = 799,2 mgl Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 P x = Q w x X r P x = d c o k S S YQ θ + − 1 Hammer, 1986 = 08 , 10 1 30 300 galhari literhari 618141,6 8 , hari hari l mg + − = 74176992 liter mgl hari Neraca massa pada tangki sedimentasi Akumulasi = jumlah massa masuk -jumlah massa keluar 0 = Q + Q r X – Q e X e - Q w X r 0 = QX + Q r X – Q 0,001X - P x Q r = X P QX x + − 1 001 , = 800 74176992 1 001 , 800 618141,6 + − = 91949,3357 literhari 5. Penentuan Waktu Aerasi di Aerator θ Q V r = θ Hammer, 1986 = literhari 618141,6 liter 154535,4 = 0,25 hari = 6 jam

5. Tangki Sedimentasi

Fungsi : Mengendapkan flok biologis dari kolam aerasi dan sebagian diresirkulasi kembali ke kolam aerasi. Tangki Sedimentasi Q Bak penampung Q Q+Qr X Xe Qr Xr Qw Xr Q kolam Aerasi bak Sedimentasi Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Laju volumetrik air buangan = 618141,6 + 91949,3357 literhari = 710090,9357 literhari = 710,0909 m 3 hari Kecepatan overflow maksimum 19,68 m 3 m 2 hari Waktu tinggal air = 2 jam = 0,083 hari Volume Tangki V = 710,0909 m 3 hari x 0,083 hari = 58,9375 m 3 Luas Tangki A = 710,0909 m 3 hari19,68 m 3 m 2 hari = 36,0819 m 2 A = ¼ π D 2 D = 4A π 12 = 4 x 36,0819 3,14 12 = 6,7797 m Kedalaman tangki, H = VA = 58,9375 m 3 36,0819 m 2 = 1,6335 m

7.7 Spesifikasi Peralatan Utilitas Perhitungan diperoleh dari Lampiran D 1.

Pompa Air Sungai PU-01 Fungsi : Untuk mengalirkan air dari sungai Tipe : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 buah Daya : 2 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

2. Bak Penampung BPU

Fungsi : Untuk menampung air sungai sementara Jumlah : 1 buah Bentuk : Prisma segi empat beraturan Bahan konnstruksi : Beton Kondisi operasi : 30 o C.1atm Lebar bak, l = 6,0035 m Panjang bak, P = 12,0070 m Tinggi bak, t = 6,0035 m Luas bak, A = 72,0838 m 2

3. Pompa Bak Penampung PU-02

Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampung ke CL Jenis pompa : Sentrifugal Daya pompa : 2 hp Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Jumlah : 1 buah Bahan konstruksi : Commercial Steel. Temperatur : 30 o C

4. Tangki Pelarutan Alum TPU-01

Fungsi : Tempat pelarutan aluminium sulfat Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk Kondisi operasi : 30 o C.1atm Tekanan : 1 atm • Diameter tangki; Dt = 1,8227 m • Tinggi Tangki; H T = 2,886 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun • Diameter pengaduk = 1,7940 ft • Daya motor = ¾ HP • Tipe pengaduk = propeler

5. Pompa Larutan Alum PU-03

Fungsi : Untuk mengalirkan larutan alum ke CL Tipe : Pompa injeksi Jumlah : 1 buah Daya pompa : 110 hp Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

6. Tangki Pelarutan Soda Abu TPU-02

Fungsi : Tempat pelarutan Natrium Karbonat Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 1,4976 m • Tinggi Tangki; H T = 2,3712 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun • Diameter pengaduk = 1,4740 ft • Daya motor = ¼ HP • Tipe pengaduk = propeler

7. Pompa Larutan Soda Abu PU-04

Fungsi : Untuk mengalirkan soda abu ke CL Tipe : Pompa injeksi Jumlah : 1 buah Daya : 110 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

8. Tangki Klarifikasi CL

Fungsi : Tempat pembentukan koagulan Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah bentuk konis dan tutup datar dan menggunakan pengaduk Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 4,0998 m • Tinggi Tangki; H T = 6,6501 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun • Diameter pengaduk = 4,0352 ft • Daya motor = 1 ½ HP • Tipe pengaduk = propeler

10. Tangki Sand Filter SF

Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Fungsi : Tempat penyaringan air menggunakan pasir Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup elipsoidal Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 4,3088 m • Tinggi Tangki; H T = 7,8995 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun •

11. Pompa Tangki Sand Filtter PU-06

Fungsi : Mengalirkan air dari Sand Filter ke menara air Tipe : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 buah Daya : 5 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

12. Menara Air MA

Fungsi : Menampung air sementara sebelum didistribusikan Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar yang diletakkan diatas menara tinggi 10 m Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 5,1568 m • Tinggi Tangki; H T = 6,8757 m • Tebal silinder; ts = ½ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun

13. Tangki Pelarutan Natrium Klorida TPU-06

Fungsi : Tempat pelarutan Natrium Klorida Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 3,4156 m • Tinggi Tangki; H T = 5,4080 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun • Diameter pengaduk = 3,3618 ft • Daya motor = 1 HP • Tipe pengaduk = propeler

14. Pompa Larutan Natrium klorida PU-10

Fungsi : Untuk mengalirkan natium klorida ke Cation Exchanger Tipe : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 buah Daya : 110 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

15. Cation Exchanger CE

Fungsi : Tempat penghilangan kesadahan kation Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup elipsoidal Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 3,8059 m • Tinggi Tangki; H T = 8,2462 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun

16. Pompa Cation Exchanger PU-11

Fungsi : Mengalirkan air dari CE ke Anion Exchanger Tipe : Pompa sentrifugal Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Jumlah : 1 buah Daya : 110 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

17. Tangki Pelarutan Natrium Hidroksida TPU-07

Fungsi : Tempat pelarutan Natrium Hidroksida Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 1,1763 m • Tinggi Tangki; H T = 1,8625 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun • Diameter pengaduk = 1,1577 ft • Daya motor = 110 HP • Tipe pengaduk = propeler

18. Pompa Larutan Natrium Hidroksida PU-12

Fungsi : Untuk mengalirkan natium hidroksida ke Anion Exchanger Tipe : Pompa injeksi Jumlah : 1 buah Daya : 110 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

19. Anion Exchanger AE

Fungsi : Tempat penghilangan kesadahan Anion Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup elipsoidal Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 3,8059 m • Tinggi Tangki; H T = 8,2462 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun

20. Pompa Anion Exchanger PU-13

Fungsi : Mengalirkan air dari AE ke Penampungan air proses Tipe : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 buah Daya : 110 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

21. Tangki Penampungan Air Proses TPU-08

Fungsi : Menampung air proses sementara Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 4,8537 m • Tinggi Tangki; H T = 6,4716 m • Tebal silinder; ts = ½ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun

22. Pompa Air Proses PU-15

Fungsi : Mengalirkan air dari Tangki Air Proses ke Deaerator Tipe : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 buah Daya : ½ HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Kondisi operasi : 30 o C.1atm

23. Deaerator DA

Fungsi : Menghilangkan gas dalam air proses Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki silinder horizontal, tutup elipsoidal Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 2,3967 m • Panjang Tangki; L T = 8,3885 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun

24. Pompa Dearator PU-14

Fungsi : Mengalirkan air dari Deaerator ke ketel Uap KU Tipe : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 buah Daya : ¾ HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

25. Ketel Uap KU

Fungsi : Untuk menghasilkan steam untuk keperluan proses Jumlah : 1 buah Jenis : Fire tube boiler Jumlah tube : 27 tube

26. Tangki Penampungan Air Pendingin Bekas TPU-03

Fungsi : Menampung air pendingin bekas sementara Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar Kondisi operasi : 30 o C.1atm Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 • Diameter tangki; Dt = 3,1884 m • Tinggi Tangki; H T = 4,2512 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun

27. Menara Air Pendingin CT

Fungsi : Untuk menurunkan temperatur air pendingin bekas dari 40 o C jadi 20 C Jenis : Mechanical Draft Cooling Tower T air pendingin bekas masuk = 40 o C = 104 F T air pendingin keluar = 20 o C = 86 o F Suhu bola basah = 60 o F Konsentrasi air = 1,25 galft 2 menit Daya; P = 3,585 HP

28. Tangki Pelarutan kaporit TPU-04

Fungsi : Tempat pelarutan kaporit Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 0,2555 m • Tinggi Tangki; H T = 0,4046 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun • Diameter pengaduk = 0,2515 • Daya motor = 110 Hp

29. Pompa Larutan Kaporit PU-08

Fungsi : Untuk mengalirkan kaporit ke Tangki Domestik Tipe : Pompa injeksi Jumlah : 1 buah Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Daya : 110 HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30 o C.1atm

30. Tangki Penampungan Air Domestik TPU-09

Fungsi : Menampung air domestik sementara Jumlah : 1 buah Tipe : Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar Kondisi operasi : 30 o C.1atm • Diameter tangki; Dt = 3,4347 m • Tinggi Tangki; H T = 4,5796 m • Tebal silinder; ts = ¼ in • Bahan konstruksi = Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi = 0,01 intahun BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK Tata letak peralatan dan lokasi dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan.

8.1 Lokasi Pabrik

Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri kini dan masa yang akan datang karena berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik. Tata letak dalam suatu rancangan diagram alir proses merupakan syarat penting di dalam memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik atau untuk disain secara terperinci pada masa mendatang, meliputi disain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, tata letak peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh perhitungan biaya secara terperinci sebelum pendirian. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka pabrik pembuatan Kalsium Laktat ini direncanakan berlokasi di sekitar hilir Sungai Silau, di daerah Kuala Tanjung, Asahan, Sumatera Utara. Dalam menentukan lokasi dari suatu pabrik, perlu diperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhi, yaitu :

8.1.1. Faktor Primer

Faktor primer secara langsung mempengaruhi tujuan dalam usaha pembuatan pabrik. Tujuan utama meliputi produksi dan distribusi produk. Hal ini diatur menurut macam dan kualitas, waktu dan tempat yang dibutuhkan. Harga jual kepada konsumen pada tingkat harga yang terjangkau tetapi tetap diharapkan pabrik memperoleh keuntungan yang wajar. Faktor Primer terdiri dari : 1. Letak Sumber Bahan Baku Idealnya sumber bahan baku tersedia dekat lokasi pabrik, hal ini lebih menjamin penyediaan bahan baku dan kontinuitasnya. Setidaknya dapat mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku. Penempatan lokasi pabrik yang dekat dengan sumber bahan baku juga dapat menurunkan biaya transportasi dan penyimpanan. Pengadaan bahan baku direncanakan berasal dari pembelian ubi kayu dari masyarakat atau perkebunan ubi kayu. Oleh karena itu lokasi pabrik dipilih di Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 daerah Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara, karena daerah ini termasuk daerah yang curah hujannya sedikit. Ubi kayu dapat hidup di daerah kering. 2. Pemasaran Pemasaran produk dari suatu industri ditujukan pada penggunaan dari produk tersebut. Hal ini didasarkan pada kebutuhan manusia terhadap kalsium laktat kapasitas produksi dan ekspor. Kebutuhan kalsium laktat menunjukkan peningkatannya dari tahun ke tahun, dengan demikian pemasarannya tidak akan mengalami hambatan. Kabupaten Asahan mempunyai pelabuhan dan relatif dekat dengan negara lainnya seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Dengan demikian produk kalsium Laktat ini dapat diangkut ataupun dikapalkan dengan mudah ke daerah pemasaran dalam dan luar negeri. 3. Fasilitas Transportasi dan Komunikasi Faktor transportasi perlu diperhatikan dalam merencanakan lokasi pendirian pabrik, yaitu transportasi bahan baku dan transportasi produk. Jarak lokasi pabrik dengan pasar harus dapat dijangkau. Dengan lancarnya transportasi dari lokasi pabrik dengan lokasi pemasaran produk maka produktifitas pabrik akan berjalan lancar. Begitu juga dengan komunikasi yang lancar akan meningkatkan produktifitas pabrik tersebut, oleh sebab itu lokasi pabrik yang akan dibangun harus memiliki jaringan telepon agar hubu ngan dari luar ke dalam pabrik dan dari dalam keluar dapat berjalan lancar. 4. Tenaga Kerja Tersedianya tenaga kerja menurut kualifikasi tertentu merupakan faktor penting pada penetapan lokasi pabrik, biasanya skilled labour tenaga kerja ahli dari daerah setempat tidak selalu tersedia. Bila didatangkan dari tempat lain dibutuhkan biaya transportasi atau penyediaan fasilitas sebagai penarik. Sedangkan tenaga kerja kasar, operator serta tenaga kerja menengah dapat dipenuhi dari penduduktenaga kerja yang bermukim di sekitar lokasi pabrik yang direncanakan. Pertimbangan pemilihan lokasi pabrik : 1. Adanya skilled labour tenaga kerja ahli yang dibutuhkan sesuai rencana. 2. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dipenuhi. 3. Besar kecil upah umum di daerah tersebut dapat diberikan. 5. Bahan Bakar Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Faktor bahan bakar juga sangat mempengaruhi kelangsungan pabrik. Pemilihan lokasi yang dekat dengan sumber bahan bakar dapat menghemat biaya pengeluaran pabrik. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dengan memakai jasa Perusahaan Listrik Negara PLN setempat. Disamping ini direncanakan 2 unit generator yang siap jika sewaktu-waktu PLN rusak, dimana generator tersebut mampu memenuhi seluruh kebutuhan tenaga di pabrik. 6. Persediaan Air Suatu jenis pabrik memerlukan sejumlah air yang cukup banyak tetapi ada pabrik jenis lain yang tidak begitu memerlukan air. Pabrik pembuatan karboksimetil selulosa memerlukan banyak air karena adanya sumber air. Kebutuhan air di peroleh dari sungai Silau, Di daerah Kuala Tanjung, Asahan, Sumatera Utara yang debitnya relatif tetap setiap tahun.

8.1.2. Faktor Sekunder

1. Tanah dan Gedung Harga tanah dan pembangunan gedung yang relatif murah merupakan daya tarik tersendiri tetapi perlu dikaitkan dengan rencana jangka panjang untuk masa yang akan datang, misalnya termasuk di kompleks daerah industri ataupun hanya di daerah tersebut. Jika harga tanah terlalu mahal mungkin hanya diperoleh luas tanah yang terbatas. Adapun tanah tempat rencana pendirian pabrik pembuatan kalsium Laktat ini masih dalam harga yang terjangkau. Sifat-sifat mekanisme tanah tempat industri akan dibangun harus diketahui, hal ini berkaitan dengan rencana pondasi untuk bangunan gedung dan alat-alat pabrik. Misalnya untuk mesin pabrik tertentu yang memerlukan pondasi yang kuat sehingga keadaan mekanik tanah yang akan diberikan beban ini harus diketahui. 2. Kemungkinan Perluasan Kemungkinan perluasan dapat dilakukan di sekitar lokasi pabrik, karena arealnya yang masih kosong dan tidak menggangu pemukiman yang ada di sekitar lokasi pabrik. 3. Fasilitas Pelayanan Fasilitas yang akan disediakan seperti bengkel, klinik, tempat ibadah, taman dan lain-lain. Bengkel diperlukan untuk servis alat, yang terdiri dari perbaikan alat, Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 pembersihan alat serta penyediaan instrumen-instrumen kecil lainnya yang dibutuhkan oleh pabrik. 4. Fasilitas Finansial Perkembangan Perusahaan Suatu pabrik atau perusahaan dibantu oleh fasilitas finansial seperti adanya pasar modal, bursa, sumber modal, bank, koperasi simpan pinjam serta lembaga keuangan yang lain. Fasilitas tersebut akan lebih membantu atau lebih memberikan kemungkinan bagi suksesnya industri dalam usaha pengembangan. 5. Masyarakat Daerah Sikap dan tanggapan masyarakat daerah terhadap pembangunan industri tersebut perlu diperhatikan secara seksama karena hal ini ikut menentukan perkembangan industri. Masyarakat daerah dapat merupakan sumber tenaga kerja maupun tempat pemasaran produk. Tetapi keselamatan dan keamanan dalam masyarakat perlu dijaga dengan baik, misalnya bahan buangan pabrik yang berbahaya harus dicarikan pengamanan dan pembuangannya, walaupun bagi pabrik merupakan tambahan biaya, tetapi hal ini merupakan sumbangan kepada masyarakat. 6. Iklim di Daerah Lokasi Suatu pabrik ditinjau dari segi teknik ada kalanya membutuhkan kondisi operasi tertentu, misalnya kelembaban udara, suhu rata-rata sekitar pabrik, panas matahari dan variasi iklim kemungkinan berkaitan dengan kegiatan proses, penyimpanan bahan baku dan produk. Iklim juga dapat mempengaruhi gairah kerja, sebab keaktifan kerja para karyawan dapat meningkatkan hasil produksi walaupun pada saat ini ruang kerja dapat diatur dengan AC dan heater sehingga pengaruh keadaan di luar ruang dapat dihindari tapi semua pengaturan ini akan menambah beban biaya. Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009

8.2 Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik adalah suatu cara penyusunan peralatan yang diperlukan dalam suatu pabrik agar diperoleh suatu hubungan yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan baku menjadi produk. Tujuan pokok penyusunan tata letak pabrik ini adalah untuk memperoleh daerah kerja yang paling efisien dengan tetap menjaga keamanan pabrik dan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Tata letak bangunan pabrik pembuatan Kalsium Laktat ini dapat dilihat pada Gambar 8.1. Dalam gambar terlihat bahwa bangunan pabrik untuk proses ditempatkan dalam suatu lokasi yang startegis sehingga mempermudah jalannya aliran proses. Sedangkan bengkel, kantor maupun pembangkit tenaga listrik dibangun secara terpisah diantara jalan-jalan dalam lokasi pabrik. Hal ini bertujuan untuk memberikan ketenangan bagi para staf dan karyawan yang bekerja di kantor dari gangguan polusi suara yang ditimbulkan alat-alat proses dan generator. Letak gudang bahan baku dan gudang bahan kimia dibuat berdekatan dengan ruang proses sehingga mempermudah pengangkutan bahan-bahan sewaktu digunakan. Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan, seperti : 1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi material handling. 2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan mesin peralatan yang rusak atau di-blow down. 3. Mengurangi ongkos produksi. 4. Meningkatkan keselamatan kerja. 5. Mengurangi kerja seminimum mungkin. 6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.

8.3 Perincian Luas Tanah

Untuk mendirikan pabrik pembuatan Kalsium Laktat ini diperkirakan luas tanah yang digunakan beserta rencana pengembangannya adalah seluas 26875 m 2 . Setelah memperhatikan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat di atas, maka dalam perencanaan ini, tata ruang pabrik yang secara garis besarnya dapat dilihat pada tabel 8.1 dan luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam tabel 8.1 berikut ini : Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 8.1 Perincian Luas Tanah No Jenis Areal Luas m 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Areal Proses Gudang Produk Unit Pengolahan Air Ruang Boiler Unit Pembangkit Listrik Gudang Bahan Baku Unit Pengolahan Limbah Ruang Kontrol Laboratorium Bengkel Gudang Peralatan Perkantoran Ruang Ibadah Poliklinik Areal Parkir Taman Area Perluasan Jalan + faktor kelonggaran Pos jaga Kantin Perumahan Karyawan Unit Pemadam Kebakaran 10.000 5.000 4.500 2.500 800 500 400 1.500 500 1.600 500 800 500 15.000 500 300 2.000 20 400 300 350 Total 47.970 Nurhidayah : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kalsium Laktat Dari Ubi Kayu Berkapasitas 10.000 TonTahun, 2008. USU Repository © 2009

BAB IX ORGANISASI MANAJEMEN PERUSAHAAN