Menurut Judisseno, “ penghasilan adalah jumlah uang yang diterima atas usaha yang dilakukan orang perorangan, badan dan bentuk usaha lainnya
yang dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengkonsumsikan dan atau menimbun serta menambah kekayaan.” Judisseno, 2001 : 52.
Dari kedua defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa penghasilan adalah setiap tambahan ekonomis yang diperoleh oleh wajib pajak yang
berada di Indonesia yang dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi dan menambah kekayaan.
3. Pengertian Pajak Penghasilan
Pengertian Pajak Penghasilan PPh berdasarkan UU No. 7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan undang – undang Nomor 10 tahun 1994
dengan beberapa kali dilakukan perubahan terakhir dengan undang – undang No. 36 tahun 2008 adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak atau suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan
yang di perolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidung berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban
yang harus dilaksanakannya.
4. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 merupakan Pajak Penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa :
a. Gaji
Universitas Sumatera Utara
b. Upah
c. Tunjangan
d. Dan pembayaran lainnya
Dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.
5. Dasar Hukum
Adapun dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan PPh pasal 21 antara lain :
a. Undang – undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – undang Nomor 36 tahun 2008
b. Undang – undang Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 tahun 2009
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1994 tentang
Pajak Penghasilan Bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota ABRI, dan para pensiunan atas penghasilan yang dibebankan kepada keuangan negara atau
keuangan daerah d.
Peraturan Pemerintah Nomor 149 tahun 2000 tentang Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan berupa uang pesangon, uang tebusan, dan
tunjangan hari tua e.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER – 57PJ 2009 tanggal 25 Mei 2009 tentang perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER –
Universitas Sumatera Utara
f. 31PJ2009 tanggal 25 Mei 2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 sehubungan dengan jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 250PMK.032008 tentang besarnya
biaya jabatan atau biaya pensiun yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pegawai tetap atau pensiunan
h. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER – 38PJ2009 tanggal 23 Juni
tentang Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak
B. Pemungut Pajak Penghasilan Pasal 21