”Implementation of Energy Conservation and CO
2
Emission Reduction In Industrial Sector Phase 1” Kementerian Perindustrian
3-28
PT. Energy Management Indonesia Persero 2011
Kedua jenis metode pemasakan dengan batch digester dan continues digester
memiliki keuntungan yang berbeda. Batch digester memiliki biaya kapital yang
rendah dan fleksibilitas produk yang lebih bervariasi sedangkan continuous
digester lebih hemat tempat, lebih mudah dikontrol, tidak memerlukan banyak operator dan lebih
energi-efficient.
Gambar 3.17. Proses pemasakan dengan continuous digester
C. Bleaching
Bleaching merupakan proses untuk meningkatkan tingkat kecerahan kertas untuk keperluan menulis, printing atau kertas dekoratif. Proses ini memisahkan lignin
yang melekat pada serat kayu. Pemutihan pulp dari proses kimia dilakukan dengan menggunakan
oxidizing agent dan larutan alkali. Proses Kraft menghasilkan kertas dengan kualitas warna yang lebih gelap sehingga
memerlukan proses pemutihan bleaching. Pulp yang dibuat dari proses
mekanik diputihkan dengan menggunakan hydrogen peroksida atau sodium hydrosulfite untuk mengurangi tingkat absorpsi lignin.
D. Pemulihan Bahan Kimia Chemical
Recovery
Sistem pemulihan bahan kimia di proses kraft pulping memiliki tiga fungsi, yaitu:
1. Pemulihan bahan kimia anorganik
2. Pemulihan energi dari
black liquor yang dapat digunakan untuk membangkitkan listrik dan
steam 3.
Pemulihan bahan organik by-product yang bernilai misalnya tall oil
Nilai kalori atau energi yang terkandung dalam black liquor biasanya dapat
memenuhi seluruh kebutuhan energi listrik dan steam di industri pulp dan kertas.
Proses utama di chemicalrecovery adalah proses evaporasi black liquor, insinerasi
black liquor di recovery boiler dan kaustisasi.
”Implementation of Energy Conservation and CO
2
Emission Reduction In Industrial Sector Phase 1” Kementerian Perindustrian
3-29
PT. Energy Management Indonesia Persero 2011
E. Pengeringan Pulp Pulp Drying
Setelah proses pembuatan pulp dan pemutihan, pulp diolah menjadi stok yang dapat digunakan untuk pembuatan kertas. Pada pabrik non-integrasi, pulp yang
akan dijual dikeringkan, dikemas dan kemudian dikirim ke pabrik kertas. Pada pabrik terintegrasi, pabrik kertas langsung menggunakan pulp yang diproduksi
oleh pabrik pulp.
Proses pengeringan pulp termasuk salah satu proses dengan konsumsi energi thermal, yang cukup besar. Dengan adanya proses
pulp drying pada non- integrated pulp mill, maka konsumsi atau intensitas energi untuk menghasilkan
pulp akan lebih besar dari integrated pulp and paper mills yang tidak perlu
melewati proses pengeringan pulp.
3.2.1.2 Proses Pembuatan Kertas Papermaking