Review terhadap Rancangan Awal RKPD Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

RENJA SKPD Kantor Camat Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2016 15

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Proses penyusunan RKPD Kabupaten Batang Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Guna menghasilkan suatu rencana kerja SKPD yang selaras dengan rencana kerja pemerintah daerah, maka diperlukan suatu telaahan review terhadap rancangan awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kabupaten Batang Tahun 2016. 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Pelaksanaan perencanaan pembangunan yang dilakukan Kantor Camat Kandeman Kabupaten Batang perlu diselaraskan dengan kepentingan dan kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat untuk mendukung kemajuan dan daya saing daerah antara lain untuk menyusun perencanaan ekonomi untuk menghadapai tantangan 2015, antara lain untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan pengangguran dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti penyusunan masterplan pengembangan kawasan agropolitan, fasilitasi dan koordinasi pengembangan ekonomi daerah lokal, dan sebagainya. Disamping itu, program perencanaan yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan perlu mendapat perhatian lebih, seperti koordinasi dan perencanaan program kesehatan, masalah sosial dan pemberdayaan lansia, perencanaan dan koordinasi percepatan desa-desa unggulan se Kecamatan Kandeman dan lain sebagainya yang pada akhirnya ditujukan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat di wilayah kecamatan Kandeman. RENJA SKPD Kantor Camat Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2016 16 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Pencapaian visi dan misi RPJP Nasional 2025 dengan prioritas agenda pembangunan difokuskan pada pemantapan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan penekanan pada upaya : 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia; 2. Perkembangan kemampuan ilmu dan teknologi; dan 3. Penguatan daya saing perekonomian. Tantangan eksternal yang dihadapi pada tahun 2016 antara lain adalah meningkatnya ketidakpastian global terutama terkait harga-harga komoditi seperti bahan pangan, minyak dan gas bumi serta produk-produk ekspor dari hasil pertanian. Kondisi eksternal ini antara lain: gejolak politik di Timur Tengah ; krisis fiskal di Eropa, walau sudah menunjukkan gejala perbaikan namun efeknya masih tetap ada hingga tahun 2016; perubahan iklim dengan berbagai cuaca ekstrim; serta bencana alam khususnya gempa dan tsunami di perairan Sendai – Jepang pada tanggal 11 Maret 2011. Untuk mengatasinya perekonomian nasional perlu diperkuat dengan melakukan percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi dan dengan mengelola sumber-sumber secara berkelanjutan Tantangan dari lingkungan internal juga perlu mendapat perhatian setimpal yaitu kondisi infrastruktur yang belum memadai baik dalam hal ketersediaan, kehandalan, maupun kualitasnya serta efektivitas birokrasi yang belum optimal. Pembangunan nasional pada saat ini jelas masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan yang masih luas. Di samping itu, percepatan pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pada tahun 2011 perlu dijaga agar tidak kehilangan momentum. Strateginya adalah memperluas sumber-sumber pertumbuhan baik dilihat dalam dimenasi regional maupun sektoral. Sehingga kata kunci untuk strategi ini adalah perluasan dan percepatan pertumbuhan. Artinya pembangunan nasional growth with equity harus dapat dijabarkan ke dalam pencapaian pertumbuhan yang lebih tinggi dan menyebar secara luas. Oleh karena itu pembangunan 6 koridor ekonomi menjadi sangat penting untuk mewujudkan hal ini. Tantangan yang dihadapi di tahun 2016 utamanya masih menyangkut peningkatan kesejahtaraan yaitu kemiskinan, pengangguran, dan daerah tertinggal. Untuk mengatasinya perlu dibuka kesempatan kepada seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses pertumbuhan ekonomi dengan status yang setara, terlepas dari latar belakang mereka. Namun, kebijakan ini perlu disertai dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang lemah dan tertinggal affirmative policy guna mengurangi kesenjangan kesejahteraan di masyarakat. Sehingga strategi pembangunan yang dipilih adalah pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. RENJA SKPD Kantor Camat Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2016 17 Pelaksanaan perencanaan pembangunan yang dilakukan Kantor Camat Kandeman Kabupaten Batang perlu diselaraskan dengan tujuan nasional untuk mendukung kemajuan dan daya saing daerah antara lain untuk menyusun perencanaan ekonomi untuk menghadapai tantangan 2015, antara lain untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan pengangguran dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti penyusunan masterplan pengembangan kawasan agropolitan, fasilitasi dan koordinasi pengembangan ekonomi daerah lokal, dan sebagainya. Disamping itu, program perencanaan yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan perlu mendapat perhatian lebih, seperti koordinasi dan perencanaan program kesehatan, masalah sosial dan pemberdayaan lansia, perencanaan dan koordinasi percepatan desa-desa unggulan se Kabupaten Batang dan lain sebagainya yang pada akhirnya ditujukan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

3.2. Tujuan dan Sasaran RENJA SKPD Kantor Camat Kandeman Kabupaten Batang