Monitoring Pelaksanaan Audit Batu kapur;

”Implementation of Energy Conservation and CO 2 Emission Reduction In Industrial Sector Phase 1” Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 3-10 PT. Energy Management Indonesia Persero 2011 Gambar 3.8. Diagram alir proses pembuatan batang kawat Finishing Mill Finishing Mill berfungsi untuk mereduksi diameter baja batang kawat sesuai permintaan konsumen dengan menggunakan proses no twist mill. Hasil rolling ini akan menghasilkan beberapa diameter dari 5,5 sd 20 mm dengan grade Low Carbon, Medium Carbon, SWRY11,High Carbon dan Cold Heading. Dalam proses pengawasan yang ketat dilakukan terhadap parameter-parameter penting seperti diameter batang dan temperatur pengerolan akhir. Komputer proses dalam hal ini berperan untuk melakukan pengontrolan secara otomatis. Cooling Zone Proses pendinginan dengan menggunakan teknologi Stelmor dilakukan untuk mendapatkan batang kawat baja berkualitas baik. Down Coiler Dengan fasilitas ini, baja batang kawat dibentuk menjadi gulungan.

3.1.2 Monitoring Pelaksanaan Audit

Monitoring merupakan salah satu kegiatan pada pekerjaan “Implementation of Energy Conservation and CO 2 Emission Reduction in Steel and Pulp Paper Industries Phase I”yang dilakukan oleh National Management Consultant NMC pada pelaksanaan audit energi dalam rangka program konservasi energi dan reduksi emisi. Dalam kegiatan ini NMC melakukan koordinasi dari data audit energi dan emisi gas rumah kaca GRK yang diambil oleh tiap tim Regional Consultant RC pada setiap industri yang telah ditunjuk untuk dilakukan audit energi. ”Implementation of Energy Conservation and CO 2 Emission Reduction In Industrial Sector Phase 1” Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 3-11 PT. Energy Management Indonesia Persero 2011

A. Lingkup Monitoring

Dalam pelaksanaan monitoring ini lingkup kegiatan yang dilakukan oleh NMC meliputi koordinasi dengan RC untuk melakukan audit energi, pengumpulan data historis energi untuk disusun menjadi baseline energi, dan baseline emisi CO 2 dari seluruh industri yang dilakukan audit energi oleh masing – masing RC diantaranya : a. RC 1 untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Bandung melakukan audit energi terdiri dari 12 indusri baja. b. RC 2 untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur melakukan audit energi terdiri dari 16 industri baja. c. RC 3 untuk wilayah Sumatera dan Kepulauan Riau kemudian melakukan audit energi terdiri dari 7 industri baja. Jumlah industri yang direncanakan dilakukan monitoring adalah sejumlah 35 industri baja. Tabel 3.1. Daftar Industri baja yang telah dilakukan audit energi ”Implementation of Energy Conservation and CO 2 Emission Reduction In Industrial Sector Phase 1” Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 3-12 PT. Energy Management Indonesia Persero 2011 Tabel 3.1. Lanjutan

B. Hasil Monitoring

Dari kegiatan monitoring yang telah dilakukan oleh NMC maka hasil yang dapat diperoleh diantaranya : Pada umumnya industri obyek cukup terbuka dan menyambut baik kegiatan IECER phase-1. Namun terdapat beberapa industri yang kurang siap untuk mengukuti kegiatan ini khususnya pada kegiatan audit energi. a. Skedul pelaksanaan audit energi yang terlalu singkat sehingga hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini belum mencapai output yang diharapkan, seperti masih perlu dilakukan kajian yang mendalam terhadap identifikasi potensi penghematan energi pada masing – masing industri. b. Sulitnya mendapatkan kepastian jadwal masuk ke industri obyek yang berdampak pada bergesernya rencana waktu pelaksanaan. c. Kurangnya peralatan audit energi dari RC sehingga hasil audit energi belum bisa maksimal untuk memenuhi requirement yang diharapkan. ”Implementation of Energy Conservation and CO 2 Emission Reduction In Industrial Sector Phase 1” Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 3-13 PT. Energy Management Indonesia Persero 2011 2768; 61,5 1089; 24,2 632; 14,1 10; 0,2 Steel Making Reheating f urnace Rolling mill Off ice d. Kurang tersedianya metering dan sistem monitoring energi pada beberapa industri sehingga proses pengumpulan data cukup sulit untuk dilakukan sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan. e. Kelompok industri baja yang dilakukan obyek dibagi menjadi 2 : 1. Steel Making mempunyai peleburan 2. Metal Forming tidak mempunyai peleburan

3.1.3 Potret Penggunaan Energi